Masa-masa mencekik seperti sekarang pikiran dan badan butuh di-refresh. Bukan perangkat aja yang perlu di up. Kita butuh banget yang namanya refreshing.

Banyak yang berpikir bakal ngelakuin aktivitas apa saja dalam masa-masa begini. Ada yang melihat peluang berbisnis.

Tapi bagi yang rutinitas pekerjaannya berat dan sudah terasa membosankan, travelling salah satu solusi. Travel gak perlu ke lokasi yang jauh-jauh amat juga gak butuh transportasi yang super wah. Di sekitar lokasi tempat tinggal pun bisa jadi salah satu opsi yang tak boleh dilewatkan.

Travelling keliling kota dengan bergowes ria bareng keluarga, teman atau komunitas sepeda merupakan salah satu hal yang menyenangkan untuk saat ini. Apalagi jika kita melihat polusi bukan lagi satu hal yang kita abaikan keberadaannya.

Selain demi menunjang kesehatan. Dengan bersepeda kita juga sangat membantu dalam mengurangi kepadatan lalu lintas.

Dalam kegiatan gowes kita butuh sepeda yang membuat kita merasa nyaman dalam menggunakannya.

Banyak pilihan sih sekarang dan makin keren juga, baik keluaran lokal atau luar. Bagiku sepeda keluaran lokal atau luar tetap saja kusuka.

Ada banyak pilihan jenis sepeda untuk saat ini. Jika memilih jenis sepeda apa yang cocok bagiku. Saya lebih menyukai jenis sepeda city bike.







Untuk kondisi daerah di sini sepeda jenis itu menurutku sangat menarik. Keranjang yang ada di depan bisa jadi multi fungsi penggunaannya. Pada belakangnya juga bisa digunakan untuk membonceng atau tempat belanjaan. Saat memakai pun terasa santai, dan nyaman banget. Sepeda jenis ini termasuk yang ringan. Untuk perkotaan dan kawasan pedesaan tetap bisa digunakan.

Sebenarnya karena sesuai gender dan kesantaian bersepeda juga dalam tujuan penggunaan. Saya lebih suka sepeda yang model vintage2 gitu tapi bukan ontel tapi semacam city bike.

Selain sepeda jenis city bike. Saya suka sepeda gunung. Batang pipanya yang terlihat kokoh mampu menahan bobot dan tak mudah patah. Untuk sepeda gunung juga cocok untuk daerah sini. Jalannya yang masih ada tanjakannya dan belum beraspal butuh type sepeda gunung.



Spare part sepedayang kusuka dari jenis sepeda gunung adalah bannya. Gerigi dan ukurannya yang besar dan tebal tidak buat was-was bocor atau pecah saat dipakai. Sebenarnya saya kurang suka jumlah gearnya yang banyak. Kadang menyulitkan saat mengayuhnya.



Untuk komunitas sepeda, ada beberapa komunitas di daerah sini di antara komunitas sepeda balap dan bmx. Pagi dan sore hari, komunitas itu melakukan kegiatan rutinnya.

Tapi untuk saat ini saya gak masuk dalam komunitas sepeda manapun. Dulu komunitas sepeda bmx salah jadi tempat tongkronganku waktu masih remaja. Caraku mengemudikan sepeda saat itu seperti kenakalan remaja pada umumnya. Terkadang kaki di stand tangan sambil melepas kedua tangan. Saat zaman sekolah pun sepeda adalah salah satu transportasi ke sekolah. Jarak yang jauh dan kondisi saat itu yang masih kurang kendaraan pun menjadikan sepeda satu-satunya pilihan transportasi.

Bersepeda salah satu hobiku. Kadang bareng teman, terkadang sendiri saja menikmati suasana sore ke taman wisata lokasi sini.

Yuk, bergowes ria gansis. Budayakan bersepeda.