Grup idol Korea 'BTS' kembali menjadi korban rasisme dari orang barat. Setelah beberapa waktu seorang DJ Radio Jerman blak-blakan menghina 'BTS', kini giliran perusahaan Amerika, Topps Company yang melakukan hal rasis pada mereka.



Hal tersebut terjadi saat Topps Company merilis serial 'Garbage Pail Kids' bertema Grammy yang dinamain 'Shammy Awards'. Sejak dirancang pada 1985, sticker tipe ini memang menjadi parodi, tapi kali ini mereka menggambarkan 'BTS' dengan cara yang sangat rasis dalam stickernya. Dalam sticker itu jelas 'BTS' bukan satu-satunya yang digambar, tapi penggambaran mereka jadi yang paling buruk.

Sebagai contoh, Harry Styles digambarkan sebagai Harry Boa dengan memperlihatkan dia bernyanyi dengan syal yang menjadi bak monster panjang berbulu. Billie Eilish juga digambarkan cukup normal dengan dia bernyanyi meski berada di atas mobil yang tengah terendam. Namun, 'BTS' digambarkan sebgaai 'BTS Bruisers' dimana dalam sticker itu terlihat ketujuh member 'BTS' babak belur usai diserang dengan trofi Grammy.


Perbedaan konsep yang terlihat ini jelas bikin para penggemar tersulut api amarah. Gimana gak? gambar stiker artis lainnya gak ada yang memperlihatkan mereka terluka seperti para member 'BTS'. Ini menjadi isu sensitif di tengah maraknya gerakan 'Stop Asian Hate' yang sedang gencar digalakkan di dunia. Kondisi ini pun lantas tak bisa ditoleransi lagi oleh para penggemar. Salah satu penggemar juga menuturkan jika ia paham kalau parodi sticker itu memang berbau satir, tapi apa yang Topp Company lakukan pada 'BTS' sudah keterlaluan .

Beberapa jam setelah dikecam oleh banyak netizen karena penggambaran 'BTS' itu, Topps Company akhirnya memberikan pernyataan secara resmi. Mereka memahami apa yang membuat konssumen mereka kecewa dan memastikan tidak akan memproduksi sticker berbau rasis itu.



Meski sudah meminta maaf, para penggemar masih tak senang dengan apa yang dilakukan Topps Company. Karena mereka hanya meminta maaf pada konsumen yang kecewa, bukan pada 'BTS' yang jadi sasaran penggambaran sticker tersebut dan komunitas Asia secara luas.

Kalau menurut GanSis, kontroversi ini gimana?

Sumber