JAKARTA-- Politikus Partai Solidaritas Indonesia, Muannas Alaidid menanggapi wacana revisi Undang-Undang 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo.

Muannas bahkan meminta Jokowi agar berhati-hati dalam rencana merivisi undang-undang tersebut.

"Energi bangsa ini pernah habis terjadi demo berjilid-jilid seperti tak berkesudahan semua berawal dari konten pidato unggahan berbau sara di pilgub dki lalu, saran sy hati-hati pak @jokowi
soal revisi ini & coba kembali pikirkan dg matang apalagi niatan unt menghapus pasalnya," tulis Muannas di akun Twitternya, Rabu (17/2/2021).

Ia juga menyoroti pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa pelapor UU ITE harus dilakukan oleh korban yang merasa dirugikan.

Klo ada tokoh dihinakan, misal pak jokowi smp Ulama NU dicacimaki dimedsos dr kiai said, hb lutfi dll, beliau semua hrs lapor sendiri ? bahaya bener klo yg lapor hrs korban tak boleh dikuasakan," tulisnya lagi.

Sejumlah warganet menanggapi cuitan dari Muannas tersebut.


Bahkan, ada sejumlah komentar yang terkesan meledek dengan menyebut Muannas akan kehilangan pekerjaan sebagai 'pelapor' jika benar UU ITE tersebut direvisi.

"Takut kehilangan aktifitas melapor ya pak?" tulis akun @jaypaponi disertai emote tertawa.

Seperti diketahui, Muannas Alaidid selama ini kerap melaporkan orang-orang, termasuk yang berkaitan dengan UU ITE.

Sebelumnya, Badan Legislasi (Baleg) DPR menyambut keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengusulkan revisi UU 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), jika tidak memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.

Wakil Ketua Baleg Achmad Baidowi menjelaskan, rapat kerja (raker) Baleg DPR bersama Menkumham dan PUU DPD pada 14 Januari 2021, telah menetapkan daftar prolegnas prioritas 2021 dan daftar prolegnas jangka menengah 2020-2024.

https://wartakota.tribunnews.com/202...tas-melapor-ya

Maak lapor..