Ada banyak sekali film baik di dalam dan di luar negeri yang mengambil latar tempat di dalam atau di atas sebuah kapal. Di dalam negeri, kita pastinya mengenal sebuah film yang diadaptasi dari novel karya
Buya Hamka yang berjudul
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Sementara di luar negeri, salah satu film berlatar tempat kapal yang paling fenomenal adalah
Titanic. Selain latar tempat, kedua film tersebut juga memiliki genre yang sama, yaitu romansa. Di postingan kali ini, Ane gak bakalan bahas kedua film tersebut, melainkan membagikan sebuah kisah tragis dibalik layar sebuah film yang dirilis pada tahun 1931 silam. Seperti apa kisahnya? Langsung aja...
Quote:
Pada tahun 1931, ada sebuah film bergenre petualang berjudul The Viking. Film ini menceritakan petualangan para pemburu Anjing Laut yang saling bersaing satu sama lain untuk membuktikan siapakah diantara mereka yang pantas diberi gelar sebagai pemburu terbaik. Film ini mengambil latar tempat di atas sebuah kapal layar bernama SS Viking. Satu hal yang membuat film ini sangat ikonik pada masanya adalah proses syutingnya yang dilakukan secara langsung di atas kapal SS Viking yang diapungkan di perairan Teluk Newfoundland, Kanada.
Secara cerita, film ini menceritakan seorang pemburu Anjing Laut bernama Jed Nelson (diperankan oleh aktor Arthur Vinton). Ia adalah salah satu pemburu yang melakukan perburuan ke wilayah Antartika bersama dengan rekan, kekasih dan juga Kaptennya. Rekannya ini bernama Luke Oarum (diperankan oleh aktor Charles Starret), Ia dijuluki sebagai “Si Pembawa Sial” oleh Jed. Sebetulnya itu adalah alibi Jed saja, Ia sebenarnya menaruh dengki kepada Luke. Jed membuat taruhan dengan Luke untuk membuktikan siapakah pemburu terbaik diantara mereka. Dan yang menjadi taruhannya adalah kekasih dari Jed sendiri yang bernama Mary Joe (diperankan oleh aktris Louise Huntington). Mendengar tantangan yang dilakukan oleh kedua anak buahnya, sang Kapten yang bernama Barker (diperankan oleh aktor Robert Bartlett) menjadi orang yang meresmikan tantangan tersebut.

Arthur Vinton, pemeran Jed Nelson

Charles Starret, pemeran Luke Oarum

Louise Huntington pemeran Mary Joe

Robert Bartlett pemeran Kapten Barker
Sesampainya di Antartika, lomba berburu pun dimulai. Kedua peserta melakukan berbagai macam cara untuk memenangkan tantangan tersebut. Di penghujung tantangan, Luke sudah berada di atas angin. Ia sudah dipastikan sebagai pemenangnya. Namun, Jed tidak terima. Ia malah mengajak Luke untuk berduel satu lawan satu. Jed yang terbakar api cemburu pun menyerang Luke secara membabi buta. Sampai pada akhirnya, saat Jed nyaris membunuh Luke, alam nampaknya membantu Luke dengan membuat Jed terganggu penglihatannya. Akibat salju yang berhembus, Jed kehilangan pandangannya dan membuatnya nyaris terjatuh ke sungai dan tewas terbawa arus. Beruntung, Luke yang baik hati pun menolong Jed dan membantu mengembalikan penglihatannya Jed. Jed pun tersadar dengan kelakuannya, kalau bukan karena Luke, Ia mungkin sudah mati terbawa arus sungai yang sangat dingin. Akhirnya, Jed dan Luke pun berdamai dan melupakan persaingan tersebut. Jed, Luke, Mary dan Kapten Barker pun kembali pulang dengan selamat.

Varrick Frissels sang Produser Film "The Viking"
Film ini diproduseri oleh Varick Frisselsdan digarap oleh studio Paramount Pictures. Pihak Paramount sampai mengeluarkan kocek sebesar $100.000 untuk membuat Kapal SS Viking yang menjadi latar tempat utama dari film tersebut. Di bangku sutradara, Frissels mempercayakannya kepada George Melford.

Penampakan Kapal SS Viking yang menjadi latar tempat film "The Viking"
Setelah proses castingdilakukan, proses syuting pun dilakukan. Sebagian pengambilan gambar dilakukan di atas kapal yang diapungkan di wilayah Quidi Vidi, perairan Grand Banks dan Labrador.

Quidi Vidi, salah satu lokasi syuting film "The Viking"
Untuk proses syutingnya sendiri dilakukan pada tahun 1930. Pada tanggal 5 Maret 1931, proses screening(penayangan perdana dari suatu film untuk memastikan apakah masih ada bagian film yang harus diubah atau tidak, sebelum nantinya dirilis ke publik) dari film The Viking dilakukan di sebuah bioskop di St. John, Newfoundland, Kanada. Usai proses screening dilakukan, produser Varick Frissels masih merasa ada yang kurang pas dengan hasil akhir dari film tersebut. Untuk memberikan sentuhan akhir yang pas dari film tersebut, proses reshoot (pengambilan gambar ulang) kembali dilakukan di wilayah Labrador. Di sana, para kru film rencananya akan melakukan perburuan Anjing Laut sungguhan untuk adegan berburu di dalam film. Akan tetapi, di dalam perjalanannya, kapal SS Viking yang mereka tumpangi terjebak di wilayah Horse Islands. Banyaknya karang es dan cuaca yang buruk membuat kapal tersebut tidak dapat berkutik. Sang Kapten kapal yang menakhodai kapal tersebut, Abram Kean terpaksa harus memarkirkan kapal SS Viking di dekat salah satu karang es. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 15 Maret 1931.
Di malam harinya, saat proses syuting tengah dilakukan, tiba-tiba kapal tersebut meledak dan karam tak jauh dari lokasi. Sebanyak 28 orang penumpang (terdiri dari para kru film dan awak kapal) meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Tragisnya, Varick Frissels sang produser turut menjadi korban meninggal dalam kejadian itu. Beberapa penumpang yang berhasil selamat terpaksa harus berenang sejauh 8 mil (sekitar 12,8 KM) untuk sampai ke daratan. Bisa dibayangkan betapa sulitnya para korban selamat yang harus berenang sejauh itu mengarungi lautan yang sangat dingin demi bisa mencapai daratan.
Beruntung semua korban selamat berhasil bertahan hidup sampai ke daratan. Mereka pun langsung ditangani oleh pihak berwenang setempat. Tak lama kemudian, proses investigasi dan evakuasi para korban jiwa pun dilakukan. Diduga penyebab ledakan tersebut diakibatkan oleh ledakan bubuk mesiu yang diduga sebagai muatan di dalam kapal tersebut. Meski demikian, proses reshoot dari film tersebut berhasil diselesaikan. Dan film The Viking pun resmi dirilis ke publik pada 21 Juni 1931. Ulasan dari film ini cukup beragam. Namun, secara garis besar film ini dipuji oleh para kritikus karena memiliki sinematografi yang cukup bagus. Namun sayangnya, beberapa kritikus menilai jalan cerita dan dialog dari film ini sangat membosankan.
The Viking (1931)
SS Viking