Pandemi Covid 19 belum berakhir, kita masih diharuskan untuk memakai masker, apalagi saat berada di luar rumah. Penggunaan masker diwajibkan dipakai oleh tiap orang, karena memaka masker mejadi salah satu syarat protokol pencegahan penyebaran Covid 19.

Memakai masker adalah cara melindungi diri sendiri dari paparan virus, dan juga melindungi orang lain dari berbagai virus yang dibawa oleh kita.

Sejarah mencatat bahwa ada begitu banyak wabah pandemi yang terjadi di dunia. Bahkan, wabah pandemi yang terjadi, menjadikan populasi manusia turun drastis karena banyaknya angka kematian. Masker menjadi salah satu alat untuk memerangi wabah pandemi yang dipakai dari zaman dulu kala, sampai zaman sekarang.

Artikel ini akan merangkum beberapa cacatan pandemi yang terjadi di dunia, dan juga sejarah masker.

Penggunaan Masker Saat Pandemi Black Death atau Wabah Pes

Penyakit Pes disebabkan kutu tikus yang terinfeksi oleh bakteri Yersinia pesti. Orang dapat terinfeksi penyakit pes jika digigit oleh kutu tikus atau gigitan tikus yang sudah terinfeksi. Maka penularan ini berasal dari hewan ke manusia.

Kompas.com menyebutkan pada 1346 – 1353, terjadi wabah Black Death menyebar ke Eropa. Hal ini juga mendorong munculnya penggunaan benda yang berbentuk mirip masker wajah. Pada abad ke-16, seorang dokter Perancis Charles de Lorme menemukan masker bentuk paruh.

Pada ujung paruh di masker diletakkan parfum, rempah-rempah, atau obat-obatan yang wangi, guna menyaring penyakit.



Seperti Alat Pelindung Diri (APD) zaman itu menutupi seluruh tubuh nakes, seperti topeng, syal, jubah, celana panjang, sarung tangan, sepatu dan tongkat berjalan. APD tersebut dinamakan ‘setelan paruh’.

Baca Juga: Nori, Si Rumput Laut dan Segudang Manfaatnya


Beginilan Penggunaan Masker Saat Flu Spanyol

Penyakit itu disebabkan oleh virus H1N1 yang menyerang burung. Flu Spanyol terjadi tahun 1918 – 1920 yang saat itu sedang berlangsung Perang Dunia I, dan mengguncang dunia pada saat itu.

Dikutip dari historia.id bahwa Flu Spanyol membunuh sekitar sampai 20 persen penderita yang terinfeksi. Flu Spanyol bukan dari Spanyol. Namun, nama pandemi menjadi Flu Spanyol, karena dari pemberitaan media-media Spanyol yang saat itu cukup terbuka akibat netralitas negeri itu dalam Perang Dunia I.

Pemberitaan segera menyebar ke luar Spanyol sehingga membuat wabah tersebut dikenal dengan nama “Flu Spanyol”, meski orang-orang Spanyol menyebut pandemi itu dengan “Flu Perancis”.

Karena semakin tidak terkontrolnya Flu Spanyol saat itu, tercatat ada 21 juta jiwa hingga 50-100 juta jiwa meninggal, dan menghabiskan populasi manusia sebesar 20%. Masker menjadi hal yang sangat utama untuk dipakai. Bentuk masker sudah terlihat seperti masker yang kita kenal di zaman sekarang.

Penggunaan Masker Saat Pendemik Covid 19

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

Baca juga: Berbagai Sejarah dan Penggunaan Masker di Dunia

Menggunakan masker di Indonesia masih dinilai sangat penting, bahkan menjadi salah satu syarat protokol kesehatan, selain mencuci tangan dan berjaga jarak.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merumuskan standar masker kain Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini berguna untuk menjaga kualitas masker kain di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).

Adapun syarat masker yang memiliki SNI, dapat kamu baca selangkapnya di sini
Utamakan memilih masker kain yang nyaman dan aman untuk keseharianmu beraktivitas selama di luar rumah, seperti masker kain dari Eonmask. Gunakanlah masker kain yang dapat dicuci dan dipakai berulang kali, karena dapat menyelamatkan bumi dari pencemaran lingkungan. Kamu dapat membaca bagaimana masker kain mencegah pencemaran lingkungan di bumi, di sini.