Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

melania723Avatar border
TS
melania723
Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga: PMM UMM 52 Membuat Pupuk Kompos dan Pupuk Cair
    
   Jumah populasi akan berbanding lurus dengan produksdi limbah di suatu daerah. Yang berarti semakin banyak dan padat populasi penduduk di suatu daerah maka produksi limbah rumah tangga akan semakin meningkat juga. Jika hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan yang baik dari masyarakat tentu lama kelamaan akan menimbulkan suatu masalah yang besar yang mengganggu kehidupan masyarakat. Permasalahan seperti lingkungan kumuh dan timbulnya penyakit karena limbah dan sampah sudah merebak di beberapa daerah di Indonesia. Dalam menghadapi masalah ini diperlukan suatu inisiatif untuk berinovasi dan proses problem solving untuk menyelesasikan suatu masalah, termasuk juga pada masalah limbah rumah tangga ini.
  Dari uraian di atas salah satu hal yang bsa dilakukan adalah pengolahan kembali (recycle) limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Limbah rumah tangga adalah limbah yang mudah terurai dan mudah membusuk, dari sifat dan karakter limbah sendiri sudah jelas bahwa limbah sangat cocok untuk dijadikan olahan pupuk kompos. Selain itu, alasan lain pemilihan produk pupuk adalah karena proses pembuatannya tidak terlalu rumit dan bahan yang dibutuhkan tidak sulit dicari.

 Benda-benda yang termasuk dalam limbah rumah tangga  meliputi sisa makanan, buah-buahan, sayuran, kulit telur. Selain bahan utama yaitu limbah rumah tangga, kita juga memerlukan bahan campuran seperti sampah kering, di sini kami menggukan jerami yang memang sangat banyak kami temukan di daerah Desa Sudimoro. Penggunaan jerami sebagai campuran akan membuat dan juga menjaga tekstur kompos sehingga tidak terlalu berair, karena jika terlalu berair akan membuat olahan kompos berbau busuk. Selain jerami, sampah seperti daun kering dan kertas juga bisa dignakan. Untuk menjaga tingkat air dalam campuran, tidak hanya sampah kering saja, namun kami juga menambahkan tanah bekas yang mana tanah bekas mengandung banyak zat hara yang baik untuk tanaman. 

  Untuk pembuatan pupuk sediri hal yang utama dan paling peting  adalah bakteri pengurai tambahan, di sini kami mengguanakan EM4. EM4 ini berfungsi untuk mempercepat proses penguraian sampah pada kompos. Kita tidak memerlukan banyak EM4, cukup 3 tutup botol untuk 2 liter air. Selain EM4, kita juga membutuhkan larutan molase. Larutan molase terbuat dari gula merah yang dilarutkan ke dalam air bersih, tujuan penambahan larutan molase adalah sebagai energi tambahan bakteri pengurai yang telah didapat dari larutan EM4.

 Membuat pupuk kompos memang bisa dikatakan cukup mudah, namun diperlukan kesabaran dalam pembuatannya. Kenapa demikian? Kerena untuk menjadi pupuk jadi diperlukan waktu sekitar 3 minggu terhitung sejak awal pembuatan. Tidak hanya ditutup dan dibiarkan begitu saja, namun harus dilakukan pengadukan secara berkala, yaitu satu minggu satu kali agar penguraian merata. Perlu diketahui, dikarenakan kami menambahkan cairan EM4 dan juga larutan molase, maka pada pupuk akan mengandung air, namun sebagian besar air harus dikeluarkan dari ember sehingga kita memerlukan wadah yang memiliki akses keluar untuk air tersebut. Air yang dikeluarkan ini disebut nening (pupuk cair), nening ini juga baik untuk pertumbuhan tanaman.

  Pupuk kompos yang sudah jadi kami serahkan kepada pihak karang taruna yang selanjutnya dimanfaatkan untuk merawat tanaman sayur yang sedang mereka olah sebagai bentuk usaha peningkatan ekonomi desa.

"Hasil pupuk Kompos"

"Hasil Pupuk Cair"

Diubah oleh melania723 29-03-2021 04:56
0
600
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan