Sumber: Marca

Nama Mbappe dan Haaland terus menghiasi judul artikel sepak bola saat ini. Pasalnya kedua pemain itu seakan menjadi penerus tahta Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Tapi zaman sudah berubah, besar kemungkinan pertarungan menjadi pemain terbaik tidak akan melibatkan dua pemain saja. Bisa tiga atau bahkan lebih.

Kali ini saya akan memasukkan nama Ousmane Dembele. Tentu saja nama lain seperti Rashford, Foden, Jadon Sancho, Ansu Fati, Vinicius Jr, Hudson-Odoi, pun berpotensi untuk ikut bagian dalam perebutan tahta pemain terbaik.

Menurut saya Dembele sedikit lebih spesial dibanding nama-nama lainnya itu.

Secara teknik, Dembele punya keunggulan sebagai pemain yang handal menggunakan kedua kakinya. Kaki kiri dan kanan punya kekuatannya masing-masing.

Aslinya Dembele adalah pemain kidal. Tapi sepertinya ia melatih kedua kakinya untuk bermain bola. Makanya kaki kanan Dembele juga sama lenturnya.

Dembele pernah mengaku bahwa ia lebih nyaman dribel menggunakan kaki kiri, menembak dengan kaki kanan. Bahkan kalau dapat kesempatan ambil penalti, ia akan gunakan kaki kanan.

Nah, ini nih yang bikin Dembele spesial. Karena tidak ada kaki yang dominan, maka pergerakan dengan bola Dembele lebih sulit dibaca oleh pemain.

Cara dribelnya juga sedikit mirip dengan Messi. Tidak banyak skillyang digunakan, tapi selalu efektif mengelabui pemain bertahan.

Messi bahkan pernah bilang bahwa Dembele punya kualitas untuk menjadi pemain terbaik dunia. "Di lapangan ia adalah fenomena. Tergantung ia mau jadi pemain seperti apa, tapi ia bisa menjadi salah satu yang terbaik," katanya.

Iniesta juga pernah bilang kalau Dembele punya kualitas untuk merubah permainan ke level yang lebih tinggi.


Sumber: Football Espana

Beuh, Messi dan Iniesta aja mengakui kehebatan si pemain muda asal Prancis ini.

Saya berani bilang bahwa Dembele punya kualitas teknik yang mirip dengan Ronaldinho. Sementara ini, kontribusinya bukan pada jumlah gol tapi pada bagaimana kehadirannya dapat merusak pertahanan lawan.

Dan ia bisa lebih hebat dari Ronaldinho! Kalau saja...

Kalau dibanding Haaland dan Mbappe, statistik Dembele memang masih culun. Permainan terbaiknya hanya saat ia memperkuat Rennes di Ligue 1 dengan torehan 12 gol di 26 pertandingan.

Begitu pindah ke Borussia Dortmund dan kemudian Barcelona, statistik itu lama-lama luntur. Di Barcelona, hanya di musim 2018/19 ia bisa mencetak di atas 10 gol dalam satu musim.


Sumber: Barcelona Noticias

Di musim berikutnya (2019/20), ia harus terkapar cedera dan hanya terlibat pada sembilan pertandingan dalam satu musim. Golnya juga cuma satu.

Di musim ini dari 33 pertandingan, ia baru mencetak delapan gol. Yah, lumayan lah tapi angka itu enggak dahsyat juga.

Penyelesaian akhir jadi masalah utama Dembele saat ini. Soal dribel, ngelewatin pemain, buka ruang, ini sih saya berani bilang enggak ada duanya. Tapi penyelesaian akhirnya itu loh.

Di pertandingan putaran ke-2 melawan PSG, Dembele punya banyak peluang emas. Sayangnya tendangannya enggak ada yang jadi gol.

Emang sih soal mencetak gol itu bisa dilatih. Ingat, Mohamed Salah tidak pernah mencetak gol sebanyak saat ia di Liverpool. Begitu datang ke Liverpool ia menjelma jadi striker ganas.


Cedera hambat performa Dembele, Sumber: Sport Detik

Karenanya Dembele harus belajar seperti Mohamed Salah. Bahkan kalau bisa belajar seperti Inzaghi untuk jadi oportunis, berorientasi pada gol.

Nih saya kasih videonya kalau Dembele itu pemain top. Lihat gol-golnya banyak dengan proses yang indah. Favorit saya saat melawan PSV.