Mesin Arcade merupakan sarana yang paling maju dalam bidang video game. Apa yang belum tersedia di konsol, arcade sudah menyediakannya, kemudian akan tersedia di konsol. DI tempat arcade sendiri, kita akan menemukan berbagai macam orang dengan tingkah yang berbeda-beda.
Sudah lama aku tidak bermain di arcade...
Kira-kira seperti ini :
Spoiler for Tukang Pukul:
Orang-orang seperti ini sangat suka memainkan video game yang ceritanya petualangan sambil baku hantam. Kalau sudah jagoan, mereka berusaha mencetak nilai tertinggi di mesin arcade. Kalau sudah terlalu jago, cukup dua koin untuk menyelesaikan satu judul video game.
Spoiler for Penerbang:
Pemain ini sangat menyukai video game kapal terbang. Baik keluaran zaman dulu yang tampak atas, maupun keluaran zaman sekarang yang sudut pandangnya dari ruang kendali. Pemain seperti ini sangat lihai dalam menghindari peluru yang bertebaran. Peluru kendali pun dia hindari tanpa kesulitan berarti.
Bayangkan saja, kepandaian menghindari peluru yang sering kita lihat di anime berjudul MACROSS. Semakin mantap kalau kita bisa main pakai kacamata VR.
Spoiler for Penari:
Orang-orang ini biasanya punya tubuh langsing, ada pula yang gemuk. Mereka sangat senang menari dengan alunan lagu-lagu yang menyenangkan. Para penari ini sangat menyukai permainan seperti Dance-Dance Revolution, Mai-Mai, dan Danz Base.
Keberadaan mereka sering mengundang perhatian para pengunjung arcade. Ketika tempat arcade ramai, ada saja pengunjung yang memperhatikan tarian mereka. Diantara mereka ada pemain lain yang sedang menunggu giliran. Ini berlaku kalau yang bermain mempunyai penampilan menarik.
Spoiler for Penembak Jitu:
Pemain yang gemar baku tembak. Mereka memilih video game yang menggunakan pistol atau bedil. Biasanya ceritanya tentang agen rahasia yang bertugas melawan teroris, polisi melawan perampok, pencari harta terpendam di tampat angker, atau tentara yang diterjunkan ke medan perang.
Selain itu, ada juga permainan menembak yang aneh-aneh, hanya untuk mengundang tawa. Hanya video game lawak.
Pemain yang sudah sangat lihai cukup menggunakan 2 koin untuk menyelesaikan permainan dengan nilai tinggi.
Spoiler for Pendekar Pedang:
Jarang ada pemain yang suka main pedang di arcade. Alasannya karena jarang ada tempat arcade yang menyediakan mesin permainan pedang. Pemain ini juga menarik perhatian pengunjung arcade. Dia menebas musuh-musuh ynag datang dengan penuh gaya. Kalau sudah lihai, dia bisa memainkannya sampai selesai dan hemat koin, ditambah jurus-jurus keren yang membuatnya seperti tarian indah.
Spoiler for Pengantar Tahu Putih:
Orang-orang seperti ini adalah penggemar balap mobil. Setiap kali dia datang ke arcade, dia pasti mencari video game balap mobil. Apalagi kalau mesin itu mendukung multiplayer mode, baik lokal, maupun online. Lawan dia bukan hanya komputer, tetapi pemain lain juga ikut dalam balapan.
Orang-orang ini sangat pandai dalam tikung-menikung. Tangan dan kakinya sangat cepat dalam mengendalikan mobil. Dia sangat menjiwai perannya sebagai pembalap dalam video game. Karena kaau jadi pembalap sungguhan, biayanya sangat mahal. Ini adalah pelipur lara.
Spoiler for Ksatria Berkuda Besi:
Orang-orang ini sangat menggemari balapan ala Moto GP. Setiap kali pergi ke arcade, dia pasti memainkan itu. Apalagi kalau mesin arcade mendukung multiplayer online. Pasti greget. Permainan ini juga merupakan pelampiasan sekaligus pelipur lara. Karena banyak yang tidak bisa jadi pembalap sungguhan. Daripada ikut geng motor dan balap liar, lebih baik main arcade.
Spoiler for Monopoli:
Pemain Monopoli memiliki keinginan untuk menguasai segala sesuatu dengan menggunakan uang. Namanya juga kapitalis rakus. Kalau sedang sial, kamu akan menemukan orang seperti ini. Perbuatannya bisa dilihat dari koin yang mereka bawa. Ada koin menumpuk di mesin arcade yang sedang dia mainkan. Kalau dia hampir game over, dia masukkan lagi koinnya. Ada pula yang memasukkan banyak koin demi menyelesaikan video game.
Tetapi, di game tarian ada sekelompok orang yang seperti ini. Pernah ada sekelompok anak muda yang membayar untuk banyak credit di video game menari sampai membuat pengunjung lain mengurungkan niat untuk bermain disana.
Spoiler for Pemeras:
Menurut penuturan para pemain arcade zaman dulu. Kalau sedang sial, mereka bisa bertemu dengan para pemeras. Orang-orang seperti itu tidak punya modal untuk membayar mesin arcade. Biasanya mereka menunggu di jalan-jalan yang dilalui oleh para pemain arcade. Dari situlah mereka mendapatkan sumbangan dari belas kasihan dan keterpaksaan para pemain.
Ketika para pemeras sedang bermain, pemian arcade lebih memilih untuk bermain di mesin yang jauh dari keberadaan para pemeras. Alasannya karena ada pemeras yang bertingkah seperti peminta-minta yang memohon belas kasihan. Kalau berbat kasar, bisa diusir oleh penjaga arcade.
Bagi para pembaca yang suka bermain arcade, pemain seperti apakah yang sering terlihat ? Coba ceritakan disini...