- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dirudapaksa Pocong ( Kisah Nyata ) Baca Jika Berani


TS
piendutt
Dirudapaksa Pocong ( Kisah Nyata ) Baca Jika Berani

Dirudapaksa Pocong
Diadaptasi dari kisah nyata
Author : Piendutt
Part 2. Korban baru
Seorang wanita cantik dengan rambutnya yang terurai panjang sedang berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkutan umum. Sayangnya malam sudah semakin larut dan satu pun angkutan umum tidak ada yang lewat. Mau tak mau ia harus memanggil ojek online agar mengantarkannya ke tempat tujuan.
"Berhenti di sini aja, Mang," pinta wanita cantik bernama Erin itu.
Mang ojek melirik ke arah gapura tempat ia berhenti. Ada papan nama 'Desa Warang Geni' seketika ia mengerutkan dahi.
"Apa kebetulan Mbak tinggal di desa ini?" tanya mang ojek.
"Enggak, Mang. Kakak saya kebetulan tinggal di sini, ini uangnya. Makasih, Mang." Erin pergi meninggalkan mang ojek yang masih menatapnya dari jauh.
Erin segera berjalan melewati gapura desa tempat kakaknya tinggal. Padahal baru jam 11 an tapi suasana desa tersebut sudah sangat sepi, tidak ada satu pun orang yang berlalu-lalang. Sambil berjalan ia merogoh tas untuk mengambil ponsel, niatnya ingin menelepon sang kakak yang berjanji akan menjemputnya. Namun, belum juga datang.
Nahas, baterei ponsel pun habis. Erin bingung harus bagaimana lagi. Di tengah-tengah kebingungannya, sebuah uluran tangan memegang pundaknya.
"Astagfirullah!" Erin terkejut.
"Maaf kalau ngagetin, Mbak. Kenapa malam-malam masih di luar, ya?" tanya seorang pemuda yang berusia 25 tahunan.
"Saya mau cari alamat kakak saya, Mas," jawab Erin sembari menyodorkan secarik kertas berisikan alamat.
"Oh, ini sudah dekat. Mbak lurus saja, lalu belok kanan. Nanti ada perkebunan jagung dan di ujung sana rumah ini, Mbak," jelas pemuda tersebut.
Erin tampak mengerti yang dikatakan pemuda tersebut. Setelah berterimakasih pemuda itu pun pergi meninggalkan Erin yang mulai berjalan sesuai arahan dari pemuda tadi.
Sampailah Erin di perkebunan jagung yang cukup luas. Jagung-jagung di sana sudah mau panen, sehingga batangnya menjulang tinggi menutupi jalan. Erin berjalan di antara pepohonan jagung tersebut. Ada rasa takut, seram, lapar bergelayut dalam pikirannya. Ia ingin segera sampai ke rumah kakaknya.
Tiba-tiba sekelebat bayangan melintas dari belakang tubuh Erin. Ia merasakannya dan berbalik.
"Siapa itu?" tanyanya bermonolog, tetapi hening tak ada siapa pun.
Bulu kuduk mulai meremang bersama sapuan angin sepoi-sepoi yang sedari tadi ikut menggoyangkan beberapa pohon jagung di sana. Mendadak Erin melihat dua cahaya merah dari kejauhan yang makin mendekat ke arahnya. Ia berpikir itu lampu sepeda motor. Namun, setelah makin dekat cahaya itu terlihat melompat-lompat dengan balutan kain putih yang entah apa.
Erin menyadari ada yang tidak beres, ia pun memutuskan berbalik dan ingin kembali ke jalan raya. Belum sempat ia melakukannya, Erin sudah dihadang sesosok pocong yang wajahnya menghitam.
"Archhhhhh?!" Teriak, lari tunggang-langgang itulah yang bisa Erin lakukan sekarang.
Namun, tiba-tiba tubuhnya ditarik oleh kedua tangan kekar untuk masuk ke pepohonan jagung yang rimbun.
***
Terik matahari begitu panas kala itu, beberapa orang terlihat sedang memanen jagung. Para pria memetik jagung yang sudah menguning, sedangkan para wanita mengupas kulitnya untuk di masukkan ke dalam keranjang.
Mendadak salah satu pria yang sedang memetik jagung di sana menemukan sesosok tubuh yang ditutupi beberapa batang pohon jagung yang sudah mengering. Ia segera memanggil semua kawan dan juga kepala desa untuk melaporkan kejadian tersebut.
Ya, wanita itu adalah Erin. Untungnya ia masih hidup, hanya saja keadaannya sama persis seperti wanita yang beberapa hari lalu ditemukan. Para warga menjadi sangat resah, pasalnya sejak kejadian tersebut orang-orang menjadi ketakutan. Ada rasa was-was saat ingin keluar rumah.
Erin masih dirawat di rumah sakit karena beberapa luka di sekujur tubuhnya. Keluarganya sangat menyayangkan wanita tersebut harus mendapatkan nasip seperti itu.
Seorang dokter wanita yang bernama Laras datang menemui beberapa orang yang menunggu hasil pemeriksaan Mawar dan juga Erin.
"Saya menemukan keganjalan para alat reproduksi para pasien, sepertinya mereka berdua telah dirudapaksa." Begitulah penuturannya.
Semua orang pun tercengang.
Bersambung ....
Siapa yang sudah keji melakukan hal tersebut pada kedua wanita itu?
Jangan ke mana-mana, saksikan kelanjutannya.
Hanya di kaskus ini 😎
Diadaptasi dari kisah nyata
Author : Piendutt
Part 2. Korban baru
Seorang wanita cantik dengan rambutnya yang terurai panjang sedang berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkutan umum. Sayangnya malam sudah semakin larut dan satu pun angkutan umum tidak ada yang lewat. Mau tak mau ia harus memanggil ojek online agar mengantarkannya ke tempat tujuan.
"Berhenti di sini aja, Mang," pinta wanita cantik bernama Erin itu.
Mang ojek melirik ke arah gapura tempat ia berhenti. Ada papan nama 'Desa Warang Geni' seketika ia mengerutkan dahi.
"Apa kebetulan Mbak tinggal di desa ini?" tanya mang ojek.
"Enggak, Mang. Kakak saya kebetulan tinggal di sini, ini uangnya. Makasih, Mang." Erin pergi meninggalkan mang ojek yang masih menatapnya dari jauh.
Erin segera berjalan melewati gapura desa tempat kakaknya tinggal. Padahal baru jam 11 an tapi suasana desa tersebut sudah sangat sepi, tidak ada satu pun orang yang berlalu-lalang. Sambil berjalan ia merogoh tas untuk mengambil ponsel, niatnya ingin menelepon sang kakak yang berjanji akan menjemputnya. Namun, belum juga datang.
Nahas, baterei ponsel pun habis. Erin bingung harus bagaimana lagi. Di tengah-tengah kebingungannya, sebuah uluran tangan memegang pundaknya.
"Astagfirullah!" Erin terkejut.
"Maaf kalau ngagetin, Mbak. Kenapa malam-malam masih di luar, ya?" tanya seorang pemuda yang berusia 25 tahunan.
"Saya mau cari alamat kakak saya, Mas," jawab Erin sembari menyodorkan secarik kertas berisikan alamat.
"Oh, ini sudah dekat. Mbak lurus saja, lalu belok kanan. Nanti ada perkebunan jagung dan di ujung sana rumah ini, Mbak," jelas pemuda tersebut.
Erin tampak mengerti yang dikatakan pemuda tersebut. Setelah berterimakasih pemuda itu pun pergi meninggalkan Erin yang mulai berjalan sesuai arahan dari pemuda tadi.
Sampailah Erin di perkebunan jagung yang cukup luas. Jagung-jagung di sana sudah mau panen, sehingga batangnya menjulang tinggi menutupi jalan. Erin berjalan di antara pepohonan jagung tersebut. Ada rasa takut, seram, lapar bergelayut dalam pikirannya. Ia ingin segera sampai ke rumah kakaknya.
Tiba-tiba sekelebat bayangan melintas dari belakang tubuh Erin. Ia merasakannya dan berbalik.
"Siapa itu?" tanyanya bermonolog, tetapi hening tak ada siapa pun.
Bulu kuduk mulai meremang bersama sapuan angin sepoi-sepoi yang sedari tadi ikut menggoyangkan beberapa pohon jagung di sana. Mendadak Erin melihat dua cahaya merah dari kejauhan yang makin mendekat ke arahnya. Ia berpikir itu lampu sepeda motor. Namun, setelah makin dekat cahaya itu terlihat melompat-lompat dengan balutan kain putih yang entah apa.
Erin menyadari ada yang tidak beres, ia pun memutuskan berbalik dan ingin kembali ke jalan raya. Belum sempat ia melakukannya, Erin sudah dihadang sesosok pocong yang wajahnya menghitam.
"Archhhhhh?!" Teriak, lari tunggang-langgang itulah yang bisa Erin lakukan sekarang.
Namun, tiba-tiba tubuhnya ditarik oleh kedua tangan kekar untuk masuk ke pepohonan jagung yang rimbun.
***
Terik matahari begitu panas kala itu, beberapa orang terlihat sedang memanen jagung. Para pria memetik jagung yang sudah menguning, sedangkan para wanita mengupas kulitnya untuk di masukkan ke dalam keranjang.
Mendadak salah satu pria yang sedang memetik jagung di sana menemukan sesosok tubuh yang ditutupi beberapa batang pohon jagung yang sudah mengering. Ia segera memanggil semua kawan dan juga kepala desa untuk melaporkan kejadian tersebut.
Ya, wanita itu adalah Erin. Untungnya ia masih hidup, hanya saja keadaannya sama persis seperti wanita yang beberapa hari lalu ditemukan. Para warga menjadi sangat resah, pasalnya sejak kejadian tersebut orang-orang menjadi ketakutan. Ada rasa was-was saat ingin keluar rumah.
Erin masih dirawat di rumah sakit karena beberapa luka di sekujur tubuhnya. Keluarganya sangat menyayangkan wanita tersebut harus mendapatkan nasip seperti itu.
Seorang dokter wanita yang bernama Laras datang menemui beberapa orang yang menunggu hasil pemeriksaan Mawar dan juga Erin.
"Saya menemukan keganjalan para alat reproduksi para pasien, sepertinya mereka berdua telah dirudapaksa." Begitulah penuturannya.
Semua orang pun tercengang.
Bersambung ....
Siapa yang sudah keji melakukan hal tersebut pada kedua wanita itu?
Jangan ke mana-mana, saksikan kelanjutannya.
Hanya di kaskus ini 😎
Sumber : opini pribadi
Id : @piendutt






terbitcomyt dan 9 lainnya memberi reputasi
8
4.8K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan