
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya tak berniat menggunakan
buzzeratau pendengung di media sosial. Dia yakin masyarakat bisa menilai sendiri kinerja baik Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan tanpa gembar-gembor para pendengung di media sosial.

"Kita enggak perlu rekrut
buzzer atau
influencer, enggak perlu lah. Kami di Pemprov, Pak Gubernur, saya yang melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan," kata Riza saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (23/2).
Riza merasa dirinya maupun Anies dan Pemprov tak pernah berpikir untuk merekrut buzzer. Menurutnya, seluruh kebijakan di Jakarta sudah tersampaikan dengan baik lewat akun-akun media sosial resmi milik Pemprov.
"Kebijakan kami disosialisasikan melalui media sosial yang kami miliki. Kami Pemprov miliki sarana dan prasarana terkait sosialisasi berbagai kebijakan dan keputusan, tidak perlu pakai
buzzer," ungkapnya.
Lagipula, menurut politikus Partai Gerindra itu, masyarakat akan mendukung setiap kebijakan yang ada tanpa perlu kerja-kerja buzzer di media sosial jika Pemprov DKI sudah bekerja dengan optimal.
Riza juga menyebut jika selama ini Anies tak memiliki
buzzer di media sosial. Menurut dia, kinerja baik Anies selama ini mendapat pengakuan warga tanpa perlu kehadiran dari para pendengung.
"Pak Anies sejauh yang saya tahu tidak menggunakan
buzzer. Dia apa adanya aja ya, populer karena kebijakannya yang pro rakyat, dikenal karena keputusannya, kebijakannya membela rakyat," ungkap Riza.
"Saya kira itu ya, bukan karena buzzer, dan pernyataan yang disampaikan Pak RT saya kira itu sesuatu yang baik dan diketahui oleh masyarakat," tuturnya menambahkan.
Sebelumnya, Ketua RT 002/RW 01, Kelurahan Rawa Buaya M Yusuf memuji kinerja Pemprov DKI dalam mengatasi banjir. Yusuf mengklaim banjir di wilayahnya surut dalam sehari. Namun, kata Yusuf, ada satu kekurangan Anies, yakni tak memiliki
buzzer.
"Warga antusias banget dengan penanganan (banjir) dari Pemprov DKI. Itu kesaksian dari saya. Cuma satu kekurangan Pak Anies, Pak Anies tidak punya
buzzer," kata Yusuf saat Anies meninjau Rawa Buaya, Senin (22/2).
Terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono ragu jika Anies tak punya
buzzer. Dalam era keterbukaan saat ini, menurut Gembong lumrah jika seorang pejabat publik memiliki
buzzer.
Pak nganies emang tak pernah punya buzzer.
Toh buktinya bapak nganies menang pilkada 2017 bukan karena buzzer.
Tapi pakai jasa pengancam mayat terpercaya dunia akhirat.
Buzzer itu cuman ada di pihak haters pak nganies.
Karena setiap komeng keluhan ttg Jakarta pasti bakal dicap buzzer.