Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

davidp90Avatar border
TS
davidp90
TANPA RASA BAB 31 GERUTU : MENCUCI PIRING
      <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-formatemoticon-Embarrassmentther; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-familyemoticon-Swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
GERUTU : MENCUCI PIRING

            Untuk mencapai sebuah keberhasilan berproses anda harus mencapai level cuek maksimum terhadap kebodohan-kebodohan yang terjadi dan disebabkan oleh orang-orang disekitar anda.

            Mencuci adalah menghilangkan noda-noda kotor yang terdapat pada suatu objek yang akan dicuci. Mencuci sama halnya dengan kegiatan yang lainnya yang akan timbul menjadi sebuah kebiasaan jika sudah dibiasakan sebelumnya. Beruntunglah orang-orang yang dari kecil sudah diajari atau dibiasakan untuk mencuci piring dan juga gelas makan dan minum mereka. Dimana ketika dewasa kebiasaan itu akan mengakar dan terus diturunkan ke generasi ke generasi berikutnya.

            Kegiatan yang dilakukan secara mandiri akan berdampak baik kepada pelakunya dimana si pelaku akan menjadi mandiri dan terbiasa akan hal itu tanpa harus membebani orang lain maupun merugikan orang lain. Dalam hal mencuci piring kita jadi terbiasa dengan kebersihan. Bayangkan jika ada seseorang yang dari kecil sudah dibiasakan dan menjadi terbiasa mencuci piring kemudian suatu ketika ia harus bekerja untuk mendapatkan tambahan penghasilan sebagai tukang pencuci piring di sebuah rumah makan. Apakah sudah kalian bayangkan?

            Tidak usah terlalu dalam memvisualisasikannya karena bukan itu juga pokok pembahasannya. Piring yang sudah kotor dibilas air kemudian dibersihkan dengan air sabun cuci dengan menggunakan busa untuk cuci piring kemudian bilas lagi dengan air bersih lalu sentuhan terkahir dikeringkan dengan kain lap. Penjelasan singkatnya seperti itulah cara mencuci piring meski ada alternative lain seperti direndam dulu jika nodanya terlalu membandel atau pun dikeringkan dengan mesin  pengering. Atau cara yang paling mudah adalah menyuruh orang lain untuk melakukannya.

            Sama seperti halnya proses mencuci piring yang bertujuan untuk membersihkan atau menghilangkan noda dan kotoran. Seseorang pun perlu sebuah cara atau diperlukan adanya proses untuk menghilangkan hal-hal negatif yang berdampak buruk bagi kelangsungan hidup seseorang tersebut. Setelah seseorang membersihkan hal-hal negatif yang diibaratkan sama seperti kotoran atau noda-noda di piring itu maka bersihlah hidupnya dan senantiasa mengarah ke kehidupan yang positif dan lebih baik.

            Kotoran-kotoran itu berasal dari hal yang kita konsumsi yang berasal atau bersumber dari orang-orang yang secara langsung atau tidak langsung menyebabkan hal-hal tidak baik mengarah kepada kita. Dan yang lebih bahayanya adalah kita akan menjadi hal buruk itu sendiri. Orang-orang seperti inilah yang perlu kita cuci dengan kata lain kita hilangkan dari kehidupan kita. Jika mereka masih ada maka keburukan-keburukan itu senantiasa tidak dapat untuk dihindari.

            Ada dua cara mencucinya. Yang pertama kita harus menyingkirkannya. Dan yang kedua kitalah yang harus menyingkir darinya. Ketika mereka-mereka yang datang kita harus dengan tegas untuk menolaknya hingga benar-benar tidak ada sedikitpun bekas noda yang tersisa. Jika kita yang tersesat bersama mereka maka kita harus meniriskan diri kita sendiri dari lingkungan mereka tanpa ada kata untuk kembali lagi.

            Sama dengan mencuci piring cara untuk menghilangkan mereka jugalah butuh proses. Apalagi jika kita sudah terlampau lama bergelumut dengan kotoran-kotoran itu hingga timbul rasa sungkan yang tidaklah semestinya ada. Gunakanlah cairan pembersih, sabun cuci, spon dalam prosesnya bahkan jika itu harus mengelabui mereka sama seperti mereka yang selama ini menempel dan mengelabui kita. Singkirkan.

            Jika datang ide-ide yang datang dari waktu lalu untuk kembali menerima mereka. Itu hanyalah sebuah kenangan yang menipu. Jangan kembali. Hiraukan gagasan itu. Singkirkan.

            Mereka akan datang kembali dari jalan dan celah manapun. Jurus-jurus yang pernah mereka pakai sebelumnya untuk menjerat kita akan kembali mereka tampakkan. Bahkan ketika mereka terlihat tidak peduli dan acuh sekalipun. Singkirkan.

            Singkirkan adanya kemurahan hati yang muncul hingga timbul pemikiran akan sebuah perubahan dengan mengajak mereka. Itu tidak mungkin terjadi. Yang terjadi adalah kita yang akan kembali terjungkal di dalam jebakan-jebakan mereka. Di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan dan juga berlawanan. Maka sampai kapanpun kebaikan tidak akan pernah bersanding dengan keburukkan.

            Tidak ada surga di dalam neraka. Tidak ada neraka di dalam surga.

jiyanqAvatar border
jiyanq memberi reputasi
1
269
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan