Sebuah roket meluncur sempurna membawa bagian pertama pesawat R1. Felix, Zak, dan Mat ikut dalam penerbangan tersebut, dimana ada tiga bagian dari pesawat R1 yang akan dirakit di luar angkasa.



Bagian pertama ini, merupakan bagian utama dari pesawat R1, bentuknya mirip roket dengan panjang 150 meter dan mempunyai cincin dibagian belakang. Pesawat R1 ini disiapkan untuk misi menuju planet X25 di konstelasi Triangulum, dimana misi ini merupakan kelanjutan dari misi EVO 2 yang sukses mendarat di planet X25, dan mendeteksi air, oksigen, dan atmosfer yang ada di planet tersebut mirip dengan atmosfer yang ada di Bumi.

Dua menit sudah roket yang membawa bagian utama pesawat R1 meluncur menuju eksosfer, di sanalah rencananya pesawat R1 akan di rakit.

Zak, Mat, dan Felix ikut bersama bagian utama ini. Zak adalah astronot berpengalaman dan sekaligus menjadi captain di misi menuju planet X25. Mat merupakan insinyur cerdas yang merancang R1, dan Felix adalah astronot muda yang dulunya prajurit angkatan udara.

Roket telah melepaskan pesawat R1 menuju orbit. Riuh kegembiraan terpancar dari seluruh tim yang berada di ruang control. Ve, sistem komputer canggih terus melaporkan kondisi pesawat kepada seluruh tim.

Tugas kami belum selesai, kami harus menyiapkan dua bagian lagi untuk di terbangkan beberapa waktu kedepan.

Aku keluar dari gedung dan menuju kapsul terbang untuk kembali ke rumah, setelah seharian penuh bekerja, mugkin dengan berendam di air panas, mampu mengendorkan urat urat yang kaku sedari tadi.



Suasana malam kota ramai oleh berita yang muncul di portal berita digital di seluruh penjuru kota, mungkin ada juga yang bertanya tanya tentang misi ini, kenapa harus mencari planet baru, sedangkan di bumi sendiri sudah cukup untuk di tinggali.

Yaahh... pada dasarnya manusia itu punya rasa ingin tahu yang tinggi, apa lagi ada fakta menarik tentang planet X25 yang layak huni, sebisa mungkin manusia terus berusaha dengan segala upaya untuk membuktikannya, dan terwujudnya misi ini merupakan suatu langkah manusia untuk mencari kemungkinan kehidupan baru di luar planet bumi.

Keesokan harinya kami bersama tim mempersiapkan bagia ke dua, berupa dua unit kapsul terbang untuk digunakan dalam proses eksplorasi ke permukaan planet X25. Pada penerbangan ke dua ini Mir dan Stephi yang turut serta menuju pesawat R1 yang sudah di terbangkan terlebih dahulu. Ada tujuh orang yang nantinya akan menjalankan misi ini, aku dan Ellie mendapatkan jatah terbang terakhir bersama bagian terpenting dari pesawat R1 yang merupakan bagian mesin utama.

Kami sama - sama terdiam, menikmati moment ini sebelum melakukan misi menjelajahi luasnya ruang antar bintang, entah kami bisa kembali lagi atau tidak, karena kami tahu, walaupun sudah dipersiapkan dengan teknologi paling mutakhir, kami semua tidak tahu, bahaya apa yang mungkin kami temui selama menjalankan misi ini.

Tiba waktunya giliran Aku dan Ellie berangkat bersama bagian mesin utama pesawat R1, dimana bagian ini adalah sumber daya sekaligus mesin penggerak utama, supaya pesawat R1 bisa melesat secepat cahaya, berbentuk cincin besar yang berada di tengah badan pesawat.

Peluncuran terakhir ini berjalan tanpa adanya gangguan. Kendaraan pengangkut berhasil bersandar dengan mulus. Akhirnya tim ekspedisi X25 sudah berkumpul semua, ada Aku, Ellie, Zak, Mat, Mir, dan Stephie.

Setelah beristirahat sejenak, kami segera memasang bagian terakhir pesawat R1, dipandu dengan tim yang berada di ruang control di Bumi. Tak lama lagi misi kami yang sesungguhnya baru akan dimulai.