Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pacific.frontAvatar border
TS
pacific.front
Sistem Pertahanan Pesisir | Aset Vital Untuk Kekuatan TNI AL
Sistem Pertahanan Pesisir | Aset Vital Untuk Kekuatan TNI AL

Halo semuanya! Kembali lagi di Pacific Front! Channel YouTube yang membahas topik-topik dan peralatan militer, terutama untuk kebutuhan TNI.

Untuk topik militer menarik lainnya bisa dibaca di sini.

Minggu lalu saya mengatakan kalau memiliki lebih banyak frigate akan meningkatkan deterens TNI AL.
Namun itu bukanlah satu-satunya aset yang perlu TNI AL miliki. Ada aset lain yang sama pentingnya, yang dapat menguatkan posisi TNI AL di kawasan Indo-Pasifik. Dan itu adalah sistem pertahanan pesisir swagerak.

Tantangan Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan. Yang membentang 5.120 km dari timur ke barat dan 1.760 km dari utara ke selatan. Memiliki luas wilayah seluas 8.063.601 km2 terdiri dari 24% luas daratan dan 76% lautan.
Dengan jumlah pulau mencapai 18.000, membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia dengan 54.720 km.

Berbicara tentang jalur maritim, Indonesia terletak di tengah-tengah jalur maritim tersibuk di dunia. Dikenal juga dengan sebutan Sea Line of Communication, selat Malaka membawa sekitar 1/3 perdagangan laut dunia.

Selain itu Indonesia juga membuka beberapa jalur lautnya untuk mendukung pelayaran internasional. Jalur yang kita kenal dengan ALKI, atau Alur Laut Kepulauan Indonesia.
Saat ini ada 3 jalur ALKI. ALKI I yang menghubungkan Australia dengan Laut Cina Selatan, ALKI II yang menghubungkan Filipina dengan samudera Hindia, dan ALKI III yang menghubungkan Australia dengan samudera Pasifik.

Ancaman
Dengan jalur laut yang sibuk, panjangnya pesisir, dan luasnya wilayah lautan, kita memiliki banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak asing.
Kapal TNI AL tidak akan selalu bisa menjaga seluruh wilayah-wilayah tersebut. Untuk itu kita memerlukan satu sistem yang dapat menjaga dan mengontrol perairan tersebut saat tidak ada kapal patroli TNI AL.
Jadi saat kemungkinan terburuk terjadi seperti invasi amfibi misalnya, kita punya semacam asuransi, sesuatu yang dapat mempertahankan pantai kita.

Fungsi Sistem Pertahanan Pesisir
Sementara tugas KRI adalah menjaga wilayah perairan teritorial dan ZEE, tugas sistem pertahanan pesisir adalah mencegah armada pasukan asing beroperasi dekat dengan pantai atau aset kita.

Pertahanan pesisir, atau lebih spesifiknya sistem pertahanan pesisir swagerak memiliki banyak keuntungan.
Sistem ini sangat berguna sebagai taktik asimetris saat menghadapi musuh yang lebih besar.
Bila kita melihat ketegangan antara Cina dan Taiwan sebagai contoh, Taiwan tahu kalau mereka tidak akan memenangkan pertempuran laut konvensional dengan Cina. Oleh sebab itu mereka membangun 7 (akan ditingkatkan menjadi 12) brigade pertahanan pesisir untuk mempertahankan pulau mereka.

Dengan sistem pertahanan sebesar itu, akan membuat perencana strategi militer Cina pusing, bila harus menghancurkan ratusan sistem pertahanan pesisir yang tersebar dan tersembunyi, hanya untuk melindungi aset mereka sendiri.

Selain itu, pelatihan dan pegelaran pasukan sistem pertahanan pantai swagerak juga lebih terjangkau, bila dibandingkan mengoperasikan kapal yang besar untuk menjaga perairan.

Penempatan
Lalu di mana sebaiknya kita menempatkan sistem ini?
Kalau tanya saya, saya akan membaginya menjadi 2 kategori.
Penempatan strategis dan taktis.

Untuk penempatan strategis, sistem pertahanan ini akan ditempatkan secara statis di area yang ditentukan untuk jangka waktu yang lama. Bisa sampai 5 tahun atau lebih. Area tersebut bisa jadi Lantamal seperti Surabaya dan Jakarta, pulau terluar seperti Natuna dan Biak, atau fasilitas strategis lainnya seperti minyak, gas, dan pembangkit listrik.

Sementara untuk penempatan taktis, sistem ini akan selalu bergerak dari satu posisi ke posisi lainnya. Disembunyikan saat masa damai, dan dikerahkan ke titik yang sudah ditentukan secara cepat saat dibutuhkan. Mereka akan dikerahkan untuk menjaga selat Sunda atau Malaka, atau bisa juga titik pendaratan potensial di selatan pulau Jawa.

Kandidate
TNI AL sudah menyatakan keinginannya untuk memiliki sistem ini. Berdasarkan foto “wishlist” minggu lalu, TNI AL juga menginginkan 2 baterai sistem pertahanan pesisir berbasis darat.

Salah satu kandidatnya dari Ukraina. Akhir tahun lalu, Indonesia dan Ukraina telah menandatangani MoU untuk membeli sistem pertahanan pesisir RK-360MC Neptune. Bila semua berjalan lancar, Indonesia akan menjadi pelanggan pertama di luar Ukraina.
Namun kita tidak bisa senang dulu. Karena ini baru penandatanganan nota kesepahaman, dan belum sampai ke kontrak pembelian.
Jadi masih terlalu dini untuk mengatakan kita akan membeli sistem ini.

Misil supersonik BrahMos dari India juga dikatakan telah ditawarkan ke Indonesia. Diketahui dari pertemuan tingkat menteri antara Menhan India dan Menhan Indonesia di New Delhi, tahun lalu.
Namun saya tidak menemukan kelanjutan dari rencana ini.

Ada 2 sistem lagi yang ingin saya bahas meskipun tidak ditawarkan ke Indonesia.
Yang pertama adalah Exocet Mobile Coastal Defense System. Rudal Exocet berbasis darat dari MBDA.
TNI AL merupakan pelanggan lama dari Exocet. Dan sudah menggunakan rudal ini selama beberapa dekade. Jadi saya rasa, membeli Exocet berbasis darat akan memberikan banyak manfaat buat TNI AL dalam hal pelatihan, pengoperasian, dan kesamaan sistem.

Dan yang terakhir adalah NSM Coastal Defense System (CDS) dari Kongsberg. Mereka mengatakan kalau pusat distribusi penembakan (Fire Distribution Center) dari NSM CDS menggunakan basis arsitektur yang sama seperti sistem pertahanan udara NASAMS.

Kebetulan sekali!
Tahun lalu, TNI AU baru saja mendapatkan baterai NASAMS pertamanya. Jadi akan sangat menguntungkan buat Indonesia kalau sistem pertahanan udara dan pesisirnya bisa terintegrasi satu sama lain. Meningkatkan waktu pengumpulan informasi dan mengurangi waktu untuk bertindak. Kedua sistem ini dapat memberikan pertahanan berlapis di udara dan lautan Indonesia.

Penutup
Sudah saatnya untuk Indonesia memiliki sistem pertahanan pesisir.
Saat menunggu kapal kombatan dibangun dan diuji, sistem pertahanan pesisir bisa menjadi solusi yang efektif.

Pertanyaan hari ini,
Berapa banyak baterai sistem pertahanan pesisir yang harus Indonesia miliki? Dan apa kira-kira sistem pertahanan yang terbaik untuk TNI AL?
Tulis jawaban Agan di kolom komentar yaa!

Terimakasih telah membaca!
Dan jangan lupa cendol nya Gan!


Lihat video:



0
1.5K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan