Picture: sumber

Baru-baru ini saya lagi asyik berbincang sama salah satu teman. Perbincangan ringan tentang wanita pada umumnya. Entah kenapa perbincangan itu jadi merembet ke tema mantan.

Yah mantan, siapa sih disini kaskuser yang gak punya mantan? Boleh deh acungkan tangan. Udah pasti semua pernah punya mantan kan?

Atau mungkin barusan Agan Sista kandas cinta sama pacar yang akhirnya jadi mantan. Udah kadung nerima sahabat atau kenalan jadi pacar, mantan datang lagi ngajak balikan

Obrolan kami akhirnya berubah jadi membicarakan betapa baiknya sang mantan (teman saya) yang akhirnya membuat ia sedikit "tergoda".

Yah wajar sih ya tergoda. Siapapun pasti akan tergoda jika tetiba mantan pacar bilang kita adalah seorang yang paling indah dan paling ia butuhkan. Terlebih jika hubungan kita dengan pasangan sedikit renggang karena beberapa alasan.

But, akankan rayuan yang digencarkan sang mantan membuat kita meninggalkan pasangan kita? Seseorang yang dengan segenap hati menerima kita apa adanya dan mau berusaha keras menjalani hubungan atau biduk rumah tangga selama beberapa tahun terakhir.

Bagi orang yang lemah iman bisa saja godaan mantan disambut dengan tangan terbuka dan berujung pada perselingkuhan. Terlebih jika mantan menawarkan sejuta kebahagiaan. Iya Gak??

Picture: sumber

Namun, bagi mereka yg punya sedikit iman akan berpikir dua bahkan tiga kali untuk kembali ke mantan. Keluarga yang akan kita tinggalkan demi mantan dan tentunya hati orang yg akan kita kecewakan, pastinya jadi bahan pertimbangan. Ini berlaku buat mereka yang masih punya hati.

Selain itu, pastinya kita akan berdosa terlebih jika meninggalkan keluarga demi mantan. Bisa jadi juga kebahagiaan yang kita harapkan dari sang mantan hanya tipuan belaka. Atau bisa jadi hidup kita lebih buruk jika nekat bersama mantan dan nekat meninggalkan pasangan.

Pembicaraan kami tak hanya berhenti sampai disitu, kami mulai membahas masalah finansial. Okelah dikatakan kita tak selingkuh dengan mantan. Namun menerima uang dari mantan atau orang yang mengejar-ngejar kita bisakah dibenarkan??

Saya teringat seorang kawan saya yang bilang mantan pacarnya rutin mengirimkan uang dari bank meski statusnya sudah jadi istri orang. Dia beralasan, tak masalah selama ia tak meminta. Oke saya setuju dengan poin yg ia sampaikan "tidak meminta".

Namun bagaimana jika kelak si mantan ini meminta kembali semua yg ia berikan dengan menyertakan bukti-bukti transfer? Tidakkah ini akan memalukan atau mencoreng nama kita? Terlebih jika diselingi sedikit fitnah bahwa kita menerima uang itu karena ada fair dengan sang mantan.

Nah loh, Akan lebih berbahaya jika bukti-bukti yang disodorkan itu masuk ke Hp pasangan kita. Rumah tangga yang sudah dibina bertahun-tahun lamanya bisa jadi hancur seketika oleh ulah sang mantan.

Semenarik dan begitu menggodanya pesona mantan. Alangkah baiknya kita jaga mata dan hati untuk tetap setia pada pasangan kita. Terlebih jika sudah ada dalam sebuah ikatan pernikahan.

Sejatinya pernikahan bukanlah sebuah permainan yang bisa kita rengkuh saat butuh dan kita tinggalkan saat hati mulai bosan. Pernikahan itu sesuatu yang sangat sakral dan terlalu suci untuk dinodai oleh perselingkuhan. Dalam bentuk apapun.

Jadi Sobat Kaskuser, setialah dengan pasangan anda. Dan lebih bijak lagi jika mantan mulai tenar pesona.

Biarlah sang mantan berlalu bersama kenangan. Masa depan kita adalah bersama pasangan kita saat ini. Mantan yang meninggalkan dan rak bernah berusaha mempertahankan kita, tak layak mendapat cinta dan perhatian meski hanya sebatas teman.



Semangat meninggalkan mantan dan segala kenangan. Kita sosong hari bahagia bersama kekasih dan keluarga tercinta

Wassalam

l13ska