Sumber: Goal

Musim yang luar biasa bagi Inter Milan. Memang klub berkostum biru-hitam itu masih jauh untuk bisa dibilang juara, tapi konsistensi Inter patut diacungi jempol.

Kini Inter berada di puncak klasemen Serie A, selisih enam poin dari peringkat dua, sang rival AC Milan. Masih ada 12 pertandingan tersisa bagi Inter untuk menyabet gelar.

Kalau boleh dibilang, racikan Antonio Conte untuk mengangkat performa Inter luar biasa. Duet Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku didepan itu kelas dunia.


Sumber: Bola Tempo

Kemudian di tengah, Christian Eriksen dan Ivan Perisic mampu bersinergi dan membuat serangan Inter lebih atraktif.

Pertahanan? jangan ditanya, strategi Antonio Conte di musim ini memang lebih dominan bertahan, khususnya melawan klub-klub papan atas Serie A. Dan cara itu merupakan yang terbaik buat Inter saat ini.

Kekuatan Inter ada pada serangan balik yang sangat mematikan. Strateginya, biarkan saja bola dikuasai lawan, tapi nanti Nerazzurri yang bakal cetak gol.

Melawan AC Milan pada Februari lalu buktinya. Inter cuma butuh penguasaan bola 40% saja untuk mencetak tiga gol. Sementara AC Milan gagal menciptakan gol.

Sayangnya, formula Conte ini masih belum bisa dibilang sempurna. Kalau melawan klub kecil yang juga bermain bertahan, Inter agak bingung nih.

Melawan Udinese, Inter terpaksa harus bermain lebih dominan. Strategi Conte kala itu gagal menghasilkan gol. Inilah PR Conte untuk menjaga konsistensi hasil pertandingan.

Sebab yang penting kan konsistensi. Kalau bisa menang terus lawan klub besar tapi harus meraih hasil seri melawan klub kecil yang doyannya bertahan, ya sulit juga untuk memastikan juara.

Enam poin dengan AC Milan itu enggak jauh. Juventus juga bisa jadi lebih ngamuk setelah gugur di Liga Champions.