Kaskus

Entertainment

husnamutiaAvatar border
TS
husnamutia
Fakta-fakta Tentang Jas Merah Dan Pidato Fenomenal Bung Karno
Fakta-fakta Tentang Jas Merah Dan Pidato Fenomenal Bung Karno


Jas merah sebuah kata yang tak asing di telinga kita. Satu kata yang sering dikutip di mana-mana. Namun tahukan apa itu Jas Merah?

Kita sering mengartikan bahwa Jas Merah adalah singkatan dari Jangan melupakan sejarah. Namun ternyata singkatan ini keliru, gan, sis. Sebab Jas Merah yang merupakan judul dari pidato Presiden RI pertams Bung Karno adalah singkatan dari Jangan Sekali-kali Meninggalkan sejarah.

Melupakan dan meninggalkan mempunyai makna yang sangat berbeda. Dalam KBBI 'melupakan' merupakan kata kerja dengan kata dasar lupa. Ada tiga makna dari kata melupakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu:

1. Lupa akan; tidak ingat akan

2. Menjadikan lupa; menghapus dari ingatan

3. Melalaikan; tidak mengindahkan

Sedangkan Meninggalkan dalam KBBI adalah bentuk kata kerja dari kata dasar tinggal. Meninggalkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga mempunyai tujuh makna yaitu:

1. Membiarkan tinggal (tetap ada, tidak dibawa pergi, dan sebagainya)

2. Menyisakan

3. Pergi dari; Menghindar dari

4. Membiarkan lepas (lewat, tetap demikian halnya, dsb); melepaskan (cita-cita, niat, dan sebagainya)

5. Sudah mendahului (melewati, melampaui, melebihi, dan sebagainya)

6. Tidak memasukkan dalam perhitungan (acara, pembicaraan, dsb); mengesampingkan

7. Membuang (adat, kebiasaan buruk, keyakinan, dan sebagainya)

Coba bandingkan makna kata merupakan dan meninggalkan! Jauh berbeda bukan?

Jadi makna 'Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah' diartikan bahwa pentingnya sebuah sejarah Bangsa untuk dipahami agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Sebuah arti yang dalam ya, gan, sis.
Jadi jangan keliru lagi ya gan, sis. Jas merah bukan singkatan 'Jangan Lupakan Sejarah tetapi Jas Merah adalah singkatan dari Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah.

Namun keduanya tetaplah mempunyai makna yang dalam dan sakral ya, gan sis.

Itu tadi adalah fakta pertama tentang Jas Merah.

Kita lanjutkan ke fakta kedua tentang Jas Merah.

Saat mendengar kata Jas Merah maka ingatan kita akan langsung pada Presiden Republik Indonesia yang pertama, hal itu begitu ikonik. Namun tahukah gan, sis. Di sini juga ada sebuah kekeliruan.

Menurut sejarawan Rushdy Hoesein mengatakan, bahwa singkatan 'Jas Merah' untuk judul pidato "Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!" bukan berasal dari Presiden Indonesia Pertama Sukarno atau Bung Karno.

Akan tetapi Jas Merah ini merupakan judul yang diberikan Aksi Kesatuan 66 terhadap Pidato Bung Karno yang berjudul 'Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!'

Fakta-fakta Tentang Jas Merah Dan Pidato Fenomenal Bung Karno


Fakta ketiga tentang Pidato Fenomenal Bung Karno adalah sebagai berikut.

Kita mengenal Bung Karno sebagai Orator yang hebat. Setiap pidatonya menggelagar dan membakar semangat juang Rakyat Indonesia. Siapa pun akan terkesima jika mendengar pidatonya.

Selalu ada pesan yang tertinggal di hati, bukan hanya di jaman Revolusi dulu, tetapi pidato-pidato masih menggaung hingga sekarang.

Namun tahukah gan, sis? Di balik kata-kata yang sarat makna, baik tersirat dan tersurat ada tim penulis pidato Presiden Soekarno.

Tim penulis itu adalah adalah Molly Warner, perempuan asal Australia yang menikah dengan warga Indonesia, Mohammad Bondan, Soebandrio, Ruslan Abdulgani dan Njoto.

Dari sejumlah penulis pidato tersebut ada satu yang konon katanya paling cocok dengan Bung Karno dan paling disukai gaya bahasanya. Beliau adalah Njoto yang mempunyai nama lahir Koesoemo Digdojo. Entah karena alasan apa kemudian beliau memilih nama Njoto untuk digunakan.

Nah itulah gan sis fakta-fakta tentang Jas merah dan Pidato Fenomenal Bung Karno.

Kembali ke makna 'Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau Jangan Melupakan Sejarah. Kalimat ini mempunyai makna yang dalam dan sakral menurut ane. Jadi sebagai generasi penerus bangsa kita harus mengingat bagaimana perjuangan para pahlawan kita dahulu. Sehingga kita bisa mensyukuri kemerdekaan dan mengisinya dengan hal-hal yang positif untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa.

Serta menjunjung tinggi luhur etika bangsa. Kalimat 'Jangan sekali-sekali Meninggalkan Sejarah' harus kita pahami kembali dan pelajari lagi sejarah agar kita bisa mengambil hikmah dari sejarah. Sehingga sesuatu yang positif kita tingkatkan dan sesuatu yang negatif jangan sampai ditiru dan diulang sehingga terjadi pengulangan kesalahan.

Kata Jas Merah yang disematkan pada Sejarah seyogyanya jangan dinodai dengan menyematkan pada hal-hal yang buruk dan bernilai negatif.

Biarlah hal buruk dan negatif itu terkubur waktu dan jangan sampai diulangi lagi pada generasi berikutnya. Tanpa disebutkan kita bisa menilai sendiri mana yang merupakan perbuatan genarasi muda yang merusak budaya dan mana yang mengharumkan nama bangsa. Karena itu marilah kita mengisi kemerdekaan negeri ini yang dicapai dengan begitu banyak pengorbanan para pahlawan dengan memberi kontribusi positif untuk negeri.

Mari kita dengarkan lagi salah satu pidato Bung Karno dalam video berikut:

Spoiler for Pidato Bung Karno:


Akhir kata ane mohon maaf atas segala kekurangan, terima kasih dan sampai jumpa di thread selanjutnya.

Narasi pribadi dari sumbersumber referensi

Salam Santun
Mutia AH
Diubah oleh husnamutia 06-03-2021 09:14
betiatinaAvatar border
gustiarnyAvatar border
alphaardAvatar border
alphaard dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.8K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan