TS
Rinka17
Mitos Mengenai Video Game yang Dipercaya oleh para Orang Tua Kolot
Video Game dulu hanya dianggap sebagai mainan mahal. Bagi sebagian orang itu adlah barang mahal, bagi sebagian yang lain merupakan mainan mewah. TIdak semua orang bisa menikmatinya dengan mudah. Maka ada orang yang punya video game mengajak temannya untuk ikut main sekedar coba main berdua, baik yang harus kerjasama atau coba VS Mode.
Sejak aku kecil, sudah ada mitos yang beredar di kalangan orang tua kolot tentang keberadaan video game. Apa saja, ya...? Aku bahas seingatku saja, ya...
Mitos ini yang paling terkenal. Katanya kalau suka main video game, nanti kamu jadi bodoh. Bukankah semua orang itu bodoh kalau bekerja diluar bidang yang sudah dipelajarinya ? Misalnya petani bertukar pekerjaan dengan pegawai kantor. Mereka berdua pasti mendadak jadi bodoh.
Sepertinya mitos ini bermula ketika ada seorang anak yang bolos sekolah untuk main arcade, kemudian dicari oleh gurunya karena sering hilang dan ada penurunan nilai ulangan.
Katanya main video game itu buang-buang waktu. Tidak selamanya benar kalau kita bisa mengendalikan diri agar tidak ketagihan. Cukup main sampai 2 atau 3 jam saja. Itu sudah membuat kita puas sesudah menyelesaikan sebuah cerita dan menyimpan data permainan.
Mitos ini sepertinya muncul karena ada seorang anak yang terlalu lama bermain video game. Dia sangat penasaran kenapa bisa memainkan gambar yang muncul di TV. Dia terus bermain dan berteriak atau menangis kalau disuruh berhenti.
Harga video game memang mahal bagi sebagian orang. Tetapi kalau tentang pemborosan, apa ada orang yang bisa main puluhan judul video game sampai selesai dalam waktu singkat. Apa ada orang yang beli banyak judul video game terbaru untuk diselesaikan semuanya ?
Kamu bisa boros kalau kebanyakan top up di game online atau main arcade tapi mainnya bego terus maksa main sampai tamat.
Katanya video game merusak mata. Itu mitos yang dipercaya orang tua kolot. Mungkin salah satu dari mereka anaknya ada yang pakai kacamata. Dulu ada benarnya juga. Kalau pemain menatap layar terlalu lama. Apalagi mutu video game zaman dulu tidak sebagus zaman sekarang. Dulu video game terbaik adanya di arcade dengan layar yang paling aman untuk pandangan mata.
Sedangkan untuk konsol rumahan. Tentu saja berbeda-beda, karena beda-beda TV juga, ditambah banyak video game dengan gambar dan semampunya. Kalau gambarnya sedap dipandang, tidak merusak mata. Banyak pemain video game yang punya penglihatan tajam. Sedangkan banyak orang berkacamata yang tidak berminat untuk memainkan video game.
Video Game bikin pusing menurut orang tua yang berpikiran kolot. Katanya kalau duduk lama sambil melihat TV bisa bikin pusing. Apakah ini masih ada hubungan dengan video game keluaran zaman dulu atau masih berhubungan dengan video game zaman sekarang ?
Video game bikin pusing itu kalau pemain terlalu sering kalah. Maka dia akan memikirkan bagaimana caranya membalas kekalahan. Bisa juga kalau di game itu ada teka-teki yang sulit dipecahkan. Bisa juga karena ada jalan sesat di video game itu yang membuat kita merasa kesulitan.
Mitos-mitos apa lagi yang belum aku tulis disini ?
Mohon bantuannya untuk menambahkan...
Video game mengajarkan kita untuk menyingkirkan musuh-musuh biasa dan musuh-musuh lemah sebelum melawan boss. Dalam hidup ini, kita berhadapan dengan hal-hal sepele sebelum mampu mengatasi masalah besar. Sejak lahir kita sudah mengumpulkan pengalaman dalam menjalani hidup. Bagi yang percaya ada reinkarnasi, pengalaman sudah dikumpulkan dari kehidupan sebelumnya.
Rinka
Sejak aku kecil, sudah ada mitos yang beredar di kalangan orang tua kolot tentang keberadaan video game. Apa saja, ya...? Aku bahas seingatku saja, ya...
Spoiler for Bikin kamu jadi bego:
Mitos ini yang paling terkenal. Katanya kalau suka main video game, nanti kamu jadi bodoh. Bukankah semua orang itu bodoh kalau bekerja diluar bidang yang sudah dipelajarinya ? Misalnya petani bertukar pekerjaan dengan pegawai kantor. Mereka berdua pasti mendadak jadi bodoh.
Sepertinya mitos ini bermula ketika ada seorang anak yang bolos sekolah untuk main arcade, kemudian dicari oleh gurunya karena sering hilang dan ada penurunan nilai ulangan.
Spoiler for Buang-buang waktu:
Katanya main video game itu buang-buang waktu. Tidak selamanya benar kalau kita bisa mengendalikan diri agar tidak ketagihan. Cukup main sampai 2 atau 3 jam saja. Itu sudah membuat kita puas sesudah menyelesaikan sebuah cerita dan menyimpan data permainan.
Mitos ini sepertinya muncul karena ada seorang anak yang terlalu lama bermain video game. Dia sangat penasaran kenapa bisa memainkan gambar yang muncul di TV. Dia terus bermain dan berteriak atau menangis kalau disuruh berhenti.
Spoiler for Menghamburkan uang:
Harga video game memang mahal bagi sebagian orang. Tetapi kalau tentang pemborosan, apa ada orang yang bisa main puluhan judul video game sampai selesai dalam waktu singkat. Apa ada orang yang beli banyak judul video game terbaru untuk diselesaikan semuanya ?
Kamu bisa boros kalau kebanyakan top up di game online atau main arcade tapi mainnya bego terus maksa main sampai tamat.
Spoiler for Merusak Mata:
Katanya video game merusak mata. Itu mitos yang dipercaya orang tua kolot. Mungkin salah satu dari mereka anaknya ada yang pakai kacamata. Dulu ada benarnya juga. Kalau pemain menatap layar terlalu lama. Apalagi mutu video game zaman dulu tidak sebagus zaman sekarang. Dulu video game terbaik adanya di arcade dengan layar yang paling aman untuk pandangan mata.
Sedangkan untuk konsol rumahan. Tentu saja berbeda-beda, karena beda-beda TV juga, ditambah banyak video game dengan gambar dan semampunya. Kalau gambarnya sedap dipandang, tidak merusak mata. Banyak pemain video game yang punya penglihatan tajam. Sedangkan banyak orang berkacamata yang tidak berminat untuk memainkan video game.
Spoiler for Bikin Pusing:
Video Game bikin pusing menurut orang tua yang berpikiran kolot. Katanya kalau duduk lama sambil melihat TV bisa bikin pusing. Apakah ini masih ada hubungan dengan video game keluaran zaman dulu atau masih berhubungan dengan video game zaman sekarang ?
Video game bikin pusing itu kalau pemain terlalu sering kalah. Maka dia akan memikirkan bagaimana caranya membalas kekalahan. Bisa juga kalau di game itu ada teka-teki yang sulit dipecahkan. Bisa juga karena ada jalan sesat di video game itu yang membuat kita merasa kesulitan.
Mitos-mitos apa lagi yang belum aku tulis disini ?
Mohon bantuannya untuk menambahkan...
Video game mengajarkan kita untuk menyingkirkan musuh-musuh biasa dan musuh-musuh lemah sebelum melawan boss. Dalam hidup ini, kita berhadapan dengan hal-hal sepele sebelum mampu mengatasi masalah besar. Sejak lahir kita sudah mengumpulkan pengalaman dalam menjalani hidup. Bagi yang percaya ada reinkarnasi, pengalaman sudah dikumpulkan dari kehidupan sebelumnya.
Rinka
ziont dan gt04 memberi reputasi
2
1.3K
30
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan