Kaskus

Hobby

AyokitakemanaaaAvatar border
TS
Ayokitakemanaaa
Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda
π•―π–Šπ–“π–Œπ–†π–“ π–•π–Šπ–“π–šπ– π–π–Šπ–‡π–†π–π–†π–Œπ–Žπ–†π–†π–“, π–˜π–Šπ–‘π–†π–’π–†π–™ π–‰π–†π–™π–†π–“π–Œ π–π–Šπ–•π–†π–‰π–† π•¬π–Œπ–†π–“ 𝖉𝖆𝖓 π•Ύπ–Žπ–˜π–™π–† 𝖉𝖆𝖑𝖆𝖒 π–™π–π–—π–Šπ–†π–‰ π–†π–“π–Š.

β„­π”¦π”«π”±π”žπ”¦ π”žπ”¨π”² π”‘π”’π”«π”€π”žπ”« π”ͺ𝔒π”ͺπ”Ÿπ”žπ” π”ž, π”žπ”¨π”² π”žπ”¨π”žπ”« π”ͺπ”’π”«π” π”¦π”«π”±π”žπ”¦π”ͺ𝔲 π”‘π”’π”«π”€π”žπ”« π”ͺ𝔒𝔫𝔲𝔩𝔦𝔰.


𝕋𝕖𝕣𝕦𝕀𝕝𝕒𝕙 π•œπ•’π•¨π•’π•Ÿ π•žπ•–π•žπ•“π•’π•”π•’ π•₯𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕, π•₯𝕖π•₯π•’π•‘π•š π•šπ•Ÿπ•˜π•’π•₯𝕝𝕒𝕙 𝕓𝕒𝕙𝕨𝕒 π•₯𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕 π•šπ•₯𝕦 π•™π•’π•Ÿπ•ͺ𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕀𝕖𝕓𝕦𝕒𝕙 π•₯𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕, π••π•’π•Ÿ π•œπ•’π•π•šπ•’π•Ÿ 𝕙𝕒𝕣𝕦𝕀 𝕓𝕖𝕝𝕒𝕛𝕒𝕣 π•“π•–π•£π•‘π•šπ•œπ•šπ•£ π•€π•–π•Ÿπ••π•šπ•£π•š 𝕀𝕖π•₯𝕖𝕝𝕒𝕙 π•žπ•–π•žπ•“π•’π•”π•’ π••π•’π•£π•š π•₯𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕 π•šπ•Ÿπ•š.


Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda

" Cerita Naga Baru Klinting "Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda

Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda
Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda


THREAD


Suatu peristiwa terjadi yang menghebohkan masyarakat Demand Mangiran. Dahulu kala, ada seorang gadis yang belum pernah menikah dengan seorang pria. Namun, dia hamil, dan yang lebih aneh lagi, dia melahirkan seekor ular dengan lengan sebesar orang dewasa ketika dia berusia sembilan bulan sepuluh hari.

Wanita tersebut adalah putri Ki Demang Taliwangsa. β€œMengapa saya harus melalui kejadian ini? Apa yang dikatakan orang Kademangan Mangiran ketika mengetahui bahwa saya melahirkan ular? Mereka pasti akan mengolok saya karena orang-orang yang dihormati di desa ini,” Ki Demang Taliwangsa mengeluh.

Terkait kejadian tersebut, Ki Demang Taliwangsa merasa malu karena memiliki anak yang melahirkan ular. Kemudian dia memerintahkan putrinya untuk menangani anak berbentuk ular itu. "Anakku, maafkan aku. Sebenarnya ayahku tidak akan menyuruhmu membuang putramu dalam bentuk ular. Tapi kamu harus melakukan ini. Terus terang, ayahku malu dengan orang-orang Kathmangan."

β€œAyah, apakah ada cara lain selain membuangnya? Bagaimanapun wujudnya, dia adalah anakku. Ki Demang Taliwangsa hanya menggelengkan kepalanya. "Nah, kalau itu yang diinginkan ayahku. Sejauh yang aku tahu," wanita itu memahami kegelisahan ayahnya.

Tapi ini memang keajaiban, karena ular bisa berbicara seperti manusia. Ketika seorang anak mengetahui bahwa ibunya telah membuangnya, dia akan merasa sedih. "Kenapa kamu meninggalkanku? Apa kamu tidak mencintaiku? Tanya ular itu suatu hari nanti. Ketika mendengar apa yang dikatakan putranya, wanita itu akhirnya mengurungkan niatnya untuk membuang anak itu. Dia akan merawat ular seperti anak-anak lainnya. Dia tidak peduli apa yang dikatakan orang-orang di desanya. Suatu hari, wanita itu bertemu dengan Ki Demang Taiiwangsa dan menjelaskan keinginannya.

Akhirnya, Kidman setuju. Maaf ayah karena aku tidak tega melakukannya. Tolong izinkan saya untuk merawat dan memeliharanya seperti anak-anak lain. Wanita itu memohon kepada Kidman Taliwangsa untuk mengatakan: "Saya membujuknya agar tidak mengganggu warga Kadmangan Manjilan."

β€œOke. Tapi pesan saya, ular tidak akan pernah boleh keluar rumah, agar tidak menimbulkan kekacauan bagi warga,” kata Ki Demang Taliwangsa.

Hari dimana ular itu tumbuh dewasa. Namun, dia tidak pernah keluar rumah. Dia juga tidak punya nama. Suatu kali, dia meminta ibunya untuk memberinya nama yang baik. β€œIbu, untuk itu aku belum menyebut nama kamu. Beri aku nama yang baik seperti anak-anak yang lain,” kata ular itu. Ibunya tersenyum saat melihat ular seukuran paha dewasa itu.

Melihat ular itu melingkar di tempatnya. β€œNah, bagaimana kamu menyebutnya Naga Patah Baru?” Kata Ibu. β€œIni nama yang bagus. Aku senang mendengarnya. Terima kasih Bu,” ucapnya gembira. Sejak itu, ia sering disebut sebagai Naga Baru Klinting. Naga Baru Klinting juga ingin mengetahui siapa ayah kandungnya. Dia belum pernah melihat sosok ayahnya. Masih penasaran, suatu hari dia bertanya pada ibunya.

"Aku belum pernah melihat ayahku. Bolehkah aku tahu siapa ayah kandungku, ibu? Siapa nama ayahku? Ketika mendengar pertanyaan ular itu, ibunya sedikit terkejut. Ia berusaha mengatakan bahwa Ki Demang Taliwangsa adalah ayahnya. Naga Baru Klinting tidak mempercayai perkataan ibunya, tetapi mengatakan bahwa Ki Demang Taliwangsa adalah ayah ibunya.

Karena Naga Baru Klinting terus mendesak ibunya setiap hari, akhirnya dia memberikan kisah nyata. β€œAnakku Naga Baru Klinting. Jika kamu ingin tahu siapa ayah kandungmu, maka ibu akan menceritakan kepadamu apa yang terjadi bertahun-tahun yang lalu. Naga Baru Klinting Naga Baru Klinting (Naga Baru Klinting) mendengarkan baik-baik.

Beberapa tahun lalu, Kademangan Mangiran akan mengadakan hajatan berupa bersih-bersih desa. Sebagai putri Ki Demang Taliwangsa, ia turut membantu dalam perayaan tersebut. Pada suatu kesempatan, Ki Demang Taliwangsa memintanya untuk bertemu dengan Ki Wanabaya, meminjam pusaka tersebut, dan menggunakannya dalam ritual pembersihan desa selama beberapa hari.

Putri Ki Demang Taliwangsa akhirnya pergi menemui Ki Wanabaya dan menyampaikan maksud dan tujuannya. β€œKarena perintah ayah saya, saya datang menemui Kiwanabaya. Gadis itu berkata:β€œ Saya disuruh pinjam pusaka ayam Ki Wanabaya untuk mengusir balak, karena di Kanada Demangan (Kademangan) Mangiran (Mangiran), akan ada desa bersih- up perayaan. " Ki Wanabaya agaknya sedikit menentang jika ia meminjamkan keris tanah miliknya.

Ia khawatir maskot yang beruntung itu akan hilang atau dibawa pergi oleh orang lain di tengah perjalanan. Setelah berpikir lama, akhirnya Kiliman diberikan kepada putri Ki Demang Taliwangsa.

β€œMengapa ayahmu tidak datang ke sini?” Tanya Kewanabaya, penuh kekhawatiran. Putri Ki Demang Taliwangsa berkata, β€œPastor Ki sedang sibuk mempersiapkan upacara bersih desa.” β€œSebenarnya saya sangat khawatir memberikan iga ayam ini kepada anda.

Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda


Ini karena jika tidak hati-hati dapat melukai diri sendiri. Apalagi sebaiknya anda mengingat informasi saya dan jangan sampai tanpa sengaja melepaskan pusaka keris ini. letakkan di pangkuanmu, "kata Ki Wanabaya. Setelah mendengarkan pesan Ki Wanabaya, gadis itu akhirnya pulang dengan membawa seikat bunga kembang sepatu. Setelah sampai di rumah, dia melihat banyak gadis dan wanita sibuk memasak di dapur. Dia masih bergaul dengan mereka.

Karena kesibukannya, ia lupa mengembalikan penyu tersebut kepada ayahnya. Padahal, dia melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dia tidak sengaja meletakkan kornea di kakinya. Tiba-tiba, benda suci itu menghilang tanpa bekas. Putri Ki Demang Taliwangsa berteriak. Dia kaget dan sangat takut.

Bayangkan wajah Kiwanabaya yang memberitahunya, wajahnya menjadi pucat. Ia yakin jika Ki Wanabaya tahu bahwa ia akan marah karena tidak mengikuti pesannya. Alhasil, pusaka Kiris lenyap. Gadis itu akhirnya pingsan. Semua yang hadir di Kademangan Mangiran pun panik, terutama Ki Demang Taliwangsa. Setelah putrinya sadar, Ki Demang segera memberi tahu Ki Wanabaya tentang kejadian tersebut.

Ki Wanabaya kemudian diundang untuk berpartisipasi di Kademangan Mangiran. Ia diminta untuk menyembuhkan putri Ki Demang. Ketika saya melihat Ki Wanabaya, gadis itu sangat ketakutan. Dia merasa bersalah atas kecerobohannya dan segera meminta maaf. Ki Wanabaya menghela nafas, tidak marah sama sekali.

Kemudian, sembari membisikkan hal-hal penting, ia menghampiri Ki Demang Taliwangsa. β€œMeski kejadian ini tidak perlu, itu sudah menjadi takdir. Kita harus menerimanya. Bahkan, saya menyuruh putri Anda untuk tidak memasang kornea di kakinya.

Namun, karena kecerobohan putri Anda, dia meletakkan mumi di pangkuannya. Akibatnya, kelenjar tersebut menghilang dan memasuki rahimnya. Ki Wanabaya menjelaskan bahwa kejadian ini membuat putri Anda hamil meski masih perawan. β€œAda apa, Qi, apa kata Kathmangan itu pada putriku. Kalaupun belum menikah, Ki Demang Taliwangsa tetap terlihat panik. Ki Wanabaya juga merasakan kesedihan teman ini. Kemudian dia mencoba membantu memecahkan masalah ini. Setelah lama memikirkannya, Ki Wanabaya menawarkan diri untuk menjadi suami dari putrinya.

Namun ada syarat ia tidak akan pernah bertemu dengan putri Ki Demang setelah menikah, dan harus segera pergi ke lereng Gunung Merapi untuk bersemedi. Ini karena kornea telah menghilang. Ki Demang Taliwangsa berpikir sejenak. Akhirnya, dia menyetujui saran temannya. Kemudian dia membahas rencana pernikahan dengan putrinya. Setelah mendengar cerita ayahnya, gadis itu terlihat sangat sedih. Akhirnya, dia menerima saran ayahnya untuk menutupi aibnya. Pernikahan tersebut mengadakan upacara bersih-bersih desa. Kejadian seperti itu adalah putri Ki Demang Taliwangsa.

Setelah mendengar cerita ibunya, Naga Baru Klinting akhirnya sadar dan ingin bertemu dengan ayahnya. Ia menanyakan lokasi Gunung Merapi dimana Kiwanabaya bermeditasi. Wanita itu terdiam, tampak sedih. Meski berwujud ular, ia sudah menyayangi anaknya.

Ia juga khawatir Naga Baru Klinting tersesat saat sampai di Gunung Merapi. Karena kegigihan putranya, akhirnya dia menunjukkan jalannya. β€œJika ingin mencari ayahmu, mohon keluar dari Kademangan Mangiran pada malam hari agar orang tidak takut.

Kemudian, Anda harus berkendara ke utara di sepanjang Kali Progo. Dari sana Anda akan menemukan Gunung Merapi. Namun, harap diingat bahwa Anda pasti pernah tinggal di sana selama beberapa tahun. Ibunya memerintahkan agar setelah tubuhmu cukup kuat, kamu pergi ke ayahmu.

Naga Baru Klinting meninggalkan Kademangan Mangiran pada malam hari dan menetap di Kali Progo. Seiring waktu berlalu, tubuhnya semakin membesar, jadi dia menjadi naga yang agak besar. Kulitnya bersisik dan matanya ungu. Jika digoyang-goyangkan, daerah di sekitar tepi Kali Progo akan roboh. Kehadiran Naga Baru Klinting meresahkan warga sekitar. Ki Wanabaya yang sedang bersemedi di puncak Gunung Merapi mendengar kabar tersebut. Ia berhenti bermeditasi, lalu turun ke Kali Progo untuk menyingkirkan ular itu.

Naga Baru Klinting (Naga Baru Klinting) akhirnya bertemu dengan Ki Wanabaya (Ki Wanabaya). Namun, ia belum mengetahui identitas Ki Wanabaya yang sebenarnya. Ia menceritakan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk menemui ayahnya Ki Wanabaya (Ki Wanabaya) yang sedang bersemedi di puncak Gunung Merapi. Ki Wanabaya yang mendengar tentang kisah Naga Baru Klinting (Naga Baru Klinting), akhirnya mengetahui bahwa titisan Kiris adalah seekor ular dari Kidman Taliwangsa (Ki Wanabaya), rahim putri Demang Taliwangsa. β€œKalau mau cari bapaknya silahkan ke Gunung Merapi. Kiwanabaya bilang kalau bersemedi dulu baru bisa ketemu dia karena bapaknya seorang pertapa.

"Bagaimana caramu melakukannya, Ki?"
β€œTubuhmu harus dibalut di gunung. Jika berhasil, kamu bisa bertemu ayahmu!” Kata Ki Wanabaya. Naga Baru Klinting akhirnya pergi ke Gunung Merapi dan membungkus tubuhnya. Namun, tubuhnya tidak cukup untuk membungkusnya. Akhirnya, ia menjulurkan lidahnya hingga mencapai ujung ekornya. Bersamaan dengan itu, Ki Wanabaya mengeluarkan jagung dan memotong lidahnya. Naga baru yang berkilau itu menjerit, dan tubuhnya menghilang. Lidahnya menjadi tombak, dan diberi nama Kiai Baru Klinting.


terima kasih telah membaca thread ini guys.


Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda
semoga bermanfaat


Ulasan Pribadi

Referensi : TKP !

Sumber Gambar : Google Gambar
No Copyright



BUAT AGAN-AGAN SETELAH MEMBACA THREAD INI JANGAN LUPA UNTUK


Cerita Naga Baru Klinting Yang Melegenda
Diubah oleh Ayokitakemanaaa 16-03-2021 19:06
samson23Avatar border
aygilagilityAvatar border
aygilagility dan samson23 memberi reputasi
0
5K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan