pict
Quote:
Intro : Hari ini Ane melihat TV tapi semua channel TV itu sama dan isinya adalah Pak Ganjar semua. Eh minta digepuk pakek sandal, ok skip! Pemain lainnya adalah Denny Cagur tentu juga beserta yang lainnya juga. Kalau menurut Ane pribadi, bintangnya ntu adalah Pak Ganjar. Kenapa? Karena Ane memang menyukai Pak Ganjar. Ngefen gitu lho, kya-kya-kya.
Usut punya usut ternyata, hari ini adalah
Hari Penyiaran Nasional yaitu 1 April 2021.Di mana perayaan penyiaran nasional ke-
88 di Indonesia dibumikan dengan semangat untuk mendorong kebangkitan ekonomi di masa pandemi menggunakan latar kota Solo.
Quote:
Gansist bisa menyebutnya dengan seminar nasional dalam rangkaian hari penyiaran nasional 88 lho. Acara ini memang dipusatkan di kota Solo atau Surakarta, tepatnya menggunakan gedung Auditorium Sarsiito.
Tema yang diusung adalah tentang fungsi atau manfaat media penyiaran. Di mana salah satu tujuan utamanya adalah untuk ketahanan ekonomi negara Indonesia.
Seminar tersebut juga dihadiri oleh Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra dari Presiden Joko Widodo dan juga wakil walikota Surakarta Teguh Prakoso. Sejauh yang Ane lihat di TV. Sampeyan punya TV kagak, Gansist?😂
Ane pribadi sangat setuju dengan fokus penyiaran atau pendidikan yang dimana fungsi penyiaran adalah mendidik warga Indonesia yaitu agar mereka semakin bersemangat untuk membangun negeri ini dari keterpurukan akibat pandemi covid 19.
Quote:
Sejauh yang Ane tonton, tadi juga di singgung masalah vaksin. Di mana pak Ganjar yang berperan sebagai Petruk mengasosiasikan tentang pentingnya–mengenai vaksin yaitu azimat atau ikhtiar agar terhindar dari pageblug korona. Hal ini juga disinggung oleh Deni Cagur yang memerankan sebagai Gareng.
Ane pribadi sangat mendukung upaya pemerintah ini agar rakyatnya kian sadar pentingnya untuk tolong-menolong dalam menangkal penyebaran virus Corona atau covid 19.
Menurut Ketua KPI pusat yang tadi memerankan sebagai Arjuna bahwa Indonesia mengalami stagnan ekonomi atau bahkan keterpurukan akibat pandemi covid 19. Ane sendiri turut merasakan dampak dari pandemi ini, begitu pula mungkin Gansist semua.
Quote:
Hal yang paling menyentuh hati Ane pribadi adalah kematian seorang simbah atau nenek Ane kemarin sore. Dalam artian mungkin kalau kalian sudah mengalaminya–kalian akan merasakan betapa kejamnya pagebluk atau covid 19 ini.
Sedikit cerita bahwa kemarin nenek Ane dirawat di rumah sakit Kasih Ibu Solo dan dalam observasi antigen positif (+), sehingga dia harus diisolasi dan putra-putrinya yang menunggu pun harus berada di luar ruangan karena nenek yang diisolasi tersebut.
Setelah seminggu dirawat, nenek Ane di pastikan meninggal dunia dan pukul 13.30 sore kemarin. Sejurus kemudian 2 jam waktu untuk mengurus surat-surat administrasi. Lalu perjalanan dari Solo menuju Ngawi Barat atau daerah area Walikukun itu sekitar satu setengah jam.
Sehabis Maghrib jenazah pulang dengan ambulans yang mesinnya masih terus berderu. Bahkan pintu ambulans tidak boleh dibuka sedikit pun. Hingga beberapa anggota keluarga menyolatkannya di ruko depan rumah. Jadi memang jenazah tidak boleh diampirkan ke rumah.
Semua orang melihatnya (maksud Ane adalah yang di sana saat itu) melihat dari sela-sela rintikan gerimis yang memang tadinya hujan lebat dari sore. Ane juga lihat ada petugas yang memakai baju putih-putih menyemprotkan disinfektan di sekitar mobil secara terus-menerus saat jenazah disholatkan. Lamanya waktu untuk menyilatkan jenazah tidak ada 10 menit dan itu sangat singkat.
Setelah itu jenazah langsung dibawa ke kuburan. Hingga beberapa orang sekitar 8 orang mungkin, dari petugas RS Kasih Ibu Solo yang membantu proses penguburan jenazah. Perlu digaris bawahi pelayat atau pun keluarga tidak diizinkan dan ambil bagian. Bahkan untuk melihat wajah nenek yang terakhir kali.😢 Hal ini sangat memukul kami sebagai keluarga. Hingga Ane meyakini bahwa emang kalau ini, maaf virus corona adalah nyata. Maaf jadi termehek-mehek Ane.😭😭😭😭😭
pict
Quote:
Oke kembali lagi ke acara TV memperingati hari penyiaran 1 April yaitu ulang tahun hari penyiaran yang ke 88. Tadi sedikit yang Ane tangkap adalah tentang perpindahan atau switch off dari siaran analog menjadi digital bagi stasiun penyiaran. Katanya cukup dengan transmisi tunggal namun, bisa mengandung berbagai konten.
Jadi inti peringatan hari penyiaran nasional yang ke-88 ini adalah :
1. Menilik kembali fungsi penyiaran, yaitu untuk pertumbuhan ekonomi negara Indonesia.
2. Penyiaran azimat vaksin covid-19
3. Perpindahan siaran analog menjadi digital.
pict
Hal ini dinilai dari sisi efisiensi atau hemat biaya, yang kemungkinan akan lebih murah. Kemungkinan ya, Gansist.😌 Jangan terlalu berharap dengan janji-janji atau pun sesuatu yang masih mungkin, karena kita bisa insya Allah bisa. Walau pun dibuat semahal sekali pun, asal kita memiliki niat, memiliki usaha insya Allah kita bisa membelinya. Asalkan kita mau dan Gusti Allah meridoinya.
Hal yang paling menarik dari ekspresi kesenian yang merupakan perhelatan akbar perayaan hari penyiaran yang ke 88 ini adalah sosok Ganjar yaitu Gubernur Jawa Tengah yang selalu membuat Ane klepek-klepek.
Quote:
Pertunjukan yang menggunakan panggung berupa sentuhan Jawa dengan lakon Semar dan putra-putranya yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong. Ternyata juga dirayakan dengan hadirnya Srikandi dan Arjuna yang diperankan oleh Ketua KPI lho.
Quote:
Kesenian wayang wong ini menurut Ane sangatlah majemuk. Dalam artian merangkul. Di mana wayang dahulu, kesenian wayang ini adalah seni yang digunakan oleh Wali Songo untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa. Wayang memang sebuah kesenian yang merupakan cikal bakal kahanan, cikal bakal di mana tersaji wajah Indonesia, selain batik.
Namun dalam dalam acara peringatan Hari Penyiaran yang ke 88 tersebut memang bukanlah wayang yang dari kulit lembu, atau lainnya melainkan
wayang uwong. Wayang yang menggunakan media orang atau manusia. Sebut saja pak Ganjar Pranowo yang memerankan wayang Petruk. Sangat cocok kalau menurut Ane.😌😌😌
Quote:
Pak Ganjar Pranowo memerankan sebagai Petruk. Di mana memang tubuhnya yang tegap dan tinggi sangat cocok untuk memerankanya. No debat!
Pak Ganjar berpesan agar warga tetap memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. Hal ini adalah upaya dalam mensiasati pandemi covid 19. Semua dialurkan dengan gaya khas dagelan Punokawan yang memang merangkul.
Quote:
Kalau menurut Ane pribadi adalah sebuah sentuhan-sentuhan pemikiran yang dibalut dengan guyonan Jawa agar manusia itu tidak sepaneng atau stress akibat berpikir tentang hal yang itu-itu terus dan berpikir itu adalah hal yang rumit.
Padahal ketika kita menghadapinya bersama. Itu akan mendatangkan sebuah kelegaan hati, atau paling tidak sebuah ketentraman batin. Dengan alasan atau alibi kita menghadapinya secara bersama-sama.