Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

davidp90Avatar border
TS
davidp90
TANPA RASA HURU-HARA KEDUA KALINYA
      <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-formatemoticon-Embarrassmentther; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-familyemoticon-Swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
HURU HARA II

            Aku sama sekali tidak menyangkanya. Viral atau kehebohan yang diakibatkan oleh Lisa yang kini telah memasuki usia remajanya bisa sampai terbawa di kehidupan nyata tidak hanya beredar di dunia fana sosial media saja. Entah siapa yang memberitahukan tempat-tempat dimana Lisa dulu pernah tinggal dan menemui kisah-kisahnya yang ia ceritakan di dalam bukunya. Padahal menurut pengakuannya Lisa tidak pernah memberitahukan dimana alamat lokasi yang sebenarnya. Tapi kenyataannya dikarenakan buku dan juga keviralannya orang-orang akhirnya berdatangan ketempat-tempat yang sudah dirahasiakan. Tidak terkecuali rumah Lisa dulu sewaktu ia dan ibunya bertetangga denganku.

            Tidak ada larangan bagi orang-orang untuk datang ke komplek ini yang hanya sekedar untuk berfoto atau pun membuat konten video untuk mendokumentasikan rumah yang sedang dihebohkan sebagian orang terutama para penggemar cerita-cerita mistis. Untuk apa juga dilarang asal dengan catatan tidak mengganggu ketentraman warga perumahan. Lagi pula hal semacam ini hanya akan berlangsung beberapa hari saja. Setelahnya keadaan akan kembali seperti sedia kala.

            Sebenarnya aku sama sekali tidak keberatan dengan kehebohan beserta kebisingan yang menemaniku sepanjang waktu berkaitan dengan viralnya Lisa dan berbagai kisahnya termasuk juga di kawasan rumahku. Aku sedikit terkejut ketika melihat di internet ternyata tidak hanya rumah Lisa dulu yang menjadi pembahasan dan muncul di sosial media. Tapi rumah kosong, gapura komplek dan juga rumahku terpampang dengan jelasnya di tempat pencarian-pencarian dunia maya. Meski awalnya sedikit kesal karena rumahku juga turut terekspos tapi aku lebih memilih untuk tetap santai saja menghadapinya. Bagi agensi perumahan fenomena ini bisa menaikkan nama mereka. Tapi tidak tahu dengan harga jual dan minatnya.

            Di pagi hari terutama di hari minggu sudah ada beberapa anak-anak remaja yang bergumul di halaman rumah depan rumahku. Mereka berfoto berbincang satu sama lain layaknya sedang mengunjungi sebuah obyek wisata. Ada juga pelajar-pelajar yang baru saja pulang sekolah langsung datang ke tempat ini lengkap dengan kelompok-kelompoknya beserta alat-alat dokumentasi mereka. Ada juga kreator video konten misteri yang menjadikan tempat ini bahasan di kontenya. Sampai ada juga yang mengambil gambar di malam hari. Stasiun TV swasta pun turut ambil bagian dalam membuat tontonan tentang rumah itu untuk tayang di acara mereka.

            “Aku tidak terlalu tahu soal itu. Aku baru saja pindah ke sini.”

            Itulah yang sering kujadikan alasan jika aku kepergok harus bertemu dengan salah satu dari mereka dan memintaku untuk menjadi narasumber interview mereka. Melihat polah tingkah mereka dengan tenang dari dalam rumah adalah cara paling aman untuk menghindari kerumunan mereka.

            “Permisi Pak”, tanya seseorang dalam kerumunan kepadaku. Waktu itu banyak orang berkumpul disekitaran rumah kosong dan juga rumah yang dulu sempat ditinggali Lisa karena ada sebuah shooting salah satu program televisi swasta. Aku pun turut hardir di sana. Bukan karena tema yang sedang mereka sibukkan tapi karena ketertarikanku akan pengamatan apa-apa saja yang dilakukan oleh orang-orang itu.

            “Iya mas”, jawabku kepada pemuda itu.

            “Bapak yang tinggal di rumah depan itu kan?”, tanyanya sambil menunjuk rumahku yang berseberangan dengan bekas rumah Lisa.

            “Bukan”, jawabku singkat.

            “Saya pernah melihat bapak keluar dari sana”, pemuda itu mendesakku.

            “Itu saya sedang bertamu”.

            “Kalau boleh tahu lantas yang mana Pak pemillik rumah itu?”

            “Beberapa kawan saya kemarin datang ke sana untuk melakukan interview selalu tidak ada jawaban.”

            “Ya mungkin dia sedang pergi.”

            “Kira-kira kapan ya Pak beliau pulangnya?”

            “Waduh mana saya tahu mas.”

            “Memangnya orangnya seperti apa Pak kalau boleh saya tahu? Apakah beliau sosok yang pendiam dan jarang bergaul dengan masyarakat. Karena itu sedikit info dari beberapa tetangga di sini yang saya dapatkan.”

            “Mungkin karena keramaian ini dia jadi pergi. Mungkin kalau sudah tidak riuh seperti ini lagi dia baru akan kembali.”

            “Bapak mau tidak Pak saya wawancara tentang kejadian-kejadian di sini buat saya masukkan ke video saya?”

            “Waduh saya tidak mengerti. Saya cuma berkunjung ke sini menginap di rumah anak saya. Saya tidak tahu soal komplek ini.”

            “Memang kenapa mas ini begitu tertarik dengan hal-hal semacam ini?”

            “Saya justru malah sama sekali tidak tertarik Pak. Tapi topik dan lokasi ini yang sekarang sedang viral Pak. Kalau kata anak zaman sekarang demi konten Pak.”

            “Ya sudah Pak. Terimakasih atas waktunya.”

            “Ya. Sama-sama mas.”

Diubah oleh davidp90 02-03-2021 04:30
jiyanqAvatar border
jiyanq memberi reputasi
1
354
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan