- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kutemukan senja paling indah di matamu


TS
Ayokitakemanaaa
Kutemukan senja paling indah di matamu
Kutemukan senja paling indah di matamu, kudapatkan senja paling merah di bibirmu.
***
Di retak lenganmu burung-burung meruntuhkan bulunya.
Dan jam pasir mengucur menuju senja, yang baka.
***
Senja ini, kamu kecup bibirku sekali, dan manisnya melebihi kecap yang baru saja aku beli.
***
Tanganmu seperti senja hilang cahaya,
tanganmu seperti dua bayang bersilang di petang yang lengang.
***
Hujan deras mengintip ke suatu senja yang tak biasa,
tumbuh dari kedamaian dan senyum penduduknya.
***
Apakah kautahu seperti apa tanah kelahiran air mata, kekasih?
Seperti senja saat tenggelam di pelupukmu yang geming.
***
Senja mana yang paling kau rindukan?
Saat kita bertemu, berdua, atau berpisah.
Aku rindu senja sebelum kau ada di hidupku.
***
Diam mentari meredup pendarnya biarkan senja memerah jingga.
Sejatinya cinta tak resah ketika perpisahan sementara ada.
***
Tak ayal lagi, senja ini waktu yang sendu untuk menulis puisi:
tentang kenangan dan rindu barangkali.
***
Senja larut, mari bersulang peluk.
Sebab dahaga kita, adalah kerinduan;
yang tak mampu dihilangkan dengan kata-kata.
Sebab dahaga kita, adalah kerinduan;
yang tak mampu dihilangkan dengan kata-kata.
***
Percayalah sayang, kelak akan ada jawaban bagi doa doa kita, seperti camar yang bahagia pulang kala senja memanggil.
***
Sejak kepergianmu senja kemarin, musim hujan belum berganti, dan dadaku telah menjadi danau tempat angsa angsa meneguk air mata.
***
Kadang kau perlu berada di ranah abu-abu untuk tahu sejauh hitam atau putih itu perlu.
***
Hingga aku merasuk jauh ke dalam engkau, kata-kataku menjelma pondasi kalimatmu.
***
Sebab, senja adalah doa-doa.
Dari matamu yang kupu-kupu dan dari tanganku yang jaring candu.
***
Kucintai kau seperti senja.
Dengan keindahannya tanpa durasinya.
***
Lalu pada bias senja yang mana kesedihan mampu kau sembunyikan?
Ingatlah, rembulan selalu datang tepat di depan wajahmu.
***
Senja larut, mari bersulang peluk.
Sebab dahaga kita, adalah kerinduan;
yang tak mampu dihilangkan dengan kata-kata.
***
Senja ini, kekasih, andai engkau mengerti:
kalau rindu berwarna merah jambu, kautinggalkan di pipi kiriku.
***
Padamu kukatakan senja ini begitu indah,
seperti mataku yang tak henti mengagumi keelokan wajahmu.
***
Tak ayal lagi, senja ini waktu yang sendu untuk menulis puisi:
tentang kenangan dan rindu barangkali.
***
Diubah oleh Ayokitakemanaaa 25-02-2021 03:04
0
491
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan