- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hidup Tanpa Ekspektasi, Siklus Unik Bagi Mereka yang Takut Terluka


TS
adnanami
Hidup Tanpa Ekspektasi, Siklus Unik Bagi Mereka yang Takut Terluka
Hidup Tanpa Ekspektasi, Emang Bisa?
Sudah jadi rahasia umum bahwa seringkali realita yang diharap - harapkan seseorang tidak sesuai dengan ekspektasi. Maka muncullah ajakan untuk hidup tanpa ekspektasi. Seperti apa sih hidup tanpa ekspektasi itu? Benarkah tanpa mengharap apapun? Membiarkan hidup mengalir begitu saja?
Ekspektasi adalah harapan, berbeda dengan cita - cita dan tujuan hidup. Ekspektasi terletak di dalam hati, membuat seseorang berharap pada kemungkinan baik dan hal yang indah di depan sana. Seringkali ekspektasi manusia terlalu tinggi atau muluk - muluk kalau orang bilang.
Memang salah ya berekspektasi tinggi? Sebenarnya tidak juga, kita boleh kok berekspektasi setinggi - tingginya, asalkan tidak terbawa perasaan ketika hal yang diharapkan tidak terwujud. Selama gansist bisa legowo dan tidak kecewa ketika semuanya meleset. Tapi kita ini manusia yang diberi perasaan dan emosi, lho! Jarang ada manusia yang bisa langsung ikhlas ketika harapannya hancur.
Demi menghindari hancurnya perasaan yang diselimuti dengan rasa kecewa itulah, orang membentengi diri mereka untuk hidup tanpa ekspektasi. Intinya mereka yang menjalani hidup tanpa ekspektasi adalah orang - orang yang takut terluka.
Secara logika, tidak mungkin hati manusia tidak berpengharapan. Pasti ada lah ekspektasi, meskipun dalam hal kecil seperti berharap kondisi barang yang dibeli di online shop sama dengan foto produk yang dipajang di websitenya. Mustahil kita hidup tanpa ekspektasi.
Kecewa, sedih dan perasaan tidak enak lainnya adalah bagian dari emosi manusia yang wajar dirasakan. Setiap emosi berfungsi sebagai warna agar hati tidak stagnan. Mana mungkin kita menghindari sesuatu yang jelas - jelas alami? Seperti mengingkari penciptaan-Nya.
Menahan perasaan, berusaha menghindari suatu emosi dan tidak melepaskannya dengan baik dapat memicu pergolakan batin, stress dan depresi bahkan penyakit fisik. Maka dari itu, biarkan saja semua berjalan secara alami, seperti yang seharusnya. Saat sedih gansist boleh menangis, begitupun ketika dihampiri kekecewaan.
Orang hidup tanpa ekspektasi bukankah itu hambar, menahan diri untuk tidak berharap. Ketika mengharap sesuatu, selalu saja menanamkan kata yang sama "Jangan terlalu berharap!", itu bisa jadi toxic buat diri sendiri lho!
Ane @adnanami pamit, jangan lupa follow akun ini untuk mendapatkan update thread inspiratif lainnya. Kalian juga bisa berkunjung ke halaman kaskus ane dengan klik gambar di bawah ini! Sampai jumpa kembali di lain kesempatan. Jangan sungkan untuk saling sapa di kolom komentar thread ini ya!

Sudah jadi rahasia umum bahwa seringkali realita yang diharap - harapkan seseorang tidak sesuai dengan ekspektasi. Maka muncullah ajakan untuk hidup tanpa ekspektasi. Seperti apa sih hidup tanpa ekspektasi itu? Benarkah tanpa mengharap apapun? Membiarkan hidup mengalir begitu saja?
Ekspektasi adalah harapan, berbeda dengan cita - cita dan tujuan hidup. Ekspektasi terletak di dalam hati, membuat seseorang berharap pada kemungkinan baik dan hal yang indah di depan sana. Seringkali ekspektasi manusia terlalu tinggi atau muluk - muluk kalau orang bilang.
Memang salah ya berekspektasi tinggi? Sebenarnya tidak juga, kita boleh kok berekspektasi setinggi - tingginya, asalkan tidak terbawa perasaan ketika hal yang diharapkan tidak terwujud. Selama gansist bisa legowo dan tidak kecewa ketika semuanya meleset. Tapi kita ini manusia yang diberi perasaan dan emosi, lho! Jarang ada manusia yang bisa langsung ikhlas ketika harapannya hancur.
Demi menghindari hancurnya perasaan yang diselimuti dengan rasa kecewa itulah, orang membentengi diri mereka untuk hidup tanpa ekspektasi. Intinya mereka yang menjalani hidup tanpa ekspektasi adalah orang - orang yang takut terluka.
Secara logika, tidak mungkin hati manusia tidak berpengharapan. Pasti ada lah ekspektasi, meskipun dalam hal kecil seperti berharap kondisi barang yang dibeli di online shop sama dengan foto produk yang dipajang di websitenya. Mustahil kita hidup tanpa ekspektasi.
Kecewa, sedih dan perasaan tidak enak lainnya adalah bagian dari emosi manusia yang wajar dirasakan. Setiap emosi berfungsi sebagai warna agar hati tidak stagnan. Mana mungkin kita menghindari sesuatu yang jelas - jelas alami? Seperti mengingkari penciptaan-Nya.
Menahan perasaan, berusaha menghindari suatu emosi dan tidak melepaskannya dengan baik dapat memicu pergolakan batin, stress dan depresi bahkan penyakit fisik. Maka dari itu, biarkan saja semua berjalan secara alami, seperti yang seharusnya. Saat sedih gansist boleh menangis, begitupun ketika dihampiri kekecewaan.
Orang hidup tanpa ekspektasi bukankah itu hambar, menahan diri untuk tidak berharap. Ketika mengharap sesuatu, selalu saja menanamkan kata yang sama "Jangan terlalu berharap!", itu bisa jadi toxic buat diri sendiri lho!
Ane @adnanami pamit, jangan lupa follow akun ini untuk mendapatkan update thread inspiratif lainnya. Kalian juga bisa berkunjung ke halaman kaskus ane dengan klik gambar di bawah ini! Sampai jumpa kembali di lain kesempatan. Jangan sungkan untuk saling sapa di kolom komentar thread ini ya!







siloh dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
84


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan