- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Cinta yang Tidak Akan Terbalas Dari Kakak Kelas


TS
islamisdevi
Cinta yang Tidak Akan Terbalas Dari Kakak Kelas
Quote:

Quote:

Masa SMA kata orang adalah masa paling indah. Di mana kita mulai merasakan apa itu jatuh cinta.
Aku pun merasakannya. Perasaan gugup tak biasa ini bermula saat acara MOS di sekolah tahun 2018. Aku bertemu seseorang yang berhasil mencuri perhatian, sampai-sampai tak sadar tersenyum sendiri.
Namanya adalah Muhammad Adnan Firdaus. Teman-teman memanggilnya Kak Adnan. Ia merupakan salah satu panitia MOS saat itu.
Alasan logis menyukai Kak Adnan waktu itu adalah ia tampan dengan sifat kalem tapi tegas.
Dalam 3 hari pelaksanaan MOS yang melelahkan, tak sekalipun ia berteriak atau membentakku seperti panitia lain. Malahan ia selalu membantu setiap tugas yang diberikan.
Itulah awalnya perasaan suka muncul dalam hati kecilku. Seiring berjalannya waktu, perasaan itu terus tumbuh.
Kelas 10, perasaan suka berubah menjadi rasa kagum.
Aku selalu memperhatikannya lewat jendela kelas. Saat dia berjalan ke kelasnya, saat dia ke kantin, saat dia ke mesjid. Semua tak luput dari perhatianku sampai-sampai akun sosial medianya aku stalking. Hehee.
Kelas 11, rasa kagum berubah menjadi cinta. Ya aku jatuh cinta padanya. Dia jago main gitar, cerdas, humble. Itu kelebihannya.
Makin lama, pesona Kak Adnan yang menjabat sebagai wakil ketua Osis itu makin menjadi. Tak hanya aku, beberapa siswi secara terang-terangan menyatakan cinta padanya. Untungnya Kak Adnan menolak. Aku bernapas lega.
Dua tahun kurasa waktu yang cukup untuk memendam perasaan ini. Menjadi pengagum rahasia itu melelahkan. Puncaknya saat acara perpisahan kakak kelas.
Aku bukan tipe cewek agresif yang bisa menyatakan perasaan secara langsung. Makanya aku menulis surat. Ya, jadul sekali.
Surat itu berisi pernyataan perasaanku pada Kak Adnan yang berniat kuberikan setelah acara selesai nanti.
Namun, sebuah kenyataan pahit menamparku. Surat itu tak pernah sampai padanya karena Kak Adnan tidak hadir ke acara kelulusan. Dia sakit. Hari berikutnya, aku tak pernah bertemu dia lagi.
Sampai detik ini, mungkin perasaan dan peranku masih sama. Hanya menjadi pengagum rahasia. Bermodal sosial media, aku tahu kabarnya. Dia sekarang sedang sibuk menjadi mahasiswa.
Kak Adnan, terima kasih sudah menjadi salah satu cerita dalam hidupku.
Aku pun merasakannya. Perasaan gugup tak biasa ini bermula saat acara MOS di sekolah tahun 2018. Aku bertemu seseorang yang berhasil mencuri perhatian, sampai-sampai tak sadar tersenyum sendiri.
Namanya adalah Muhammad Adnan Firdaus. Teman-teman memanggilnya Kak Adnan. Ia merupakan salah satu panitia MOS saat itu.
Alasan logis menyukai Kak Adnan waktu itu adalah ia tampan dengan sifat kalem tapi tegas.
Dalam 3 hari pelaksanaan MOS yang melelahkan, tak sekalipun ia berteriak atau membentakku seperti panitia lain. Malahan ia selalu membantu setiap tugas yang diberikan.
Itulah awalnya perasaan suka muncul dalam hati kecilku. Seiring berjalannya waktu, perasaan itu terus tumbuh.
Kelas 10, perasaan suka berubah menjadi rasa kagum.
Aku selalu memperhatikannya lewat jendela kelas. Saat dia berjalan ke kelasnya, saat dia ke kantin, saat dia ke mesjid. Semua tak luput dari perhatianku sampai-sampai akun sosial medianya aku stalking. Hehee.
Kelas 11, rasa kagum berubah menjadi cinta. Ya aku jatuh cinta padanya. Dia jago main gitar, cerdas, humble. Itu kelebihannya.
Makin lama, pesona Kak Adnan yang menjabat sebagai wakil ketua Osis itu makin menjadi. Tak hanya aku, beberapa siswi secara terang-terangan menyatakan cinta padanya. Untungnya Kak Adnan menolak. Aku bernapas lega.
Dua tahun kurasa waktu yang cukup untuk memendam perasaan ini. Menjadi pengagum rahasia itu melelahkan. Puncaknya saat acara perpisahan kakak kelas.
Aku bukan tipe cewek agresif yang bisa menyatakan perasaan secara langsung. Makanya aku menulis surat. Ya, jadul sekali.
Surat itu berisi pernyataan perasaanku pada Kak Adnan yang berniat kuberikan setelah acara selesai nanti.
Namun, sebuah kenyataan pahit menamparku. Surat itu tak pernah sampai padanya karena Kak Adnan tidak hadir ke acara kelulusan. Dia sakit. Hari berikutnya, aku tak pernah bertemu dia lagi.
Sampai detik ini, mungkin perasaan dan peranku masih sama. Hanya menjadi pengagum rahasia. Bermodal sosial media, aku tahu kabarnya. Dia sekarang sedang sibuk menjadi mahasiswa.
Kak Adnan, terima kasih sudah menjadi salah satu cerita dalam hidupku.

Diubah oleh islamisdevi 07-04-2021 13:00






aryanti.story dan 3 lainnya memberi reputasi
4
510
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan