Shalom Aleichem, puji sukur kepada Tuhan dimana hari ini kita masih diberikan nikmat sehat, nikmat hidup, nikmat agar otak kita tidak terdoktrin oleh ilmu yang menyesatkan.
Ane pribadi mengucapkan bela sungkawa, atas banyaknya tragedi di Indonesia akhir-akhir ini. Apalagi menyangkut tentang bom bunuh diri, dan kasus sara lainnya. Semoga persatuan kita tetap bisa terjaga, karena Indonesia berdiri dengan darah dan air mata.
Munculnya kembali bom bunuh diri dengan pelaku yang menggunakan busana yang mencirikan pada agama tertentu, sudah pasti akan ada cacian bahkan hinaan dari agama yang dirugikan dan sering menjadi ladang target pengeboman.
Kita tak usah tutup mata dan tak usah denial, berteriak bahwa mereka yang melakukan tindakan bom bunuh diri tidak beragama, sedangkan ciri-ciri mereka jelas bagian dari Islam namun ada penyakit ghuluw.
Jelas sekali kedua pelaku track recordnya orang baik dan agamis, namun ada pemahaman yang salah. Orang baik dimata manusia bukan berarti baik di mata Tuhan, orang bejat dimata manusia bisa jadi sebaliknya dimata Tuhan.
Loh kok!! Gimana ini gan, jadi kewolak walik masak bisa seperti itu? Bukankah baik ya baik, buruk ya buruk.
Menarik bila kita memakai hukum matematika pada dasarnya hitungannya jelas rumus pasti, tapi ketika mengikuti rumus dunia hitungannya rumus sosial. Tidak selalu yang terlihat framingnya baik pasti baik, karena ada jiwa dan hati di dalamnya yang tak diketahui oleh orang lain.
Lantas banyak yang menyalahkan Islam atas kasus ini, apalagi saudaraku, sebangsa dan setanah air yang beragama Kristen karena yang sering menjadi target adalah pusat peribadatan mereka. Sampai mengecam dan mengatakan bahwa perang salib apa sudah kembali dikobarkan?
Tidak salah mereka marah, suatu kewajaran bila ajaran Islam yang dinilai penuh budi luhur kembali dipertanyakan. Lantas apa sebenarnya yang terjadi?
Untuk membahas hal ini, jangan asal bersuara tanpa sumber karena akan dinilai dan menjadi simpang siur opini yang akan beredar nantinya.
Jadi izinkan saya copy paste dari sumber-sumber yang dinilai sebagai hadist, walau ane tahu ada sebagian orang yang tak mempercayai hadist tapi ane tetep apresiasi tinggi buat kalian yang masuk kelompok Qur'anist, sebab jarang dari kelompok kalian yang melakukan tindakan menyakiti hati orang lain apalagi hingga membunuh dan ceroboh dalam menafsirkan ilmu Allah.
Islam memang hanya satu tapi terpecah menjadi beberapa kelompok menurut pemikiran akal dan logika mereka masing-masing, mereka yang membuat teror ada di dalam kelompok khawarij.
Quote:
Diceritakan dari sebuah sumber yang ane copas dari
Sini
Tiga orang yang merasa menjadi calon penghuni surga ini pun tergelak. Mereka yang terdiri dari orang-orang saleh itu justru berakhir di neraka. Mereka diseret dengan kasar ke dalam api yang membara. Apa gerangan yang terjadi? Rupanya mereka hanyalah saleh di pandangan manusia, namun tak mentauhidkan Allah dalam niat amal mereka.
Orang pertama dipanggil menghadap Allah. Ia merupakan seorang pria yang mati syahid. Si pria mengakui banyaknya nikmat yang diberikan Allah padanya. Allah pun bertanya, "Apa yang telah kau perbuat dengan berbagai nikmat itu?"
Mujahid itu menjawab,
"Saya telah berperang karena-Mu sehingga saya mati syahid," ujarnya.
Allah pun menyangkalnya, "Kau telah berdusta.
Kau berperang agar namamu disebut manusia sebagai orang yang pemberani. Dan ternyata kamu telah disebut-sebut demikian," firman-Nya. Mujahid itu pun diseret wajahnya dan dilempar ke jahanam.
Orang kedua pun dipanggil. Ia merupakan seorang alim ulama yang mengajarkan Alquran pada manusia. Seperti orang pertama, Allah bertanya hal yang sama, "Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai nikmat itu?"
Sang ulama menjawab, "Saya telah membaca, mempelajari, dan mengajarkannya Alquran karena Engkau," ujarnya.
Namun Allah berfirman, "Kamu berdusta. Kau mempelajari ilmu agar disebut sebagai seorang alim dan kau membaca Alquran agar kamu disebut sebagai seorang qari," Allah mengadili. Sang alim ulama pun menyusul si mujahid, masuk ke neraka yang apinya menjilat-jilat.
Orang ketiga pun dipanggil. Kali ini ia merupakan seorang yang sangat dermawan. Sang dermawan dianugerahi Allah harta yang melimpah. Allah pun menanyakan tangung jawabnya atas nikmat itu, "Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai nikmat-Ku?" firman-Nya.
Sang dermawan menjawab, "Saya tidak pernah meninggalkan sedekah dan infak di jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau," jawabnya.
Ia pun tak jauh beda dengan dua orang sebelumnya. "Kau berdusta," firman Allah. "Kau melakukannya karena ingin disebut sebagai seorang dermawan. Dan begitulah yang dikatakan orang-orang tentang dirimu," firman-Nya.
Sang dermawan yang riya ini pun diseret dan dilempar ke neraka, bergabung dengan dua temannya yang juga menyimpan sifat riya di hati.
Di mata manusia, ketiganya merupakan seorang yang taat beribadah dan diyakini akan menjadi penduduk surga. Namun, hanya Allah yang mengetahui segala isi hati hamba-Nya. Ketiganya tak pernah mengikhlaskan amalan untuk Allah, melainkan agar diakui manusia. Mereka pun berakhir di neraka dan menjadi penghuni pertama neraka.
Kisah pengadilan akhirat tersebut terdapat dalam hadis Rasulullah dari Abu Hurairah. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim, an-Nasa'i, Imam Ahmad, dan Baihaqy. Kisah yang sama dalam teks hadis yang berbeda juga diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Hakim.
Bisa, dibilang Islam itu unik taat bukan berarti paling bagus, paling suci layak dapat surga.
Seperti pada contoh dibawah ini,
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Dikatakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah (seorang wanita) rajin mendirikan shalat malam, gemar puasa di siang hari, mengerjakan (kebaikan) dan bersedekah,
tapi sering menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka.”
Menyakiti tetangga dengan lisan saja auto neraka, apalagi bom bunuh diri membunuh tetangganya tanpa sebab. Tetangga bisa siapa saja bahkan non muslim sekalipun
Mereka (para sahabat) berkata (lagi): “Fulanah (lainnya hanya) mengerjakan shalat wajib, dan bersedekah dengan beberapa potong keju, tapi tidak (pernah) menyakiti seorang pun.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Dia adalah penghuni surga.” (Imam al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, Beirut: Darul Basya’ir al-Islamiyyah, 1989, h. 54-55)
Yang biasa-biasa saja ibadahnya atau sering dibilang Islam yang lebih moderat karena mengutamakan rasa kasih mengasihi sesama manusia, pola dari mindsetnya semua manusia sama di mata Tuhan, untuk itu jangan pernah menyakiti mereka tanpa sebab lantas masuk Surga
Disini bisa dibilang Hadist sudah menjawab hal itu semua, lantas apa obatnya? Cuma satu khawarij itu harus dan wajib diperangi.
Seperti hadis lain yang menjelaskan, kaum khawarij generasi terakhir kelak akan menjadi pengikut Dajjal. "Akan muncul sekelompok manusia dari arah timur, yang membaca Alquran, tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali generasi mereka putus, muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama Dajjal," (HR Thabrani dan Ahmad).
Dalam satu hadis sahih, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di antara umatku ada orang-orang yang membaca Alquran, tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh,
jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti (Nabi Hud) membunuh kaum Aad,"(HR Muslim No 1.762).
Jadi kepada pihak Densus 88, sebagai masyarakat harus mendukung penuh upaya mereka untuk memerangi kelompok ini dan di habisi hingga tuntas. Hingga ke akarnya, bukan dipenjara atau diberikan pemahaman soft untuk mengubah pola pikirnya.
Kuncinya sudah jelas
jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti (Nabi Hud) membunuh kaum Aad,"
Sebab jelas mereka adalah,
"Anjing-anjing neraka, (mereka) seburuk-buruk yang terbunuh di bawah kolong langit,dan sebaik-baik yang terbunuh adalah yang mereka bunuh.” Lalu Abu Umamah berkata: "Sekiranya aku tidak mendengar hadits ini (dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam) sekali, dua kali sampai tujuh kali, aku tidak akan memberitakannya kepada kalian. (HR.Tirmidzi:3000).
“Khawarij adalah anjing-anjing neraka.” (HR.Ibnu Majah:173, dari Ibnu Abi Aufa radhiallahu anhu).
Bisa dibilang kelompok ini rasa sosialnya kurang, merasa lebih ekslusif, dimata mereka orang yang hanya ngaku Islam di ktp tapi tidak seperti mereka dalam beribadah., mereka tak segan umat muslim yang bukan kelompoknya dianggap sudah keluar dari Islam.
Maka tak heran lingkaran mereka hanya seputar itu saja, tidak ada keinginan untuk membuka tabir gelap palung mariana, tidak berfikir untuk meneliti Antartika, tidak suka eksplore bumi dan luar angkasa agar memberikan bukti bahwa manusia ini adalah hamba yang lemah.
Maka tak heran ketika Dinasti Abbasiyah runtuh, maka ilmu yang didapat dari para ahli saat itu pun ikut binasa. Di dalam dada dan jiwa mereka yang ada hanya gelora jihad yang salah kaprah, merasa tidak adil dengan politik dunia tapi tidak smart dalam berfikir.
Andai mereka lebih smart, maka bisa saja dengan menciptakan lapangan kerja baru, investasi di banyak tempat agar ekonomi dan perdagangan bisa di monopoli dengan sistem yang lebih baik. Perang modern tidak harus mengeluarkan banyak darah dan senjata, tapi permainan dari ekonomi sebagai kunci untuk menguasai sistem yang terorganisir di dunia.
Sayang khawarij tak pernah smart hanya berkutat pada ibadah dan ibadah hingga akhirnya pun gila, dan berbuat kerusakan yang sungguh keji karena perbuatannya yang sia-sia.
Beragamalah sesuai porsinya jangan terlalu berlebih-lebihan, karena yang berlebihan itu akan membuat celaka.
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi :
klik,
klik,
klik
Pic : google

