- Beranda
- Komunitas
- News
- Education
Murid Panen Tugas Sekolah, Oknum Pengajar Malah Smulean dan Shopping di Mall


TS
InaSendry
Murid Panen Tugas Sekolah, Oknum Pengajar Malah Smulean dan Shopping di Mall

Hai Agan Sista, khususnya para emak yang strong-nya melebihi Wonder Woman di seluruh Kaskus raya. Gimana nggak strongya, selama pandemi Covid-19 ini tugas kita nambah satu lagi, yaitu menjadi guru untuk anak-anak kita.
Tanpa melewati pendidikan keguruan jurusan ini-ono kucrut, kita wajib menguasai seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah anak-anak. Bagaimana caranya? Pastinya ya kuliah dadakan dari google dan youtube.
Andai sekolah masih menyediakan buku paket tema, sih, ane rasa masih ringanlah mempelajari bahasan/setiap tema pembelajaran. Beruntunglah Gansis yang sekolahnya membekali buku tersebut.
baca juga: Antusisme Belajar dari Rumah
Nah, yang paling nggak enak itu, jika belajar hanya bermodal lembar kerja siswa, kek anak-anak ane. Materi yang ada sangat minim, sementara tugas dan pertanyaannya seabrek-abrek. Belum lagi jika ada tugas tambahan lain dari gurunya. Ke mana lagi larinya kalau nggak search jawaban di google?

Ditambah lagi jika wali kelas/gurunya tidak memberi penjelasan sebelumnya. Asli, ane nggak paham, apa yang menjadi hambatan mereka, kok bisa, memberi tugas tanpa menerangkan materinya dahulu. Ujung-ujungnya, kita, para emaknyalah yang ngalah dengan mencari materi pembelajaran di youtube.
baca juga: Jungkir Balik Sekolah Daring
Emang nggak semua guru seperti itu. Masih adalah sebagian kecil yang masih "eling" dengan fungsi dan profesinya. Ya, mon maap, kalau ane bilang sebagian kecil, karena rata-rata sambatan emak-emak yang senasib dengan ane cukup banyak.
Asli, ane jadi bertanya-tanya dengan aktivitas oknum-oknum guru yang kelakuannya kayak gini, setelah lempar tugas ini-itu, trus mereka ngapain aja?
Ternyata, eh, ternyata, ada salah satu wali murid/teman ane yang entah satu urusan apa, dia datang ke sekolah dan melihat beberapa guru asyik bernyanyi dengan aplikasi smule sambil tertawa-tawa di ruang guru. Santuy banget, ya?! Mendengar cerita teman ane, ya ane husnuzhon/berbaik sangka aja dulu. Mungkin mereka jenuh, tapi jenuhnya tiap harikah? Ya, para siswa dan orangtuanya juga jenuh keles! Pak, Bu, Kagak bisa emang entaran jam bubar sekolah daring gitu smuleannya?

Ada lagi cerita dari temen ane lainnnya, dia punya saudara yang berprofesi sebagai guru. Si guru ini pun mengeluh, tiap hari dia beberapa staf diajak keluar oleh kepala sekolah ke mall. Entah urusan apa , ya, kok sampai belanja keperluan sekolah di mall?

Ane tambah satu lagi cerita, tetangga ane yang guru SMP dengan bangganya bercerita,
"Di sekolah kami, meskipun daring, tugas-tugas tak pernah absen diberikan. Kami banyakin tugas, supaya para siswa tetap belajar. Kami kasih tenggang waktu jam sekian untuk setor tugas. Agar disiplin, akan ada sanksi jika tidak setor tugasnya."
Lantas, ane harus bilang, "Wow" gitu? Rata-rata, demi mengejar pujian, entah pujian dari siapa? Mereka masih terjebak dengan cara belajar sebelum pandemi, alias belajar di kelas. Padahal saat ini kondisinya berbeda. Apakah sudah maksimal dalam memberi penjelasan materi kepada siswa? Tampaknya itu seringkali terlewatkan.

Lucunya lagi, saat ada rapat wali murid dengan pihak sekolah, selalu ada, lo, salah satu oknum guru yang mengatakan,
"Sampeyan para orangtua hanya mendidik dan mengajari satu anak. Bayangkan kami ini yang harus mendidik dan mengajari satu kelas."
Lo-lo-lo, ucapannya jadi terbaca bermuatan dendam kepada wali murid kalau seperti itu. Padahal itu tugas mereka di sekolah. Kalau nggak sanggup, ya mundur aja jadi pengajar, ya kan?
Yah, pada akhirnya, kitalah sebagai orangtua harus ngalahi, harus berbesar hati, tidak boleh emosi dan tetap berpikir jernih. Karena pandemi Covid-19 ini salah satu hikmahnya adalah membuktikan bahwa kaum ibulah madarasah/sekolah pertama dan utama buat anak-anaknya.
Ane berusaha mendoakan kepada mereka, para oknum guru yang sedang "lupa" dengan tugas dan tanggung jawab utamanya kepada murid-muridnya, agar segera ingat dan sadar kembali. Jangan khilaf terlalu lama. Dan ane juga berharap, semoga kondisi seperti ini segera berakhir. Aamiin-kan ya, Gansis.
Sekian uneg-uneg ane. Mon maap kalau sekiranya tidak berkenan. Kalau Gansis punya pengalaman lain, bolehlah sharing di kolom komentar.
Malang, 24 Februari 2021
Opini pribadi
Diubah oleh InaSendry 24-02-2021 03:21






falin182 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
846
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan