

TS
rizalshinoda
Surat Kerinduan Untukmu Yang Kini Entah Dimana
Quote:
Hai, apa kabar ?
Ah rasanya itu merupakan kata - kata basi yang sangat mainstream untuk mengawali pembicaraan dengan seseorang. Tapi ini serius, aku ingin tau kabarmu karena sudah lama kita tiada kabar darimu.
Aku ingin tau apa kesibukanmu sekarang ? karena ku tau kamu memang tipe orang yang tidak betah untuk tidak melakukan apa - apa dalam waktu lama. Oh ya, sepertinya kau sudah mengganti nomer handphonemu ya ? karena beberapa kali ku coba menghubungimu melalui whatsapp namun pesan itu tak pernah sampai kepadamu, aku harap hal tersebut bukan pertanda seseuatu yang buruk telah terjadi dan semoga surat ini sampai kepadamu.
Jika surat ini berhasil mendarat ditangan mulusmu mungkin kamu bertanya - tanya ada apa sehingga aku mengirim surat ini padamu, namun kamu tak perlu berpikir terlalu jauh sebab aku hanya sekedar sedang merindu.
Ya, kamu tak salah baca aku memang merindukanmu, aku rindu senyumanmu, aku rindu suaramu, dan aku rindu canda tawa kita yang dulu pernah terasa begitu hangat dan kini ku rindukan dengan sangat.
Jika aku boleh bertanya, apakah kau juga merasakannya ?
Ingatkah saat kita melewati malam berdua ? sebuah pertemuan yang tidak direncanakan dan sangat dadakan itu masih teringat jelas diingatanku, saat itu secara tiba - tiba aku mengajakmu bertemu dikala hari sudah malam, jawabanmu kaget namun akhirnya kau pun setuju untuk pergi keluar bersamaku, kita berjalan - jalan dengan motorku dengan dalih mencari makan tapi realitanya kita hanya mengelilingi dan menikmati suasana jalanan jakarta pada saat malam hingga akhirnya kita memilih tempat makan yang tak jauh dari rumahmu.
Lucu ya, setelah melewati perjalanan jauh tapi kita justru makan ditempat yang dekat dengan garis start kita. Tapi kamu tau apa yang lebih lucu ? ekspresimu yang mencoba jaim ketika makan, padahal seharusnya kau bisa bersikap biasa saja saat itu namun tingkah lakumu saat itu membuatku harus menahan tawa.
Kira - kira, apakah hal itu bisa terjadi lagi ? atau minimal bisakah kita berjumpa lagi suatu hari nanti, untuk sekedar mengobrol dan tertawa bersama seperti waktu itu ?
Aku harap kamu bisa mengerti tentang isi surat ini, tentu aku tak memaksa namun hanya sedikit berharap.
Maaf jika menggangu, aku hanya sedang merindu ...
Ah rasanya itu merupakan kata - kata basi yang sangat mainstream untuk mengawali pembicaraan dengan seseorang. Tapi ini serius, aku ingin tau kabarmu karena sudah lama kita tiada kabar darimu.
Aku ingin tau apa kesibukanmu sekarang ? karena ku tau kamu memang tipe orang yang tidak betah untuk tidak melakukan apa - apa dalam waktu lama. Oh ya, sepertinya kau sudah mengganti nomer handphonemu ya ? karena beberapa kali ku coba menghubungimu melalui whatsapp namun pesan itu tak pernah sampai kepadamu, aku harap hal tersebut bukan pertanda seseuatu yang buruk telah terjadi dan semoga surat ini sampai kepadamu.
Jika surat ini berhasil mendarat ditangan mulusmu mungkin kamu bertanya - tanya ada apa sehingga aku mengirim surat ini padamu, namun kamu tak perlu berpikir terlalu jauh sebab aku hanya sekedar sedang merindu.
Ya, kamu tak salah baca aku memang merindukanmu, aku rindu senyumanmu, aku rindu suaramu, dan aku rindu canda tawa kita yang dulu pernah terasa begitu hangat dan kini ku rindukan dengan sangat.
Jika aku boleh bertanya, apakah kau juga merasakannya ?
Ingatkah saat kita melewati malam berdua ? sebuah pertemuan yang tidak direncanakan dan sangat dadakan itu masih teringat jelas diingatanku, saat itu secara tiba - tiba aku mengajakmu bertemu dikala hari sudah malam, jawabanmu kaget namun akhirnya kau pun setuju untuk pergi keluar bersamaku, kita berjalan - jalan dengan motorku dengan dalih mencari makan tapi realitanya kita hanya mengelilingi dan menikmati suasana jalanan jakarta pada saat malam hingga akhirnya kita memilih tempat makan yang tak jauh dari rumahmu.
Lucu ya, setelah melewati perjalanan jauh tapi kita justru makan ditempat yang dekat dengan garis start kita. Tapi kamu tau apa yang lebih lucu ? ekspresimu yang mencoba jaim ketika makan, padahal seharusnya kau bisa bersikap biasa saja saat itu namun tingkah lakumu saat itu membuatku harus menahan tawa.
Kira - kira, apakah hal itu bisa terjadi lagi ? atau minimal bisakah kita berjumpa lagi suatu hari nanti, untuk sekedar mengobrol dan tertawa bersama seperti waktu itu ?
Aku harap kamu bisa mengerti tentang isi surat ini, tentu aku tak memaksa namun hanya sedikit berharap.
Maaf jika menggangu, aku hanya sedang merindu ...
27 Februari 2021
Masih ditempat yang sama dan dengan rasa yang sama
Bang ijal
Diubah oleh rizalshinoda 27-02-2021 12:04
0
366
Kutip
0
Balasan
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan