- Beranda
- Komunitas
- KOMPAK (Komunitas Penulis Aktif Kreatif)
Harga Cabe Rawit Mahal! Simak Suka Duka Para Petani Cabe Rawit Jarang Dipublikasikan!


TS
muyasy
Harga Cabe Rawit Mahal! Simak Suka Duka Para Petani Cabe Rawit Jarang Dipublikasikan!
Assalamu'alaikum Gansis
Selamat pagi dan selamat beraktivitas ya.

Hidup selalu tak selamanya indah. Kemarin dapat kemujuran, sekarang dapat kesusahan dan entah besok dapat kabar apa. Kebahagiaan atau malah sebaliknya.
Sebagai petani jika tidak bekerja keras untuk merawat ladangnya, maka dalam pikiran mereka tidak akan ada sesuap nasi untuk esok hari. Petani juga belum tentu mempunyai sawah yang dapat membantu meringankan bebannya untuk menanak nasi tiap hari. Kalau hanya mempunyai ladang saja, petani tersebut dengan suka rela menjadi buruh memanen padi.
Tahun ini seperti tahun sebelumnya. Para petani sangat bersuka cita mendengar kabar harga cabe rawit hijau mahal. Harga paling tinggi 30 ribu per kilo. Meskipun segitu harganya naik turun tidak begitu drastis. Lumrah.
Paling mencengangkan lagi cabe rawit merah. Harga per kilonya tembus 100 ribu. Harga segitu petani cabe rawit masih memanen cabe rawit hijau. Masa panen cabe rawit hijau menunggu sebulan setelah pemupukan dengan pupuk kimia. Setelah waktunya tepat, panen pertama pun dilakukan. Lumayan mendapatkan beberapa kilo saja, tetapi harga setinggi itu sangatlah bangga walaupun dapat sedikit. Bisa menambah uang belanja atau kebutuhan sehari-hari.

Panen yang kedua menunggu selama 14 hari setelah panen pertama. Panen kedua ini sudah pasti memperoleh dua kali lipat dari panen pertama. Harganya pun di situ mulai naik turun. Ada yang bilang itu permainan tengkulak. Petani tetap mensyukuri apa yang didapat asalkan penurunan harga cabe rawit masih wajar.
Dari sini ada beberapa petani mulai membiarkan cabe rawitnya berwarna merah. Namun, adapula yang masih menyayangkan kalau dibiarkan merah dulu. Dikarenakan harga cabe rawit hijau masih mahal. Ya, mahalnya itu per kilonya 17 ribu sekarang. Masa menunggu cabe rawit merah itu sebulan lebih.
Belum lagi terkena penyakit. Cabe rawit rontok semua. Selain terkena hama, ada embun berbisa yang dapat mengakibatkan tanaman cabe daunnya keriting atau sakit, bunganya pun rontok kadang terlihat seperti terbakar. Disebabkan seringnya hujan di malam hari mengakibatkan kabut di pagi hari ini yang dapat merusak tanaman cabe.
Kalau tidak segera diobati, maka petani akan rugi. Obat untuk tanaman cabe rawit tidak cukup satu. Mengobatinya harus rutin 2 hari sekali agar daun dan bunganya pulih. Belum lagi memikirkan gulma yang paling cepat tumbuh. Musim penghujan saat ini memang menyuburkan segala tanaman. Tak terkecuali rumput.
Kalau dihitung menghabiskan pupuk dan obat hama/obat buah khusus cabe dengan harga cabe rawit itu sendiri, bisa dibilang untung kalau yang didapat banyak dan tanamannya tumbuh subur. Jika pemberian pupuk kurang dan jarang diobati, maka perolehannya berbanding terbalik. Pasti sangat merugi.
Apalagi sekarang ini perolehan pupuk kimia bersubsidi tidak merata. Harga pupuk kimia nonsubsidi sangat mahal. Kalau tidak dibeli, bagaimana mereka memupuk tanamannya? Terpaksa membelinya walaupun harganya melambung.

Lebih parahnya tiap tahun jika harga cabe rawit mahal, siap-siap tanamannya dicuri orang yang tidak bertanggung jawab. Pencurian yang dilakukan begitu banyak. Sepetak atau setengah petak. Walaupun begitu, kalau dihitung kerugiannya bisa ratusan ribu.
Selalu terjadi seperti itu. Petani pun terpaksa membuat gubuk untuk menunggu tanaman cabe rawitnya di malam hari. Ada yang cerita pernah memergoki si pencuri. Biasa dengan jalan damai karena kasihan, tetapi esoknya ladang petani tersebut dilibas dengan benda tajam, habis tak tersisa. Tidak semuanya si pencuri tertangkap. Petani cukup geram dengan ulah mereka. Uang yang akan didapat jelas berkurang karena kejadian tidak terduga itu.
Meskipun di berita mengabarkan harga cabe rawit mahal dan banyak yang ingin menurunkannya agar harganya normal kembali, lihat kerja keras petani dulu. Petani juga butuh harga yang pantas dengan semua usahanya dari nol. Semua ada masanya harga cabe rawit akan normal kembali. Semua juga merasakan dampaknya karena cabe rawit ini mahal. Seperti penjual makanan yang konsumennya penggemar makanan pedas pun ikut kebingungan.
Petani juga kena dampaknya walau jarang dipublikasikan. Namun, beginilah kehidupan. Suka duka petani tetap dijalani. Tidak ada kata curang. Di sini hanya ada kata kesabaran. Proses dari kesusahan menuju kemujuran harus dilewati dengan jungkir balik. Semua itu karena usaha dan kerja keras.

Selamat pagi dan selamat beraktivitas ya.

Hidup selalu tak selamanya indah. Kemarin dapat kemujuran, sekarang dapat kesusahan dan entah besok dapat kabar apa. Kebahagiaan atau malah sebaliknya.
Sebagai petani jika tidak bekerja keras untuk merawat ladangnya, maka dalam pikiran mereka tidak akan ada sesuap nasi untuk esok hari. Petani juga belum tentu mempunyai sawah yang dapat membantu meringankan bebannya untuk menanak nasi tiap hari. Kalau hanya mempunyai ladang saja, petani tersebut dengan suka rela menjadi buruh memanen padi.
Tahun ini seperti tahun sebelumnya. Para petani sangat bersuka cita mendengar kabar harga cabe rawit hijau mahal. Harga paling tinggi 30 ribu per kilo. Meskipun segitu harganya naik turun tidak begitu drastis. Lumrah.
Paling mencengangkan lagi cabe rawit merah. Harga per kilonya tembus 100 ribu. Harga segitu petani cabe rawit masih memanen cabe rawit hijau. Masa panen cabe rawit hijau menunggu sebulan setelah pemupukan dengan pupuk kimia. Setelah waktunya tepat, panen pertama pun dilakukan. Lumayan mendapatkan beberapa kilo saja, tetapi harga setinggi itu sangatlah bangga walaupun dapat sedikit. Bisa menambah uang belanja atau kebutuhan sehari-hari.

Panen yang kedua menunggu selama 14 hari setelah panen pertama. Panen kedua ini sudah pasti memperoleh dua kali lipat dari panen pertama. Harganya pun di situ mulai naik turun. Ada yang bilang itu permainan tengkulak. Petani tetap mensyukuri apa yang didapat asalkan penurunan harga cabe rawit masih wajar.
Dari sini ada beberapa petani mulai membiarkan cabe rawitnya berwarna merah. Namun, adapula yang masih menyayangkan kalau dibiarkan merah dulu. Dikarenakan harga cabe rawit hijau masih mahal. Ya, mahalnya itu per kilonya 17 ribu sekarang. Masa menunggu cabe rawit merah itu sebulan lebih.
Belum lagi terkena penyakit. Cabe rawit rontok semua. Selain terkena hama, ada embun berbisa yang dapat mengakibatkan tanaman cabe daunnya keriting atau sakit, bunganya pun rontok kadang terlihat seperti terbakar. Disebabkan seringnya hujan di malam hari mengakibatkan kabut di pagi hari ini yang dapat merusak tanaman cabe.
Kalau tidak segera diobati, maka petani akan rugi. Obat untuk tanaman cabe rawit tidak cukup satu. Mengobatinya harus rutin 2 hari sekali agar daun dan bunganya pulih. Belum lagi memikirkan gulma yang paling cepat tumbuh. Musim penghujan saat ini memang menyuburkan segala tanaman. Tak terkecuali rumput.
Kalau dihitung menghabiskan pupuk dan obat hama/obat buah khusus cabe dengan harga cabe rawit itu sendiri, bisa dibilang untung kalau yang didapat banyak dan tanamannya tumbuh subur. Jika pemberian pupuk kurang dan jarang diobati, maka perolehannya berbanding terbalik. Pasti sangat merugi.
Apalagi sekarang ini perolehan pupuk kimia bersubsidi tidak merata. Harga pupuk kimia nonsubsidi sangat mahal. Kalau tidak dibeli, bagaimana mereka memupuk tanamannya? Terpaksa membelinya walaupun harganya melambung.

Lebih parahnya tiap tahun jika harga cabe rawit mahal, siap-siap tanamannya dicuri orang yang tidak bertanggung jawab. Pencurian yang dilakukan begitu banyak. Sepetak atau setengah petak. Walaupun begitu, kalau dihitung kerugiannya bisa ratusan ribu.
Selalu terjadi seperti itu. Petani pun terpaksa membuat gubuk untuk menunggu tanaman cabe rawitnya di malam hari. Ada yang cerita pernah memergoki si pencuri. Biasa dengan jalan damai karena kasihan, tetapi esoknya ladang petani tersebut dilibas dengan benda tajam, habis tak tersisa. Tidak semuanya si pencuri tertangkap. Petani cukup geram dengan ulah mereka. Uang yang akan didapat jelas berkurang karena kejadian tidak terduga itu.
Meskipun di berita mengabarkan harga cabe rawit mahal dan banyak yang ingin menurunkannya agar harganya normal kembali, lihat kerja keras petani dulu. Petani juga butuh harga yang pantas dengan semua usahanya dari nol. Semua ada masanya harga cabe rawit akan normal kembali. Semua juga merasakan dampaknya karena cabe rawit ini mahal. Seperti penjual makanan yang konsumennya penggemar makanan pedas pun ikut kebingungan.
Petani juga kena dampaknya walau jarang dipublikasikan. Namun, beginilah kehidupan. Suka duka petani tetap dijalani. Tidak ada kata curang. Di sini hanya ada kata kesabaran. Proses dari kesusahan menuju kemujuran harus dilewati dengan jungkir balik. Semua itu karena usaha dan kerja keras.

Gresik, 18 Maret 2021
Sumber pengalaman pribadi
Sumber pict : dokpri






tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
561
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan