Banyak dari kita yang menikmati masa dimana semua serba digital pasti tidak akan lepas dari sebuah dunia “buatan". Sebuah wadah untuk menyalurkan semua pikiran yang ada pada setiap orang. Mengandalkan alat digital yang dimiliki untuk mengabadikan pikiran tersebut agar mendapat respon dari orang lain.

Dunia buatan itu mengumpulkan semua orang yang mempunyai karakteristik berbeda. Bertemu dan berinteraksi mengenai segala hal yang terjadi di dua dunia, asli maupun buatan.

Mereka mencoba membuat ikatan pertemanan dalam dunia buatan, yang sering dijuluki dunia maya itu. Diukur dari seberapa seringnya interaksi di antara orang-orang tersebut sehingga tercipta suatu ikatan yang bisa dianggap sebagai zona nyaman.

Perspektif orang pastinya akan berbeda satu sama lain. Banyak yang berasumsi negatif dengan dunia maya karena banyaknya isu-isu negatif yang terekam oleh banyak media. Kriminalitas di dunia maya sendiri tidak akan pernah hilang selagi popularitas dunia “buatan" itu masih diminati banyak orang.

Namun, dunia buatan itu tidak selalu berporos pada asumsi yang negatif. Pasalnya banyak hal positif yang terjadi juga disana. Mencari teman baru hingga membantu sesama merupakan keajaiban yang dapat diciptakan dari dunia itu.

Saya sendiri merasakan indahnya pertemanan di dunia itu. Membangun sebuah ikatan pertemanan dengan banyak orang sampai di sebuah momen atau janji akan mempertemukan kita semua. Kadang banyak orang menganggap dunia buatan tersebut lebih menarik ketimbang kenyataan yang kita hadapi di dunia nyata, di bumi kita. 

Mungkin saja di dunia buatan yang ada pada era digital ini dapat membuat mereka “sang penyendiri" memiliki banyak teman untuk berbagi kisah.