Kaskus

Hobby

widokoAvatar border
TS
widoko
Unik! Banyak Orang Besar di Kerajaan Terbesar Nusantara yang Namanya dari Binatang
Jika kita belajar sejarah Indonesia, pastilah tidak bisa lepas dengan kerajaan terbesar di nusantara yang mana daerah kekuasan, taklukan, atau pengaruhnya hampir sama dengan daerah negara Indonesia modern saat ini. Kerajaan apakah itu? Benar, Majapahit.

Unik! Banyak Orang Besar di Kerajaan Terbesar Nusantara yang Namanya dari Binatang

Majapahit pada Masa Kejayaannya (Sumber: jatengtribunnews.com)


Berbicara kerajaan Majapahit, ternyata ada budaya unik pada kerajaan yang berpusat di daerah Jawa Timur itu. Pada kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya sekitar tahun 1293 Masehi itu ternyata ada banyak tokoh-tokoh besar yang namanya diambil dari nama-nama binatang. Wah benarkah?

Unik! Banyak Orang Besar di Kerajaan Terbesar Nusantara yang Namanya dari Binatang

Relief Gajah Mada pada Relief Sejarah Nusantara di Monumen Nasional Jakarta (Sumber: liputan6.com)


Benar. Bahkan zaman keemasan Majapahit juga tidak lepas dari dua tokoh besar yang namanya juga diambil dari binatang, Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Sejarah mencatat Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa Raja Hayam Wuruk dengan didampingi patih yang terkenal, Gajah Mada.

Unik! Banyak Orang Besar di Kerajaan Terbesar Nusantara yang Namanya dari Binatang

Ilustrasi Lukisan Wajah Hayam Wuruk (Sumber: tirto.id)


Nama Hayam Wuruk berasal dari dua kata, Hayam yang berarti Ayam dan Wuruk yang artinya terpelajar. Jadi Hayam Wuruk artinya adalah Ayam yang terpelajar. Hayam Wuruk adalah putra Raja Ketiga Majapahit, Tribuhana Tungga Dewi dan Sri Kertawardhana.

Sedang Gajah Mada berarti gajah yang tangkas cerdik atau energik. Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapa, yaitu semacam tekad atau janji politik untuk menaklukkan daerah-daerah di nusantara. Beberapa sumber menyebut kan Sumpah Palapa diucapkan Gajah Mada pada saat dilantik menjadi Patih Amungkubhumi Majapahit pada era Ratu Tribuhana Tungga Dewi sekitar tahun 1336 Masehi.

Pada masa awal-awal berdirinya kerajaan Majapahit juga tidak lepas dari tokoh besar yang bernama Lembu Sora. Lembu berarti sapi. Lembu Sora merupakan orang dekat Raden Wijaya sejak peperangan dengan Kerajaan Glang Glang yang menduduki Singashari sampai mengusir tentara Mongol dan mendirikan Majapahit. Singashari adalah kerajaan sebelumnya di Jawa Timur yang trahnya berlanjut sampai Majapahit.

Nama Lembu Sora menuai kontroversi setelah membunuh temannya sendiri yang bernama Kebo Anabrang ketika menumpas pemberontakan Ranggalawe. Kebo berarti Kerbau. 

Ranggalawe adalah keponakan Lembu Sora yang juga tokoh besar dalam berkontribusi pada pendirian Majapahit. Pemberontakannya diawali dengan sikap tidak setuju karena Raden Wijaya mengangkat Nambi menjadi patih. Menurut Ranggalawe Lembu Sora lebih pantas dari pada Nambi. Ia pun pulang ke Tuban. Intrik selanjutnya menjadikan Ranggalawe dianggap memberontak.

Untuk menumpas pemberontakan Ranggalawe diutuslah pasukan di bawah pimpinan Nambi, Lembu Sora, dan Kebo Anabrang. Pada sebuah pertempuran di sungai tambak beras Kebo Anabrang berhasil membunuh Ranggalawe. Merasa tak tega dengan keponakannya, Lembu Sora membunuh Kebo Anabrang dari belakang.

Beberapa tahun setelah itu, Raden Wijaya pun akhirnya membuat keputusan Lembu Sora sebetulnya pantas dihukum mati, tetapi karena jasanya ia diputuskan untuk dihukum diasingkan ke Tulembang.

Karena Hukuman itu, Lembu Sora ingin menghadap raja. Tetapi karena intrik tertentu kedatangan Lembu Sora ditolak dan terjadilah peperangan yang tidak seimbang dengan prajurit Majapahit. Lembu Sora gugur di depan istana kerajaan yang ia dirikan sendiri bersama Raden Wijaya. 

Nama dari binatang sepertinya memang populer pada masa-masa itu. Misalnya Lembu Sora juga punya kawan yang juga bernama dari nama binatang, yakni Gajah Biru. Kebo Anabrang punya putra yang bernama dari binatang yakni Kebo Taruna. Jauh sebelum masa itu, pada awal berdirinya kerajaan Singasari yang trahnya sampai pada kerajaan Majapahit, ada nama Kebo Ijo. Ken Arok, pendiri Singasari, memanfaatkan menimpakan kesalahan pada Kebo Ijo untuk mengelabuhi pembunuhan yang dilakukannya terhadap Tunggul Ametung. 

Itulah nama-nama besar yang diambil dari binatang pada era-era awal kerajaan Majapahit. Pada masa modern ini, nama-nama seperti lembu, kebo, atau gajah memang tidak populer, tetapi penggunaan nama binatang sebagai nama di era modern ini juga masih dijumpai, bahkan di dunia internasional. Misalnya singa pada nama Leonel Messi, atau harimau pada nama Tiger Wood.

Adakah pembaca sekalian yang menemukan nama binatang lain yang melekat pada generasi milenial saat ini...?I]


Referensi:

1. https://historia.id/kuno/articles/gajah-mada-memadamkan-pemberontakan-kuti-DEeNY/page/1

2. https://historia.id/kuno/articles/gugurnya-pahlawan-majapahit-PGpRa/page/3

3. https://tirto.id/sejarah-hidup-gajah-mada-mahapatih-majapahit-isi-sumpah-palapa-f9ST
khalilarrahm491Avatar border
balaprabuAvatar border
CaiFukAvatar border
CaiFuk dan 6 lainnya memberi reputasi
7
5.2K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan