Kaskus

Story

tatikartiniAvatar border
TS
tatikartini
Azab Seorang Pendusta
Azab Seorang Pendusta

AZAB SEORANG PENDUSTA
Oleh : Tati Kartini

Tumben, pagi-pagi sekali Mas Adi--suamiku--sudah bangun dan berkemas. Melihat pemandangan yang tak biasa, kucoba menyapa manja Mas Adi. "Selamat pagi, Sayang, bukankah kamu tak jadi berangkat naik gunung? Pending saja sampai musim panas, Yank, aku kuatir musim hujan pasti jalannya licin."

Sudah sebulan ini Mas Adi selalu menghabiskan waktunya menatap layar ponsel. Katanya sih sedang membicarakan rencana reunian dan berencana untuk naik gunung bersama teman-teman sekolah semasa dia SMA. Jujur aku merasa janggal melihat perilaku Mas Adi. Akhir-akhir ini dia tampak cuek dan tidak peduli kepadaku.

"Yank, begitu sibuknya kamu sampai tak peduli padaku? Rasanya aku seperti sedang dimadu," kataku lagi.

"Kamu tuh kebiasaan, jangan sembarang bicara, kata-kata itu doa!" sentak Mas Adi.

"Aku hapal sifatmu, bukankah hal ini sudah berulang kali terjadi?" Aku bertanya sekaligus mengingatkan tentang kebiasaan buruknya yang hobby berselingkuh."

"Jaga bicaramu, jangan ngeres, aku tidak punya pikiran mesum, WALLOHI!" Seperti biasa, Mas Adi berusaha meyakinkan aku dengan sumpahnya. Aku memang sering tak berdaya bila dia telah melempar sumpah. Mas Adi hapal betul kelemahanku. Sebab jauh di lubuk hati, aku hanya percaya atas kebesaran nama-Nya.

Begitulah, tanpa menghiraukan kekhawatiranku, dia pun berlalu pergi. Tuhan, ulah apa lagi yang direncanakan? Sulit untuk mempercayai Mas Adi yang terlalu sering berdusta.

***

Kecurigaanku belum menghilang, tiba-tiba sebuah pesan masuk dengan foto profil seorang wanita cantik menghiasi ponselku.

"Kak, sudah berapa lama menikah dengan mas Adi?" Kuamati foto wanita itu, tampaknya dia masih satu grup politik denganku. Walaupun aku dan dia ada di dalam satu grup, tapi kami tak pernah bertegur sapa.

Merasa teman satu grup, aku menjawab juga walau dengan perasaan aneh. "Empat tahun," jawabku pendek.

"Sudah lama juga, ya?"

"Iya, ada apa sebenarnya, Dik?"

"Suamimu lagi dekat dengan seorang janda, dia admin di grup kita," ujarnya, membuat aku terkejut.

Lalu, aku langsung teringat ketika iseng buka daftar anggota, ternyata suamiku yang baru masuk sebulan sudah diangkat menjadi admin. Dengan perasaan heran aku bertanya kepada Mas Adi.

"Yank, sejak kapan kamu jadi admin? Aneh, anggota lama aja yang sudah senior banyak kenapa harus kamu yang baru sebulan jadi anggota?"

"Gak tau juga, dia bilang aku potensial jadi admin." Mas Adi menjawab sekenanya. Aku mulai merasa ada yang tidak beres antara Mas Adi dengan Mimi admin grup tersebut.

Beberapa teman di grup mulai curiga, begitupun aku. Kukeluarkan segenap keahlian untuk menginterogasi. Hingga akhirnya Mas Adi mengakui memang dia berpacaran dengan Mimi.

Beberapa Informasi dari temannya telah terkumpul, ternyata Mimi sudah sembilan tahun menjanda. Kucoba mengingatkan Mimi, tapi ternyata dia sudah gelap mata karena mendengar rayuan gombal Mas Adi yang terkenal sebagai pujangga cinta.

Dengan perasaan sakit yang tak terkira kubiarkan saja ulah mereka. Aku mengalah untuk selamanya.
Aku terlalu lelah merasakan ulah Mas Adi, karena bukan hanya sekali ini saja dia berkhianat.

Aku pasrah atas kehendak Illahi, biarlah mereka merasakan azabnya sendiri. Selamat tinggal Mas Adi, aku pergi jangan kaucari.

-pict by Google

Tamat
Diubah oleh tatikartini 24-02-2021 14:37
indrag057Avatar border
madjoekiAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
804
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan