- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Komisi IX DPR Pantau Vaksinasi COVID-19 Lansia di RSUD Taman Sari Jakbar


TS
rumahkonstituen
Komisi IX DPR Pantau Vaksinasi COVID-19 Lansia di RSUD Taman Sari Jakbar

Quote:
Komisi IX DPR RI memantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk lanjut usia (lansia) di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Komisi IX DPR pun mengapresiasi proses vaksinasi berjalan cukup tertib serta animo masyarakat tinggi.
Pantauan detikcom di Jalan Madu, Jakarta Barat, Komisi IX diwakili oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris. Dia didampingi anggota Komisi E DPRD Jakarta Ima Mahfia. Dua politikus PDIP itu tiba sekitar pukul 11.16 WIB, Selasa (23/2/2021).
Keduanya kemudian langsung berkeliling untuk melihat jalannya proses vaksinasi. Sesekali keduanya terlihat berbincang dengan petugas kesehatan di sana.
"Kita khusus melihat program vaksinasi terhadap warga lansia yang sudah berjalan. Dan saat ini kalau khusus di RSUD Taman Sari, cukup tertib tinggal kita melihat masyarakat animonya tinggi cukup tertib, tidak ada kerumunan," kata Charles.
Charles menuturkan kunjungannya ini akan dijadikan bahan evaluasi bagi Kementerian Kesehatan. Selain itu, akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemprov DKI selaku penyelenggara vaksinasi di wilayah Jakarta.
"Dan artinya tentunya kunjungan ini bisa jadi bahan evaluasi saya sebagai pimpinan komisi IX kepada kementerian kesehatan dan mungkin juga di DPRD bisa evaluasi terhadap kegiatan yang dijalankan di Pemprov DKI Jakarta," tuturnya.
Charles menyampaikan, dia sepat berbincang dengan lansia yang sudah disuntik vaksin. Rata-rata kata Charles, para lansia tidak merasakan efek samping apa pun.
"Secara umum kita senang sekali masyarakat antusias dan rata-rata lansia yang sudah divaksin pun menjelaskan bahwa tidak ada efek samping, mereka juga tidak rasa sakit dan mau menyampaikan kepada masyarakat vaksin itu aman karena saat ini kita dalam kondisi yang sangat membutuhkan masyarakat mau divaksin," ujarnya.
Meski demikian, Charles tak menampik di luar sana masih ada orang yang menolak divaksinasi. Menurutnya, vaksinasi adalah salah satu cara untuk memulihkan kembali perekonomian karena dapat meningkatkan kekebalan imunitas.
"Ada porsi yang tidak sedikit dari masyarakat yang menolak saat ini dan untuk keluar dari pandemi COVID ya salah satu caranya adalah untuk mencapai heard immunity, heard immunity ini harus kita capai bukan secara alami ya, karena kalau kita menunggu sampai alamiah maka kita akan melihat korban jiwa yang banyak dampak sosial ekonomi juga cukup besar," ucapnya.
Lebih lanjut Charles menyampaikan masyarakat perlu dirangkul dan diajak agar mau melakukan vaksinasi. Dia berharap semua masyarakat bisa divaksin.
"Jadi kita harus ada intervensi melalui vaksinasi. Jadi tugas kita bersama untuk bisa mensukseskan program vaksinasi termasuk nanti ketika waktunya masyarakat umum juga harus bisa menjalankan proses vaksinasi," imbuhnya.
Setelah meninjau vaksinasi, keduanya kemudian memberikan sejumlah bantuan perlengkapan kesehatan untuk RSUD Taman Sari. Salah satunya vitamin.
RSUD Diminta Koordinasi dengan RT-RW Soal Vaksinasi Lansia
Sementara itu, Anggota Komisi E DKI Fraksi PDIP, Ima Mahdiah melihat masih banyak lansia yang belum melek teknologi dan tidak tahu cara mendaftarkan vaksinasi COVID-19 secara daring. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jakarta agar berkoordinasi dengan RT/RW setempat mendata para lansia yang akan divaksin.
"Kebetulan habis dari Kembangan saya ketemu ibu-ibu, jadi di situ saya dapat pelajaran bahwa seharusnya RSUD koordinasi dengan juga kelurahan, RT/RW jadi biar pertama kita jemput bola ke ibu-ibu lansia karena nggak semuannya mereka melek teknologi," kata Ima.
Ima ingin pihak kelurahan aktif untuk mendata lansia di RW masing-masing. Terlebih kepada lansia yang tidak tinggal bersama anak-anaknya.
"Kalau ada yang punya anak, kalau yang anaknya tidak ada ini kan yang sulit. Nah di sini saya evaluasi bahwa RT/RW di sini harus monitor lansia mana saja yang harus kita boyong. Misalkan hari ini kelurahan mana RW berapa yang ada lansia bisa kita daftarkan," ujarnya.
Ima menyampaikan, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Jakarta juga perlu melakukan sosialisasi kepada para lansia agar mereka paham cara mendaftar vaksinasi. Hal itu untuk menghindari penumpukan antrean jika ada lansia yang mendaftar secara langsung di tempat.
"Dan di sini kan ada yang daftar manual, mereka nggak tahu kita kapan, kuota ada berapa, jadi ini yang bikin menumpuk, jadi di sini sekali lagi saya minta tolong Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI, juga harus jelas menjelaskan kepada masyarakat, karena ini vaksin ini sangat penting buat kita semua, terutama pemulihan ekonomi, penambahan kesehatan yang lebih kuat," ucapnya.
Ima menekankan agar teknis vaksinasi terhadap para lansia harus disampaikan secara jelas dan dapat dimengerti. Sebab menurutnya seringkali perencanaan lebih bagus daripada penerapan.
"Jadi di sini menurut saya, teknisnya harus benar-benar dikasih tahu dimobilisasi ke masyarakat. Jadi semuanya bisa dapat vaksin, kasihan tadi saya lihat ada orang yang bingung disuruh ke RSUD aja tapi tidak ditanggapi, kalau dari rencana bagus tapi teknis ini yang sering kali bermasalah jadi kita harus perhatikan," imbuhnya.
Pantauan detikcom di Jalan Madu, Jakarta Barat, Komisi IX diwakili oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris. Dia didampingi anggota Komisi E DPRD Jakarta Ima Mahfia. Dua politikus PDIP itu tiba sekitar pukul 11.16 WIB, Selasa (23/2/2021).
Keduanya kemudian langsung berkeliling untuk melihat jalannya proses vaksinasi. Sesekali keduanya terlihat berbincang dengan petugas kesehatan di sana.
"Kita khusus melihat program vaksinasi terhadap warga lansia yang sudah berjalan. Dan saat ini kalau khusus di RSUD Taman Sari, cukup tertib tinggal kita melihat masyarakat animonya tinggi cukup tertib, tidak ada kerumunan," kata Charles.
Charles menuturkan kunjungannya ini akan dijadikan bahan evaluasi bagi Kementerian Kesehatan. Selain itu, akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemprov DKI selaku penyelenggara vaksinasi di wilayah Jakarta.
"Dan artinya tentunya kunjungan ini bisa jadi bahan evaluasi saya sebagai pimpinan komisi IX kepada kementerian kesehatan dan mungkin juga di DPRD bisa evaluasi terhadap kegiatan yang dijalankan di Pemprov DKI Jakarta," tuturnya.
Charles menyampaikan, dia sepat berbincang dengan lansia yang sudah disuntik vaksin. Rata-rata kata Charles, para lansia tidak merasakan efek samping apa pun.
"Secara umum kita senang sekali masyarakat antusias dan rata-rata lansia yang sudah divaksin pun menjelaskan bahwa tidak ada efek samping, mereka juga tidak rasa sakit dan mau menyampaikan kepada masyarakat vaksin itu aman karena saat ini kita dalam kondisi yang sangat membutuhkan masyarakat mau divaksin," ujarnya.
Meski demikian, Charles tak menampik di luar sana masih ada orang yang menolak divaksinasi. Menurutnya, vaksinasi adalah salah satu cara untuk memulihkan kembali perekonomian karena dapat meningkatkan kekebalan imunitas.
"Ada porsi yang tidak sedikit dari masyarakat yang menolak saat ini dan untuk keluar dari pandemi COVID ya salah satu caranya adalah untuk mencapai heard immunity, heard immunity ini harus kita capai bukan secara alami ya, karena kalau kita menunggu sampai alamiah maka kita akan melihat korban jiwa yang banyak dampak sosial ekonomi juga cukup besar," ucapnya.
Lebih lanjut Charles menyampaikan masyarakat perlu dirangkul dan diajak agar mau melakukan vaksinasi. Dia berharap semua masyarakat bisa divaksin.
"Jadi kita harus ada intervensi melalui vaksinasi. Jadi tugas kita bersama untuk bisa mensukseskan program vaksinasi termasuk nanti ketika waktunya masyarakat umum juga harus bisa menjalankan proses vaksinasi," imbuhnya.
Setelah meninjau vaksinasi, keduanya kemudian memberikan sejumlah bantuan perlengkapan kesehatan untuk RSUD Taman Sari. Salah satunya vitamin.
RSUD Diminta Koordinasi dengan RT-RW Soal Vaksinasi Lansia
Sementara itu, Anggota Komisi E DKI Fraksi PDIP, Ima Mahdiah melihat masih banyak lansia yang belum melek teknologi dan tidak tahu cara mendaftarkan vaksinasi COVID-19 secara daring. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jakarta agar berkoordinasi dengan RT/RW setempat mendata para lansia yang akan divaksin.
"Kebetulan habis dari Kembangan saya ketemu ibu-ibu, jadi di situ saya dapat pelajaran bahwa seharusnya RSUD koordinasi dengan juga kelurahan, RT/RW jadi biar pertama kita jemput bola ke ibu-ibu lansia karena nggak semuannya mereka melek teknologi," kata Ima.
Ima ingin pihak kelurahan aktif untuk mendata lansia di RW masing-masing. Terlebih kepada lansia yang tidak tinggal bersama anak-anaknya.
"Kalau ada yang punya anak, kalau yang anaknya tidak ada ini kan yang sulit. Nah di sini saya evaluasi bahwa RT/RW di sini harus monitor lansia mana saja yang harus kita boyong. Misalkan hari ini kelurahan mana RW berapa yang ada lansia bisa kita daftarkan," ujarnya.
Ima menyampaikan, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Jakarta juga perlu melakukan sosialisasi kepada para lansia agar mereka paham cara mendaftar vaksinasi. Hal itu untuk menghindari penumpukan antrean jika ada lansia yang mendaftar secara langsung di tempat.
"Dan di sini kan ada yang daftar manual, mereka nggak tahu kita kapan, kuota ada berapa, jadi ini yang bikin menumpuk, jadi di sini sekali lagi saya minta tolong Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI, juga harus jelas menjelaskan kepada masyarakat, karena ini vaksin ini sangat penting buat kita semua, terutama pemulihan ekonomi, penambahan kesehatan yang lebih kuat," ucapnya.
Ima menekankan agar teknis vaksinasi terhadap para lansia harus disampaikan secara jelas dan dapat dimengerti. Sebab menurutnya seringkali perencanaan lebih bagus daripada penerapan.
"Jadi di sini menurut saya, teknisnya harus benar-benar dikasih tahu dimobilisasi ke masyarakat. Jadi semuanya bisa dapat vaksin, kasihan tadi saya lihat ada orang yang bingung disuruh ke RSUD aja tapi tidak ditanggapi, kalau dari rencana bagus tapi teknis ini yang sering kali bermasalah jadi kita harus perhatikan," imbuhnya.
Sumber: Detik
0
315
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan