Quote:
1. Wellington Avalanche

Semenjak 9 hari terakhir di bulan Februari tahun 1910, kota Wellington, Washington DC diterpa badai salju yang tiada hentinya. Salju setebal penggaris (30 cm) tak henti-hentinya menghujani seluruh kota, bahkan yang paling parahnya, tercatat sebuah salju setebal 340 cm juga turun dari langit. Selain di Wellington, dampak dari badai salju tersebut juga terasa dari kota Spokane sampai Seattle. Tidak diketahui apakah ada korban jiwa akibat badai salju tersebut. Tapi yang pasti, baik jalur transportasi khususnya Kereta Api dan beberapa rumah warga tertimbun oleh salju.
Pada tanggal 28 Februari 1910, badai salju pun berhenti dan berganti menjadi hujan deras dengan hembusan angin yang hangat. Pukul 01:00 waktu setempat, tanggal 1 Maret 1910, usai hujan tersebut berhenti, tiba-tiba sebuah petir menyambar bagian samping dari Windy Mountain dan menyebabkan longsoran salju dari gunung tersebut. Beberapa saat sebelum terjadi longsoran salju, bagian dataran tinggi kota sempat dilanda kebakaran hutan. Longsoran salju tersebut memberikan efek positif bagi kebakaran hutan tersebut, dimana longsoran tersebut berhasil memadamkan kebakaran. Namun juga memberikan efek negatif bagi kota-kota di sekitar kaki gunung Windy Mountain.
Salah satu insiden yang diakibatkan oleh longsoran salju tersebut adalah ketika sebuah Kereta Api melintas tepat di bawah longsoran salju tersebut. Longsoran salju setebal 300 cm, menggerus Kereta dari relnya dan membuatnya terjatuh ke sungai Tye River di Washington DC. Dari 119 orang penumpang, 96 orang meninggal dan 23 orang sisanya berhasil selamat. Proses pencarian dan evakuasi korban langsung dilakukan pada hari itu juga, namun karena faktor cuaca yang masih tidak mendukung, proses tersebut sempat ditunda hingga bulan Juli. Beruntung, semua korban baik korban jiwa maupun korban selamat berhasil ditemukan. Peristiwa longsoran salju tersebut tercatat dalam sejarah Amerika Serikat sebagai "Bencana Longsoran Salju Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Negara".

Foto Kondisi Kereta Api Pasca Longsoran Salju

Semenjak 9 hari terakhir di bulan Februari tahun 1910, kota Wellington, Washington DC diterpa badai salju yang tiada hentinya. Salju setebal penggaris (30 cm) tak henti-hentinya menghujani seluruh kota, bahkan yang paling parahnya, tercatat sebuah salju setebal 340 cm juga turun dari langit. Selain di Wellington, dampak dari badai salju tersebut juga terasa dari kota Spokane sampai Seattle. Tidak diketahui apakah ada korban jiwa akibat badai salju tersebut. Tapi yang pasti, baik jalur transportasi khususnya Kereta Api dan beberapa rumah warga tertimbun oleh salju.
Pada tanggal 28 Februari 1910, badai salju pun berhenti dan berganti menjadi hujan deras dengan hembusan angin yang hangat. Pukul 01:00 waktu setempat, tanggal 1 Maret 1910, usai hujan tersebut berhenti, tiba-tiba sebuah petir menyambar bagian samping dari Windy Mountain dan menyebabkan longsoran salju dari gunung tersebut. Beberapa saat sebelum terjadi longsoran salju, bagian dataran tinggi kota sempat dilanda kebakaran hutan. Longsoran salju tersebut memberikan efek positif bagi kebakaran hutan tersebut, dimana longsoran tersebut berhasil memadamkan kebakaran. Namun juga memberikan efek negatif bagi kota-kota di sekitar kaki gunung Windy Mountain.
Salah satu insiden yang diakibatkan oleh longsoran salju tersebut adalah ketika sebuah Kereta Api melintas tepat di bawah longsoran salju tersebut. Longsoran salju setebal 300 cm, menggerus Kereta dari relnya dan membuatnya terjatuh ke sungai Tye River di Washington DC. Dari 119 orang penumpang, 96 orang meninggal dan 23 orang sisanya berhasil selamat. Proses pencarian dan evakuasi korban langsung dilakukan pada hari itu juga, namun karena faktor cuaca yang masih tidak mendukung, proses tersebut sempat ditunda hingga bulan Juli. Beruntung, semua korban baik korban jiwa maupun korban selamat berhasil ditemukan. Peristiwa longsoran salju tersebut tercatat dalam sejarah Amerika Serikat sebagai "Bencana Longsoran Salju Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Negara".

Foto Kondisi Kereta Api Pasca Longsoran Salju
Quote:
2. Roger Pass Avalanche

Pada 4 Maret 1910, tepat 3 hari usai peristiwa di kota Wellington, di sebuah jalur Kereta Api di wilayah British Columbia, Kanada, tertimbun longsoran salju yang berasal dari Cheops Mountain. Petugas setempat pun dikerahkan untuk membersihkan jalur Kereta, sambil berpacu dengan waktu sebelum Kereta Api dari arah Rocky Mountain menuju Vancouver tiba di jalur tersebut. Beruntung seluruh jalur sudah selesai dibersihkan.
Pada pukul 23:30 waktu setempat, ada sebuah Kereta Api yang kebetulan lewat di jalur Kereta Api yang baru saja dibersihkan oleh petugas. Tiba-tiba, saat melintasi jalur Kereta yang berada di kaki Avalanche Mountain, sebuah longsoran salju menimbun Kereta malang tersebut dan menutupi sebagian jalur Kereta. Akibatnya, sebanyak 63 orang penumpang Kereta tersebut tertimbun oleh salju. Dari 63 orang tersebut, hanya 1 orang saja yang berhasil selamat, yaitu Billy Lachance. Billy adalah salah satu petugas Kereta Api yang sedang bertugas kala itu.
Kejadian tersebut akhirnya sampai ke telinga pihak penyelamat dan segera proses evakuasi penumpang pun dilakukan. Berdasarkan penuturan anggota tim penyelamat, kondisi tubuh para korban terbujur kaku dan membeku seperti korban peristiwa Pompeii di masa lalu.
Jalur Kereta yang menjadi lokasi TKP dinamakan sebagai Rogers Pass. Konon katanya, semenjak jalur tersebut dibuka 26 tahun sebelum kejadian, sudah ada 200 nyawa melayang akibat kecelakaan di jalur tersebut. Tak ingin jumlah korban bertambah, pihak Pemerintah Kanada pun memutuskan untuk membuka jalur Kereta Api yang baru dan membiarkan jalur tersebut terbengkalai. Kejadian longsoran salju tadi dicatatkan dalam sejarah Kanada dengan gelar yang sama, yakni "Bencana Longsoran Salju Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Negara".

Pada 4 Maret 1910, tepat 3 hari usai peristiwa di kota Wellington, di sebuah jalur Kereta Api di wilayah British Columbia, Kanada, tertimbun longsoran salju yang berasal dari Cheops Mountain. Petugas setempat pun dikerahkan untuk membersihkan jalur Kereta, sambil berpacu dengan waktu sebelum Kereta Api dari arah Rocky Mountain menuju Vancouver tiba di jalur tersebut. Beruntung seluruh jalur sudah selesai dibersihkan.
Pada pukul 23:30 waktu setempat, ada sebuah Kereta Api yang kebetulan lewat di jalur Kereta Api yang baru saja dibersihkan oleh petugas. Tiba-tiba, saat melintasi jalur Kereta yang berada di kaki Avalanche Mountain, sebuah longsoran salju menimbun Kereta malang tersebut dan menutupi sebagian jalur Kereta. Akibatnya, sebanyak 63 orang penumpang Kereta tersebut tertimbun oleh salju. Dari 63 orang tersebut, hanya 1 orang saja yang berhasil selamat, yaitu Billy Lachance. Billy adalah salah satu petugas Kereta Api yang sedang bertugas kala itu.
Kejadian tersebut akhirnya sampai ke telinga pihak penyelamat dan segera proses evakuasi penumpang pun dilakukan. Berdasarkan penuturan anggota tim penyelamat, kondisi tubuh para korban terbujur kaku dan membeku seperti korban peristiwa Pompeii di masa lalu.
Jalur Kereta yang menjadi lokasi TKP dinamakan sebagai Rogers Pass. Konon katanya, semenjak jalur tersebut dibuka 26 tahun sebelum kejadian, sudah ada 200 nyawa melayang akibat kecelakaan di jalur tersebut. Tak ingin jumlah korban bertambah, pihak Pemerintah Kanada pun memutuskan untuk membuka jalur Kereta Api yang baru dan membiarkan jalur tersebut terbengkalai. Kejadian longsoran salju tadi dicatatkan dalam sejarah Kanada dengan gelar yang sama, yakni "Bencana Longsoran Salju Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Negara".
Source :
Wellington Avalanche
Rogers Pass Avalanche