Maraknya kasus asuransi #GagalBayar yang terjadi belakangan ini bukanlah merupakan kasus baru dan pertama yang terjadi di negeri ini.

Barangkali setidaknya masih ada rasa syukur bagi nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yang mana, dalam kurun waktu 3 tahun, mereka sudah mendapat kepastian pengembalian dana melalui skema restrukturisasi sebagaimana yang ditawarkan manajemen Jiwasraya.

Malang bagi saya sebagai nasabah PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life), sudah 13 tahun menanti, hingga kini tidak ada kepastian waktu akan pengembalian dana investasi saya.

Jerit lelah dan derita menyisihkan uang rupiah demi rupiah untuk hari tua, hilang begitu saja tanpa ada itikad baik dan pertanggungjawaban dari manajemen Bakrie Life.

Seiring dengan berjalan waktu sejak dinyatakan Bakrie Life gagal bayar pada 2008, sorot mata saya tidak lagi memiliki rasa optimis dan sikologi saya hancur karena dirundung rasa dibodohi dan ditipu oleh Bakrie Life.

Harkat dan martabat saya berasa jatuh bersamaan dengan hilangnya tenaga yang kian dimakan usia.

Apalah daya dan kemanakah lagi tempat mengadu. berbagai lembaga yang berwibawa di negeri ini sudah didatangi tuk minta perlindungan dan keadilan. Namun entah mengapa, Bakrie Life serasa tak tersentuh hukum.

Pun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dipersenjatai oleh Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 untuk melindungi nasabah, malah tumpul terhadap Bakrie Life.

Apalah artinya saya sebagai pensiunan yang terpaksa disibukkan dengan mengais rejeki harian hanya untuk memenuhi kebutuhan primer.

Saya tidak tahu lagi mau mencari keadilan kemana setelah upaya mendatangkan Komisi XI DPR RI, Ombudsman RI dan Bareskrim tetap tidak membuahkan hasil.

Namun kendatipun prustasi, saya masih berharap ada keajaiban tuk tegaknya keadilan di negeri ini hingga mampu memaksa pak Bakrie mengembalikan uang saya yang nota bene untuk kepentingan primer.

Source: https://bacautas.com/1365134379840798721