Karena silaunya dunia yang terlampau gemerlap, terkadang melupakan kebutuhan yang harus di penuhi oleh diri kita sendiri. Bahkan terkadang menelantarkannya kemudian. Maka dari itulah mulailah mempelajari apa yang seharusnya dipelajari, pada bagian-bagian penting dalam diri kita yang sangat dan harus diperhatikan, apalagi di dalam hal kebutuhan untuk hidup selanjutnya.

Karena pada dasarnya letak kebahagiaan itu sederhana, yaitu berasal dari diri kita sendiri. Dengan mencintainya, maka seluruh kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya.

2. Jadilah orang baik.

Berperilaku baik kepada semua orang ialah salah satu dari kebahagiaan itu sendiri, sebab dengan memperlakukan orang lain dengan baik, maka kita akan menjadi lebih bahagia, karena kebaikanya tersebut timbul dari dasar hati, yang sangat tulus, sehingga memudahkan unsur-unsur kebahagiaan di dalam diri keluar dari jiwa, hingga mampu menghipnotis semua orang untuk ikutan dalam kebahagiaan kita.

3. Jangan sakiti siapapun.

Menyakiti orang lain sama halnya dengan membiarkan kebahagiaan itu lepas dari diri kita sendiri. Seolah-olah memberikan jalan kepada kegundahan, kesedihan untuk menemani hati kita setiap saatnya, sampai melupakan bahwasanya menyentuh seseorang juga merupakan kebodohan total pada akhirnya, yang akan membuat hidup menjadi lebih tidak nyaman, akhirnya menjadikannya tidak bahagia.

Walaupun untuk menjadi sosok yang baik itu tidak semudah berkata, "gue orang baik" lalu dia menjadi baik. Karena pada dasarnya manusia itu di berikan banyak sekali akal dan pikiran, yang mana membuat pertentangan bahtin diantaranya. Karena pada dasarnya, memenangkan diri itu lebih sulit dilakukan. Ketimbang peperangan di medan perang.



4. Berpikiran positif

Terkadang untuk menciptakan suasana jernih itu, begitu sangat kesulitan, tidak semua orang mampu, apalagi jikalau napsu sudah begitu jayanya di dalam diri kita sendiri. Sangatlah penting untuk berpikiran positif, karena dari sanalah keluar energi positif, untuk sebuah pencapaian kata kebahagiaan itu sendiri.

Jangan selalunya menyikapi semua masalah dengan emosional, hingga pada akhirnya merugikan diri kita sendiri. Karena amarah yang di dorong oleh sebuah emosi itu berakibat fatal dan akan buruk pada akhirnya nanti.

5. Menjadi pemaaf

Nah, ini yang terkadang sulit untuk direalisasikan, karena jika sebuah permusuhan itu datang, maka akan timbul rasa dendam, yang akan membuat semua orang tidak nyaman, bahkan menjadikan serupa ancaman bagi kehidupannya tersebut.

Tak jarang hal inilah yang menjadikan sebuah kebahagiaan itu sirna dengan sendirinya. Untuk itulah perdebatan sebaiknya diselesaikan dengan baik, karena hidup damai itu lebih baik daripada bermusuhan.

Walaupun untuk jalan menuju ke sana, tidaklah semudah berkata dan menulis, seperti serupa membuka pintu kebahagiaan yang tertutup lama, akubat kuncinya tertinggal di suatu tempat.