Nakes Diadili, Denny Siregar: Di Indonesia Masuk Surga Ditentukan Ormas
Suara.com - Pegiat media sosial, Denny Siregar, memberikan pesan menohok yang menyinggung suatu organisasi masyarakat atau ormas.
Pesan tersebut berisi bahwa di negara Indonesia terkadang jika ingin masuk surga bukan lagi Tuhan yang menentukan, melainkan ormas.
Hal itu Denny Siregar sampaikan melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu (24/2/2021).
"Di Indonesia ini, kadang untuk masuk surga sudah bukan lagi Tuhan yang nentukan. Tapi harus lewat ormas," kata @Dennysiregar7 seperti dikutip Suara.com.
Ucapan Denny Siregar itu diduga berkaitan dengan kicauan dirinya tentang aksi demo massa ormas di Pematang Siantar, Sumatra Utara, yang mendesak pihak polisi untuk mengadili empat pria tenaga forensik.
Mereka menilai empat pria tenaga forensik tersebut telah menistakan agama, lantaran memandikan jenazah perempuan pasien Covid-19.
Diketahui melalui cuitan Denny Siregar sehari sebelumnya pada Selasa (23/2/2021), ia mengomentari soal aksi demo ormas tersebut.
Denny Siregar menjelaskan, pola yang dilakukan kadrun untuk melaporkan seseorang adalah dengan melakukan tekanan massa kepada pihak polisi.
Tampak pula dicuitan itu, Denny Siregar membagikan foto yang menunjukkan suasana demo saat itu.
"Salah satu pola kadrun ketika melaporkan seseorang adalah dengan melakukan tekanan massa kepada polisi. Atau trial by mob," terangnya.
Menurut Denny Siregar, pola tersebut begitu sukses dilakukan oleh kadrun, seperti pada kasus yang menyeret nama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok beberapa tahun silam.
Denny Siregar bahkan berpendapat, pola itu sering diulangi dibanyak daerah. Maka dari itu ia berharap pada pihak kepolisian agar lebih berani melihat kasus dari bukti hukumnya, bukan tekanannya.
"Mereka pernah sukses di kasus Ahok. Dan diulangi dibanyak daerah. Butuh keberanian dari pihak polisi untuk melihat kasus dari bukti hukumnya, bukan karena tekanannya," lanjutnya.
Sebenarnya bukan hanya efpei dan hatei yang harus dibubarkan (sudah dilarang beroperasi) tapi itu loh ormas itu loh
Mereka sesama sipil tapi sukanya menjarain sipil. Atau mungkin kumpulan-kumpulan orang tua tersebut merasa kasta mereka lebih tinggi dari sipil ya?
Selama ini banyak yang fair cenderung mengalah contohnya tiap pemuka agama golongan mereka dianggap menistakan Kristen tidak ada satupun pihak Gereja baik Protestan ataupun Katholik bersedia menjadi saksi ahli sehingga sidang tidak mungkin dapat digelar dan hanya menjadi pelaporan saja. Tapi jika terjadi sebaliknya gampang banget pihak dari ormas itu menjadi saksi ahli.
Kasihan banget coy para nakes kalau sampai dipenjara. Keadaan seperti ini peran nakes sangat vital.
Udah korban waktu, korban tenaga, tugas membahayakan nyawa, dipenjara pula. Duh!
Di saat seperti ini yang dibutuhkan adalah kemanusiaan. Itu ormas yang suka menjaraain orang harusnya mengedepankan kebijaksanaan dengan bikin adem suasana. Suami almarhum yang ditinggalkan ditenangkan pikiran & psikologisnya secara spiritual atau apa kek gitu.
Lama-lama kalau begini terus makin tergerus nasionalisme. Banyak yang berpikir buat apa korban uang, tenaga, hingga nyawa toh sesama sipil malah menjarain. Bikin maju negara sama saja bikin APBN naik yang otomatis hibah ke ormas itu juga naik.
Bukan Amerika, Eropa, China, Jepang yang menjajah rakyat saat ini melainkan sekelompok masyarakat biasa yang merasa kastanya lebih tinggi di masyarakat tapi gencar banget menjarain sesama sipil.
Kalau yang dipenjarain ormas itu adalah memang benar-benar kurangajar mungkin banyak yang memaklumi, tapi ini nakes yang dipenjarain karena harus bertindak darurat melaksanakan tugas. Hadeh!
Orang2 seperti DS ini harusnya lebih banyak lagi agar dapat membendung masive nya ideologi2 kadrun tumbuh subur di negara tercinta. Sebutan buzzer hanya akal2an elite politik untuk membungkan kebebasan kita.
Original Posted By cskebo►Kalo ada pasien cewek non kafir gk usah diterima dirumah sakit. Nanti bikin repot kayak gini lagi
Quote:
Original Posted By scorpiolama►Satu hal, yang membuat Ana ingin buat Ngormas dewek.
Ana sebagai ketua. eeh..
Quote:
Original Posted By otakgakdipake►Bang DS serupa taoi gak sama dengan namewee
Quote:
Original Posted By jhonlenon60►Orang2 seperti DS ini harusnya lebih banyak lagi agar dapat membendung masive nya ideologi2 kadrun tumbuh subur di negara tercinta. Sebutan buzzer hanya akal2an elite politik untuk membungkan kebebasan kita.
Quote:
Original Posted By 37sanchi►Padahal ormasnya aja belom tentu masuk sorga...
Ane sempet nonton berita nya waktu pertama viral berapa bulan lalu di TV...
Suami nya si pasien covid itu telekonference di TV one waktu itu tanya jawab kronologis nya dan suami nya nangis nangis gak terima istrinya di perlakukan begitu... Makanya beritanya viral dan sekarang di proses.
MUI turun tangan pun pihak suaminya mengadukan ke MUI bukan MUI nya sembarangan komen..
PADA MATI AJA LAH BUZZER DUNGU DI BP..
JIJIK ANE LIAT KALIAN..
YG PROTES SUAMINYA SENDIRI KOK YG REPOT KALIAN..???
EMANG KALIAN SUAMI SI JENAZAH PASIEN COVID????? MIKIR GOBLOK...
URUSIN AJA ISTRI KALIAN MASING MASING ITU JUGA KALO PUNYA..!!
agama ini mencuci otak ummatnya untuk mengkultuskan pemimpin agama mereka,
entah itu yg labelnya nabi atau ulama
tidak heran karena begitu mengkultuskan ulama, mereka jadi membabi buta membela dan patuh total terhadap ormas ataupun LSM yg berisikan ulama
ini menjadi pondasi kekacauan yg dibuat agama ini di negara ini,
semuanya karena hasutan ulama2 mereka, entah itu perorangan ataupun ormas dan LSM
ummatnya sendiri sebeluam temakan hasutan, biasanya masih berpikir waras,
tapi begitu ulama ataupun ormas dan LSM sudah mengeluarkan fatwa ataupun itjima,
mereka langsung berbalik arah mematuhi hal tersebut
contoh sederhana pada kasus pilgub DKI lalu,
teman2 ane awalnya menonton video ahok
dan mengambil kesimpulan TIDAK ADA KASUS PENISTAAN YG DILAKUKAN AHOK
tapi setelah LSM ataupun ormas2 ulama mereka mengeluarkan fatwa AHOK TELAH MENISTAKAN AGAMA,
mereka langsung berbalik arah mengatkan AHOK MENSITA AGAMA dan harus di proses
dari sini ane sadar, apa agama ini sebenaranya,
mengapa agama ini tidak mengajarkan berpikir kritis kpd ummatnya, tapi kepatuhan penuh kpd ulama
dan mengapa agama ini ada yg namanya fatwa ataupun itjima yg tidak ada pada agama2 lainnya
semua karena untuk mengendalikan massa dan ummatnya demi kepentingan kekuasaan si ulama (baca demi agama)
tanpa hasutan ulama2 mereka, kebencian2 mereka tidak berani ditampilkan di ruang publik,
tapi dgn hasutan2 ulama mereka membuat mereka berani meluapkan kebencian mereka ke ruang publik
dan membuat para pembenci2 terpusat berkumpul menjadi satu untuk meluapkan kebencin yg ditanamkan agama mereka
berarti plecidennya gak bener donk yang milih kapolri kan pleciden
memang hukum ditangan yang "ini" hancur tp herannya masih banyak yang dibegoin wajah ndeso
Sama ajah.
Mereka pada demo kan krn kaga punya follower sebanyak bajer. Dan gak punya kemampuan juga buat giring2..
Makanya bisanya panas2an demo.
Kalau punya pengikut banyak maj mending duduk ngopi sambil nulis, diangkat jd berita..
Sama aja pendemo ama bajer.
Bedanya yg satu panas2an yg lain di ruangan sejuk.
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.