- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
CINTA SEBATAS SENJA


TS
breaking182
CINTA SEBATAS SENJA
CINTA SEBATAS SENJA
Quote:

Quote:
Seorang pria ataupun wanita mendambakan pasangan yang dicintainya agar selalu bersama, dalam suka duka, berjuang demi untuk mewujudkan kebahagiaan sepanjang hidup, berbekal sebuah cinta yang (katanya) selamanya!
Pertemuan dengan seseorang adalah sesuatu yang aneh dan tidak pernah kita sangka. Dan memulai suatu hubungan lebih mudah daripada mempertahankan, hal tersebut tidak bisa dipungkiri. Terlebih ketika kita berbicara tentang cinta, tentang perasaan atau tentang hati. Selama ini di dalam kehidupan, selalu ada hubungan yang kandasdan meninggalkan luka yang mendalam. Luka tersebut biasa dilihat dari sisi wanita. Bahwa wanitalah yang akan mengalami patah hati yang menyakitkan setelah hubungan mereka berakhir. Namun, tahukah jika pria juga mengalami hal serupa. Perlu bukti? Ini kisah ku...
Quote:
Oktober 2014
============
============
Patah hati? Di tinggalkan oleh perempuan yang kita sayangi. Itu mitos menurutku. Karena hingga aku berusia dua puluh delapan tahun. Sedikitpun aku belum pernah merasakan apa itu patah hati. Dan hari itu mitos itu berubah menjadi kenyataan.
Aku duduk membeku di dalam mobil dengan wajah pucat. Jantung serasa berdenyut –denyut melebihi ritme normal. Entah apa yang aku rasakan hari itu. Tidak dapat aku uraikan dengan kata –kata. Jari-jemariku mencengkeram setir, gemetar. Tidak ada pepohonan di sekitar tempat mobilnya dihentikan. Saat itu aku berada di depan rumah tunangan ku dengan panas matahari yang menggigit garang. Akan tetapi sekujur tubuhnya menggigil oleh perasaan dingin yang luar biasa menyiksa.

Berulang kali aku menghirup udara sebanyak –banyaknya. Beberapa kali pula ia menggigit bibir, menahan teriakan-teriakan histeris yang meronta-ronta ingin lepas untuk mengusir jauh-jauh beban berat yang menghantui pikiranku.
Semua yang sudah aku persiapkan, semua yang sudah aku perjuangkan selama tiga tahun ini hancur semua. Berantakan. Kulakukan semua agar aku bisa melihat mu tersenyum. Hingga pada ujung waktu aku berniat untuk menikahinya. Setelah tiga tahun lebih kami pacaran. Hari dan tanggal sudah ditentukan 20 Mei 2015. Tapi apa yang terjadi?! Dia membatalkan secara sepihak.
Bahkan, saudara –saudaranya dan orang tuanya berusaha membujuk mu untuk menarik keputusan itu sama sekali tidak digubris. Seperti remah –remah roti yang diguyur air seember. Hanyut hilang tidak berbekas. Dan kamu berjalan keluar dari hidup ku tanpa menoleh,tanpa mendengar saat aku berlari mengejar serta memanggil nama mu.
Quote:
Mei 2015
============
============
Lelaki itu juga manusia, karena mereka juga memiliki hati dan perasaan yang diberikan oleh Tuhan. Memang kami tidak selalu dengan terang –terangan menampakkan, tapi ketika sudah dilukai seperti ini, sakit hati pun kami alami. Percayalah kalau kami juga bisa 'membungkus' rasa sedih kami ketika itu diperlukan. Namun, kesakitan dan kesedihan itu tidak akan pernah hilang.
Aku mendengar berita pernikahan mu dari seorang kawan. Sebenarnya bukan kabar yang mengejutkan. Karena aku tahu pasti. Alasan meninggalkan ku karena adanya dia di antara kita. Satu yang tidak pernah aku tahu dengan alasan mu. Tanggal 20 Mei 2015 yang merupakan hasil pembicaraan kita. Keputusan bersama untuk menikah. Kau gunakan untuk tanggal pernikahan mu dengannya. Mungkin kau sengaja untuk membuat hati ku jauh lebih terluka. Seperti senja yang menjelang. Dan segera digantikan oleh pekatnya malam. Cinta mu hanya sebatas senja

Aku lalu menyeka satu butir air mata yang tersangkut di ujung bola mata ku. Giliran pikiran ku yang menerawang. Kenang-kenangan masa lalu terbang seperti potongan – potongan puzzle di kepalaku dan berhenti pada saat kepingan itu menyatu menjadi sebuah gambar. Seorang gadis memakai kebaya putih dan kain jarik batik bercorak sido mukti. Sementara ada aku memakai setelah jas berwarna hitam. Perlahan wajah ku berubah menjadi wajah yang tidak pernah aku kenal. Asing.
Dan aku masih terdiam. Terhempas di sudut kegelapan. Sampai hari ini sedang aku perjuangkan untuk bangkit dari sana. Berjalan tegak dan tersenyum lepas, tapi kapan? Mungkin dengan seiring berjalannya waktu, seperti luka. Lama –lama juga akan kering dengan sendirinya.
Diubah oleh breaking182 01-03-2021 08:36


tet762 memberi reputasi
1
271
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan