Setiap orangtua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Nah, untuk mendapatkan hasil tersebut, banyak hal yang rela dilakukan oleh orangtua sehingga anak mendapatkan pola asuh terbaik menurut mereka. Tapi, kalian sadar ga sih, ternyata banyak pola asuh yang orangtua anggap baik, justru memberikan dampak yang buruk bagi si anak. Nah, sebelum kalian melakukan pola asuh yang salah, yuk coba kenali jenis toxic parenting yang masih sering terjadi di sekitar kita.



Helicopter Parenting



Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, selain itu juga setiap orangtua pasti ingin anaknya menjadi yang terbaik. Nah, tapi untuk mewujudkan impian orangtua tersebut, tak sedikit orangtua yang bersikap terlalu ikut campur secara berlebihan dalam mendidik anak-anaknya. Jika begini, sang anak justru akan merasa kurang percaya diri, kurang bisa beradaptasi dengan masalah, dan kurang mandiri sehingga ketrampilan hidup pun kurang terasah.


Drone Parenting



Sebenarnya drone parenting mirip dengan helicopter parenting, tapi bedanya drone parenting dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan anaknya. Contoh orangtua yang melakukan drone parenting adalah ketika orangtua secara diam-diam menemui pelatih agar anaknya ikut kejuaraan tertentu, atau melacak keberadaan anak melalui sebuah teknologi. Meskipun orangtua melakukan hal ini secara diam-diam, tapi secara tak sadar, hal ini juga memberikan efek yang hampir mirip dengan helicoper parenting.


Lawnmower Parenting



Pasti tak ada orangtua yang menginginkan anaknya mengalami kesulitan dan hambatan. Nah, olehkarenanya banyak orangtua yang melakukan lawnmower parenting untuk menghilangkan semua hambatan yanga akan dialami sang anak, misalnya dengan manajemen mikro, ikut campur, dan menyusun segala hal agar tak ada yang menghalangi jalan anak menuju sesuatu. Mungkin hal ini terlihat menyenangkan karena sang anak tak pernah mengalami kesulitan, tapi nyatanya hal ini akan membuat si anak menjadi kurang mandiri.


Best Buddy Parent



Ada ga diantara Agan dan Sista yang memposisikan dirimu sebagai teman bagi anak-anakmu? Mungkin hal ini terkesan menyenangkan dan sangat baik untuk anakmu. Tapi kalian tetap harus tau batasannya ya. Jangan sampai anakmu mangabaikan batasan-batasan sikapnya terhadap orangtua karena menganggapmu teman bukan orangtuanya. Kalau hal ini terjadi, justru akan menimbulkan permasalahan pengendalian diri pada anakmu.