ribkarewangAvatar border
TS
ribkarewang 
Harumkan Papua Dari Sini, Saatnya Lagu Daerah Didengarkan Oleh Negara Lain.


Hai GanSis kali ini ane mau sedikit berkisah tentang suami ane yang asli Papua, dan misi yang dibawanya bersama teman-teman untuk membawa nama Papua, mengenalkan budaya Papua ke seluruh Negeri.

Ini sedikit kisah pemain musik dari Paduan Suara Iyakoko Patea yang berasal dari Timika Papua. Kebetulan suami ane kebagian main Tifa. Ada rasa bangga saat ada orang yang share video saat mereka tampil di stadion yang sangat besar saat di Riga Latvia pada 2014. Disaksikan ribuan orang, sudah pasti sangat haru.



Nah paduan suara ini digawangi oleh orang Papua asli bernama Edy Deda, sementara anggotanya yang berjumlahkan hampir 45-50 orang tiap kali tampil, berasal dari berbagai suku. Kalau mulai dari Choir ia asli Batak bernama Choky Simanjuntak beserta istri dan beberapa teman lainnya, ada dari Ambon, Jawa, Manado, dan pasti asli Papua.

Ini ada cuplikan video saat mereka tampil di Latvia

{thread_title}


Ada sedikit rasa sedih kalau mengingat perjuangan mereka tiap mau ikut perlombaan ke Luar Negeri. Dari perusahaan PT. FREEPORT dan pemerintah daerah memang memberikan bantuan, tapi tidak sepenuhnya. Mereka masih harus mencari dana dengan menjual makanan, di gereja, bikin bazar di kantor-kantor.

Tapi melihat hasil dari perjuangan mereka, apalagi bisa membawa pulang medali emas, rasanya segala jerih payah dan lelah itu terbayarkan.



Senang saat peserta dari negara lain mengapreasi karya mereka, apalagi saat ada sesi meminta foto bersama. Suami ane paling hitam, tapi jangan salah dia paling manis dan yang paling terlihat di antara semua wanita hahaha, betul kan.

Mereka khususnya suami ane sudah pernah keliling ke 3 benua dan 4 negara saat ikut tanding. Pertama Riga Latvia di Eropa, Tasmania Australia, Barcelona dan terakhir Johannesburg Africa. Belum yang terhitung tampil di Indonesia. Saat ada APEC di Bali, di Manado, di Jakarta. Dari bernyanyi dan bermain musik mereka sudah bisa keliling dunia.



Para pemain musik dan penyanyi ini dari berbagai kalangan, profesi juga usia. Ada yang masih pelajar, sampai seorang guru yang sudah dekat masa pensiun. Dari karyawan tambang sampai PNS, ada juga yang murni Ibu rumah tangga. Tak ada yang diprioritaskan, semua sama. Jam latihan tiap Kamis dan Minggu, dari jam 6 sore kadang sampai jam 11 malam.

Mengalami bongkar pasang pemain tentu bukan karena ada masalah. Tapi ada yang kuliah, atau diterima kerja, ada yang yah istrinya mulai keberatan kalau suaminya ikut kegiatan. Mungkin termasuk ane, karena kalau sudah mau berangkat, mereka akan sibuk bikin bazar cari dana, latihan belum harus kerja, kadang rumah hanya sebagai tempat taruh barang dan mandi. Ya ada senang dan tidaknya pasti dalam kegiatan apa pun, dulu ane selalu dukung suami, tapi sejak kami punya anak rasanya tidak tega kalau anaknya nyari-nyari bapaknya.



Hanya bisa berharap generasi muda sekarang lebih mencintai budaya sendiri. Dan mau mempelajari tarian dan nyanyian daerah, bahkan alat-alat musiknya. Jujur selama ini belum pernah ada anak muda yang minat minta diajarain toki tifa, atau pukul tifa ke suami. Mungkin mereka lebih suka tarian modern atau dance. Apa pun ity berharap kelak banyak anak muda yang lebih peduli dengan music daerah.

Oke sekian cuap-cuap ane, terima kasih.

Sumber https://m.facebook.com/story.php?sto...&sfnsn=wiwspmo

Foto : koleksi pribadi
Opini RR
mbak.farAvatar border
dalledalmintoAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan