Kaskus

News

Chikashi.MasudaAvatar border
TS
Chikashi.Masuda
Peneliti Lapan: Jika Tak Ada Bangunan Pun, Jakarta Tetap akan Banjir

Senin, 29 Maret 2021 12:34Reporter : Randy Ferdi Firdaus

 https://www.merdeka.com/jakarta/peneliti-lapan-jika-tak-ada-bangunan-pun-jakarta-tetap-akan-banjir.html

 


Peneliti Lapan: Jika Tak Ada Bangunan Pun, Jakarta Tetap akan BanjirBantaran Kali Ciliwung. ©2021 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Merdeka.com - Peneliti Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Dipo Yudhatama mengatakan, secara alamiah wilayah Jakarta memang rentan banjir. Oleh sebab itu, bencana tersebut harus direspons dengan mitigasi tepat dengan komitmen bersama untuk peduli lingkungan.
"Jika saat ini Jakarta tak ada bangunan pun, tetap saja banjir, walau eskalasinya tak besar. Jika kita sudah tahu bahwa Jakarta secara alamiah wilayahnya rentan banjir, mestinya kita sebagai insan yang tinggal di atasnya merespons dengan upaya-upaya mitigasinya," kata Dipo, dikutip dari Antara, Senin (29/3).
Dipo menuturkan, data penginderaan jauh salah satunya dapat digunakan untuk menilai bagaimana tingkat adaptasi kebijakan penataan ruang Jakarta saat ini terhadap banjir.
Dipo mengatakan, selama ini jika banjir menerjang Jakarta, yang disalahkan adalah curah hujan yang tinggi, atau menuding banjir karena adanya kiriman dari wilayah tetangga.
Padahal, sejak dulu Jakarta merupakan dataran rendah yang rentan banjir, karena memang geomorfologi wilayahnya dan adanya 13 aliran sungai yang mengalir di Jakarta.
Oleh karena itu, harus dilakukan mitigasi tepat dan bisa menyeimbangkan fungsi ekologis dengan ekonomi, sehingga banjir tak akan parah.
Upaya mitigasi itu, di antaranya tidak membangun di bantaran sungai, rawa, dan wilayah resapan air lainnya. Kemudian, menjaga daerah tangkapan air agar tetap hijau dan berfungsi baik.
Tapi, pada kenyataannya, menurut Dipo, orang membangun dengan serampangan, mengabaikan fungsi lingkungan atas tapak yang ditempatinya, sehingga banyak lahan hijau, rawa, bahkan situ (pasir batu) yang hilang.
Akibatnya, sistem persungaian dan drainase alami yang terbentuk sejak dulu menjadi rusak.
"Air luapan sungai yang mestinya tertampung di rawa-rawa, situ, embung, mengalir kemana-mana, sesuai dengan kodratnya air, mengalir ke tempat yang lebih rendah," ujar Dipo. [rnd]



b4permanAvatar border
tukangbeling7Avatar border
pilotugal2an541Avatar border
pilotugal2an541 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.5K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan