Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Indonesia berhaluan Islamisme konservatif yang didirikan pada tahun 1998 oleh Muhammad Rizieq Shihab dengan dukungan dari tokoh militer dan politik pada saat itu.
FPI telah mengorganisasi sejumlah aksi protes dan demonstrasi massa; salah satu yang paling menonjol adalah Aksi Bela Islam yang terdiri dari rangkaian aksi unjuk rasa sebagai reaksi atas pernyataan gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama tahun 2016.[5] Unjuk rasa lain yang dilakukan oleh FPI adalah unjuk rasa di Kedutaan Besar Amerika Serikat yang mengutuk Perang Irak, yang dimulai pada akhir tahun 2003[6] serta kejahatan bernuansa-agama lainnya.[7][8]

Pada 30 Desember 2020, pemerintah Indonesia secara resmi melarang seluruh aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI.[9]
AL HABIB MUHAMMAD RIZIEQ bin HUSSEIN SHIHAB

Tempat Tanggal Lahir  : Jakarta, 24 Agustus 1965
Orang tua                    : Hussein Shihab dan Sidah Alatas
Anak ke                      : ke 5 dari lima bersaudara
Istri                             : Syarifah
Anak                           : 4 orang

Pendidikan   :
- Sekolah Islamic Village, Tangerang
- Diploma Bahasa Arab, Arab Saudi
- Sarjana Pendidikan Hukum Islam King of Saud University, Riyadh, Arab Saudi
- S2 Universitas Islam Internasional Antar Bangsa, Malaysia (Belum Selesai)

Latar belakang organisasi : Anggota Jami’at Kheir, organisasi tradisional di kalangan Arab  Indonesia.

Polemik FPI di Indonesia sangatlah banyak. Garis keras yang menegakkan hukum Islam kerap kali melakukan unjuk rasa dan melakukan kegiatan yang berakhir dengan anarkis.
Mereka sering kali melakukan sweeping di siang hari di bulan Ramadhan bagi penjual makanan yang beraktivitas di bulan Ramadhan.
Pasukan FPI tidak segan-segan untuk merusak dan menghancurkan barang jualan si pemilik tokoh sehingga memicu bentrok antara FPI dan si penjual.
Tahukah kalian di antara sederetan peristiwa yang di lakukan FPI.
Ada satu peristiwa yang mengguncang Indonesia.

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 7 Desember 2020 ini terjadi Di KM 50.
Peristiwa ini menewaskan 6 pengawak Habib Rizieq yang mengawal proses penangkapan.
Dalam kejadian tersebut terjadi penembakan oleh pihak kepolisian kepada 6 laskar FPI.

Tapi ,yang menjadi sorotan dalam kasus ini ada beberapa hal.

1. Penembakan dan pembunuhan yang tidak logis

Dalam kasus yang terjadi KM 50 ada hal yang menarik di bahas yaitu kematian 6 orang yang tidak dalam logika.
2 orang tewas di tempat dan yang lainnya tewas di dalam perjalanan.

Dalam kasus ini jika laskar FPI mempunyai senjata untuk menyerang pihak kepolisian, maka pihak polisi punya hak untuk melakukan perlawanan.

Yang menjadi masalah adalah 4 laskar FPI yang mati dalam perjalan ini mungkin ada beberapa kesimpulan bisa diambil.
- polisi sengaja membunuh untuk menghilangkan jejak sehingga tidak ada saksi yang hidup.
- perlawanan yang di lakukan 4 laskar FPI dalam interogasi sehingga harus di lakukan pelumpuhan tingkat lebih.

2.Pelaku penembakan pihak kepolisian tidak di munculkan di publik

Dalam kasus ini kita harus yang mengherankan yaitu polisi yang melakukan penembakan tidak pernah di munculkan di media.
Ada unsur kesengajaan melakukan ini.
Dari beberapa kesimpulan bisa diambil.
-untuk menjaga keaman pihak polisi yang telah menembak karena di jaman sekarang membunuh bisa dilakukan kapan saja.
- mungkin perintah pihak tertentu untuk tidak melakukan pengumuman siapa si penambak hanya Komnasham dan polisi saja yang boleh mengetahuinya.

Dari kesimpulan di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa siapapun yang melakukan tindakan kejahatan baik polisi maupun rakyat biasa berhak di ketahui semua masyarakat Indonesia.

3. CCTV yang padam

Jika Cctv yang padam ada beberapa kesimpulan mungkin karena jaringan atau lampu padam.
CCTV tidak akan di bohongi karena cctv memiliki daya yang kuat jika padam malam itu dia Masi mempunyai sistem baterei yang mampu menyimpan daya selam 4 jam.
Yang menjadi permasalahan Komnas HAM dan kepelosian sudah sama-sama melihat cctv tetapi tayangnya belum di publikasi.

Berbeda dengan kasus Jesica Iskandar yang telah selesai.dalam kasus itu cctv pun di publikasikan.

JANGAN LUPA KUNJUNGI SUMBER
klik iklannya 🙏🙏🙏🙏🙏


Sumber 1

Sumber 2