- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
Sprut-SDM1, Tank Amfibi Terbaru Milik Pasukan Lintas Udara Rusia


TS
si.matamalaikat
Sprut-SDM1, Tank Amfibi Terbaru Milik Pasukan Lintas Udara Rusia
Hallo agan dan sista pecinta dunia militer, TS hadir kembali dengan pembahasan alutsista. Kali ini TS mau membahas kendaraan lapis baja yang disebut sebagai tank, nama tank ini adalah Sprut-SDM1. Meski namanya terdengar lucu, tapi kendaraan ini punya kemampuan yang tidak bisa diremehkan. TS akan mulai pembahasan kali ini dimulai dari sejarahnya.
SEJARAH
Sebelum Sprut-SDM1 terlahir, pada tahun 1990 menjelang runtuhnya Uni Soviet, sebuah pabrikan traktor bernama Volgograd Tractor Plant menciptakan sebuah purwarupa tank ringan yang disebut sebagai Object 934. Setelah dilakukan beberapa modifikasi pada chasisnya, purwarupa tersebut kemudian berubah nama menjadi Object 952.
Pada tahun 2001, setelah Uni Soviet bertransformasi menjadi Rusia, proyek pengembangan tersebut tetap dilakukan. Pada tahun yang sama, Rusia kemudian meminta Volgogard untuk membuat tank tersebut, awalnya 45 unit tank akan dipesan, akan tetapi pesanan menyusut dan menjadi 24 unit pada perkembangannya. Tank ringan dengan kemampuan amfibi ini kemudian diikenal dengan nama Sprut-SD sedangkan nama resminya adalah 2S25.
Sprut-SD dirancang untuk menghadapi tank musuh serta menjadi kendaraan pendukung pergerakan pasukan infanteri. Persenjataan utamanya adalah meriam smoothbore 2A75 125 mm, yang mampu menembakkan amunisi APFSDS, HE-Fragmentasi, HEAT dan ATGM. Tank ringan ini hanya dioperasikan oleh pasukan lintas udara Rusia (Russian Airborne Force/VDV).

Varian upgrade dari Sprut-SD yang diberi nama Sprut-SDM1.
Ilustrasi: roe.ru
Lahirnya adik dari Sprut-SD ini berawal pada tahun 2015, ketika itu Rusia memensiunkan tank amfibi PT-76, praktis saat ini belum ada yang menggantikan peran tank ringan amfibi di level PT-76. Untuk itu dikembangkan Sprut-SDM1 sebagai ganti dari PT-76. Kemunculan Sprut-SDM1 pertama kali pada tahun 2016, setahun kemudian pihak Angkatan Darat Rusia menerima 6 unit pertama.
Meski sudah memiliki 6 unit pertama, namun Kementerian Pertahanan Rusia Tetap melakukan uji coba lanjutan untuk varian terbaru Sprut yang nantinya akan dijual ke pasar ekspor. Tahap akhir pengujian diharapkan selesai pada tahun 2022 dan bisa diproduksi massal setahun berikutnya.
Tank yang Mampu Diterjunkan dari Pesawat
Memiliki bobot yang tergolong ringan yakni 18 ton, tank ringan ini mampu diangkut menggunakan pesawat kargo Il-76. Sesampainya di TKP, tank kemudian dijatuhkan menggunakan parasut beserta tiga orang kru di dalamnya. Dalam uji coba yang pernah dilakukan, tank ini berhasil mendarat dengan selamat. Rusia sendiri menyebut tank ringan ini sebagai amphibious light tank.
Selain Rusia, rival mereka yakni Amerika Serikat pernah mengembangkan tank ringan yang bisa diterjunkan dari pesawat, tank itu bernama M551 Sheridan. Namun, kendaraan itu punya lapisan pelindung yang terlalu tipis, sehingga rentan terhadap granat dan ranjau.
Diperkenalkan pada era Perang Vietnam, Sheridan juga dianggap terlalu ringan di bagian meriam utama, sehingga membuatnya susah dikendalikan. Selain itu suhu panas dan lembap di Vietnam kerap kali merusak mesin tank, Sheridan akhirnya pensiun tahun 2004.


Melihat pasukan terjun pakai parasut sudah biasa, bagaimana kalau tank terjun dengan parasut ?
Ilustrasi: military-today.com
Senjata utama Sprut SDM-1 masih sama dengan pendahulunya yang mengandalkan meriam smoothbore 2A57M 125 mm dengan bekal 40 munisi, seperti BMP-3F, Sprut dapat menembak saat melaju di air. Untuk jarak tembak efektifnya adalah 2 sampai 5 km, Sprut juga mampu menembakkan munisi standard 125 mm seperti Sprut-SD.
Sebagai senjata sekunder ada senapan mesin berat 12,7 mm dan senapan mesin coaxial kaliber 7,62 mm. Selain itu terdapat juga 6 peluncur granat asap pada kubahnya.

Ilustrasi: roe.ru
Sistem kontrol tembakan digital (FCS) generasi terbaru sudah terintegrasi dalam tank ini. FCS berfungsi untuk mendeteksi, mengenali, dan menghancurkan target yang tidak bergerak atau bergerak dalam kondisi siang dan malam melalui bidikan penembak dan komandan. Sprut juga dilengkapi dengan peralatan penglihatan malam untuk mendukung misi malam hari.
Namun, untuk lapisan pelindungan hanya sanggup menahan terjangan proyektil kaliber 7,62 mm dan pecahan peluru artileri. Meski perlindungannya pas-pasan, tank ringan ini sudah dibekali proteksi nubika (nuklir, biologi, kimia) untuk awaknya. Karena fungsinya memang sebagai kendaraan pendukung, maka lapisan perlindungan Sprut tidak dibuat seperti tank pada umumnya.

Smoothbore 125 mm, meriam pada Sprut-SDM1.
Ilustrasi: roe.ru
Sprut didukung oleh mesin diesel UTD-29 yang mampu memuntahkan tenaga maksimal sampai 500 horsepower, di medan on road Sprut dapat melaju sampai kecepatan 70 km/jam dengan jarak jelajah 500 km. Sprut juga dibekali dua buah waterjet yang membuatnya mampu melaju di air dengan kecepatan 7 km/jam. Kendaraan ini juga mampu melaju dalam keadaan gelombang Sea State 3.
Untuk menunjang kenyamanan kru, Sprut dibekali suspensi hydro-pneumatic, membuatnya bisa melewati berbagai medan jalan dengan mudah. Sistem hydro-pneumatic juga memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan ground clearance hingga 500 mm dalam beberapa detik. Suspensi tersebut juga difungsikan untuk meredam recoil setelah penembakkan munisi dari meriam utama.
Seperti kebanyakan tank buatan Rusia, Sprut hanya diawaki 3 orang yang terdiri dari komandan, penembak serta pengemudi. Untuk sistem pemuatan munisinya sudah otomatis.
Pada pengoperasiannya di lapangan, dua unit Sprut-MD1 dapat dibawa oleh pesawat kargo Il-76. Setelah mencapai TKP, Sprut akan diterjunkan dari atas bersama dengan kru yang ada di dalannya. Kendaraan amfibi ini kabarnya juga sudah diminati oleh India dan Indonesia, namun belum diketahui apakah kedua negara tersebut benar-benar akan membelinya atau tidak.

Ilustrasi: roe.ru
Sprut-SDM1
Negara Asal : Rusia
Produsen : Volgograd Tractor Plant
Kru : 3 orang
Dimensi Tank : panjang 5.8 m ( 7.08 m beserta laras meriam ), lebar 3.15 m, tinggi 3.05 m
Persenjataan : meriam 2A75M 125 mm, senapan mesin berat 12.7 mm, senapan mesin coaxial 7.6 mm, 6x granat asap
Mesin : UTD-29 diesel (500 hp)
Kecepatan Maks. : 70 km/jam (on road), 7 km/jam (saat di air)
Daya jelajah Maks. : 500 km
Negara Pengguna: Rusia
Demikian sedikit bedah alutsista milik Rusia dari segmen tank ringan, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua di bidang alutsista. Terimakasih bagi agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, sampai jumpa di pembahasan alutsista selanjutnya, keep ngaskus ya
Referensi : 1.2.3.4
Ilustrasi : military-today.com, roe.ru
SEJARAH
Sebelum Sprut-SDM1 terlahir, pada tahun 1990 menjelang runtuhnya Uni Soviet, sebuah pabrikan traktor bernama Volgograd Tractor Plant menciptakan sebuah purwarupa tank ringan yang disebut sebagai Object 934. Setelah dilakukan beberapa modifikasi pada chasisnya, purwarupa tersebut kemudian berubah nama menjadi Object 952.
Pada tahun 2001, setelah Uni Soviet bertransformasi menjadi Rusia, proyek pengembangan tersebut tetap dilakukan. Pada tahun yang sama, Rusia kemudian meminta Volgogard untuk membuat tank tersebut, awalnya 45 unit tank akan dipesan, akan tetapi pesanan menyusut dan menjadi 24 unit pada perkembangannya. Tank ringan dengan kemampuan amfibi ini kemudian diikenal dengan nama Sprut-SD sedangkan nama resminya adalah 2S25.
Sprut-SD dirancang untuk menghadapi tank musuh serta menjadi kendaraan pendukung pergerakan pasukan infanteri. Persenjataan utamanya adalah meriam smoothbore 2A75 125 mm, yang mampu menembakkan amunisi APFSDS, HE-Fragmentasi, HEAT dan ATGM. Tank ringan ini hanya dioperasikan oleh pasukan lintas udara Rusia (Russian Airborne Force/VDV).

Varian upgrade dari Sprut-SD yang diberi nama Sprut-SDM1.
Ilustrasi: roe.ru
Lahirnya adik dari Sprut-SD ini berawal pada tahun 2015, ketika itu Rusia memensiunkan tank amfibi PT-76, praktis saat ini belum ada yang menggantikan peran tank ringan amfibi di level PT-76. Untuk itu dikembangkan Sprut-SDM1 sebagai ganti dari PT-76. Kemunculan Sprut-SDM1 pertama kali pada tahun 2016, setahun kemudian pihak Angkatan Darat Rusia menerima 6 unit pertama.
Meski sudah memiliki 6 unit pertama, namun Kementerian Pertahanan Rusia Tetap melakukan uji coba lanjutan untuk varian terbaru Sprut yang nantinya akan dijual ke pasar ekspor. Tahap akhir pengujian diharapkan selesai pada tahun 2022 dan bisa diproduksi massal setahun berikutnya.
Tank yang Mampu Diterjunkan dari Pesawat
Memiliki bobot yang tergolong ringan yakni 18 ton, tank ringan ini mampu diangkut menggunakan pesawat kargo Il-76. Sesampainya di TKP, tank kemudian dijatuhkan menggunakan parasut beserta tiga orang kru di dalamnya. Dalam uji coba yang pernah dilakukan, tank ini berhasil mendarat dengan selamat. Rusia sendiri menyebut tank ringan ini sebagai amphibious light tank.
Selain Rusia, rival mereka yakni Amerika Serikat pernah mengembangkan tank ringan yang bisa diterjunkan dari pesawat, tank itu bernama M551 Sheridan. Namun, kendaraan itu punya lapisan pelindung yang terlalu tipis, sehingga rentan terhadap granat dan ranjau.
Diperkenalkan pada era Perang Vietnam, Sheridan juga dianggap terlalu ringan di bagian meriam utama, sehingga membuatnya susah dikendalikan. Selain itu suhu panas dan lembap di Vietnam kerap kali merusak mesin tank, Sheridan akhirnya pensiun tahun 2004.


Melihat pasukan terjun pakai parasut sudah biasa, bagaimana kalau tank terjun dengan parasut ?

Ilustrasi: military-today.com
Senjata utama Sprut SDM-1 masih sama dengan pendahulunya yang mengandalkan meriam smoothbore 2A57M 125 mm dengan bekal 40 munisi, seperti BMP-3F, Sprut dapat menembak saat melaju di air. Untuk jarak tembak efektifnya adalah 2 sampai 5 km, Sprut juga mampu menembakkan munisi standard 125 mm seperti Sprut-SD.
Sebagai senjata sekunder ada senapan mesin berat 12,7 mm dan senapan mesin coaxial kaliber 7,62 mm. Selain itu terdapat juga 6 peluncur granat asap pada kubahnya.

Ilustrasi: roe.ru
Sistem kontrol tembakan digital (FCS) generasi terbaru sudah terintegrasi dalam tank ini. FCS berfungsi untuk mendeteksi, mengenali, dan menghancurkan target yang tidak bergerak atau bergerak dalam kondisi siang dan malam melalui bidikan penembak dan komandan. Sprut juga dilengkapi dengan peralatan penglihatan malam untuk mendukung misi malam hari.
Namun, untuk lapisan pelindungan hanya sanggup menahan terjangan proyektil kaliber 7,62 mm dan pecahan peluru artileri. Meski perlindungannya pas-pasan, tank ringan ini sudah dibekali proteksi nubika (nuklir, biologi, kimia) untuk awaknya. Karena fungsinya memang sebagai kendaraan pendukung, maka lapisan perlindungan Sprut tidak dibuat seperti tank pada umumnya.

Smoothbore 125 mm, meriam pada Sprut-SDM1.
Ilustrasi: roe.ru
Sprut didukung oleh mesin diesel UTD-29 yang mampu memuntahkan tenaga maksimal sampai 500 horsepower, di medan on road Sprut dapat melaju sampai kecepatan 70 km/jam dengan jarak jelajah 500 km. Sprut juga dibekali dua buah waterjet yang membuatnya mampu melaju di air dengan kecepatan 7 km/jam. Kendaraan ini juga mampu melaju dalam keadaan gelombang Sea State 3.
Untuk menunjang kenyamanan kru, Sprut dibekali suspensi hydro-pneumatic, membuatnya bisa melewati berbagai medan jalan dengan mudah. Sistem hydro-pneumatic juga memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan ground clearance hingga 500 mm dalam beberapa detik. Suspensi tersebut juga difungsikan untuk meredam recoil setelah penembakkan munisi dari meriam utama.
Seperti kebanyakan tank buatan Rusia, Sprut hanya diawaki 3 orang yang terdiri dari komandan, penembak serta pengemudi. Untuk sistem pemuatan munisinya sudah otomatis.
Pada pengoperasiannya di lapangan, dua unit Sprut-MD1 dapat dibawa oleh pesawat kargo Il-76. Setelah mencapai TKP, Sprut akan diterjunkan dari atas bersama dengan kru yang ada di dalannya. Kendaraan amfibi ini kabarnya juga sudah diminati oleh India dan Indonesia, namun belum diketahui apakah kedua negara tersebut benar-benar akan membelinya atau tidak.

Ilustrasi: roe.ru
Sprut-SDM1
Negara Asal : Rusia
Produsen : Volgograd Tractor Plant
Kru : 3 orang
Dimensi Tank : panjang 5.8 m ( 7.08 m beserta laras meriam ), lebar 3.15 m, tinggi 3.05 m
Persenjataan : meriam 2A75M 125 mm, senapan mesin berat 12.7 mm, senapan mesin coaxial 7.6 mm, 6x granat asap
Mesin : UTD-29 diesel (500 hp)
Kecepatan Maks. : 70 km/jam (on road), 7 km/jam (saat di air)
Daya jelajah Maks. : 500 km
Negara Pengguna: Rusia
Spoiler for Video Tambahan:
Demikian sedikit bedah alutsista milik Rusia dari segmen tank ringan, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua di bidang alutsista. Terimakasih bagi agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, sampai jumpa di pembahasan alutsista selanjutnya, keep ngaskus ya

Referensi : 1.2.3.4
Ilustrasi : military-today.com, roe.ru
Diubah oleh si.matamalaikat 21-02-2021 22:11






tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.8K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan