.
.
.
Saya jamin 100% bahkan garansi bila perlu.

Yaitu perbedaan nya adalah,
Calon sukses dia sangat menikmati proses.
Tanda nya apa?

Dia tidak takut gagal, ditolak, atau dia tidak akan marah jika harus kehilangan apapun sekalipun hal sangat berharga dalam hidup nya.

Justru dia sangat menikmati kegagalan itu, saat orang yang tidak akan sukses menghindari kegagalan si calon sukses justru kegagalan itu kenikmatan baginya.

Saat si calon tidak sukses menikmati rebahan, menikmati nyinyiran sana sini, menikmati dunia hiburan.

Justru calon sukses kenikmatan ada di kerja keras. Bahkan mungkin gila kerja. saat seseorang kerja 8 jam perhari itu malas nya minta ampun, mungkin calon orang yang tidak sukses, pengen nya sih jalan jalan santai, liat hari senin itu seperti mau naik tanjakan, dia ghairah hidup nya naik saat di hari jum'at atau saat ambil cuti.

Tapi justru si calon sukses ghairah hidup nya ada dalam kerjaan nya. Dia larut menikmati proses tantangan demi tantangan di pekerjaan nya. Bahkan dia tidak menikmati tidur yang nyenyak, dia juga tidak menikmati gurih nya hidangan makanan. Kenikmatan dia ada dalam pekerjaan.

Saat calon orang yang gak sukses menikmati makanan enak, jalan jalan, dan tidak menikmati pekerjaan nya. Justru orang yang sukses kebalikan nya. Dia akan tersiksa siksa saat di suruh rebahan, jalan jalan, liburan, karena memang passion/ghairah hidup nya bukan disana.

Eits tunggu dulu, jangan marah atau tersinggung dulu. Ini saya tidak sedang menyindir anda Ko. Ini saya sedang membicarakan fakta di realitas diri saya. Dimana saya dulu mengira bahwa kebahagiaan, kesenangan itu ada di makanan yang enak, santai, jalan jalan, dst terus berharap cita cita jadi orang sukses.

Ternyata setelah saya membaca ratusan profil orang orang sukses dari berbagai dunia. Dari berbagai bidang ternyata mereka memiliki pola yang sama diantara mereka. Dan bal itulah yang saya utarakan diatas.

Jadi kenikmatan, kebahagiaan, kesenangan itu sangat relatif

Jadi jangan kaget kalau kenapa Mark Zuckerberg baju nya sama itu itu saja. Padahal kan dia konglomerat dunia seharusnya hidup nya glamor dong. Ternyata bagi dia kenikmatan bukan disitu.

Terus banyak orang mengomentari kebiasaan nya Warren buffet, dia dari dulu sampai sekarang rumah nya masih sama aktivitasnya sama. Padahal uang dia banyak. Mau di habiskan dihambur hamburkan untuk poya poya 7 turunan gak bakal habis habis. Tapi kenapa Warren buffet tidak melakukan nya. Bukan dia pelit, tapi karena memang kenikmatan nya bukan disitu.

Saat Elon Musk dari pemuda miskin lalu mendirikan PayPal. Saat PayPal di jual seharga 4 triliun rupiah itu logika nya dia jadi konglomerat, kaya raya. Seharusnya kalau dia mau pensiun terus uang nya dipakai untuk menikmati hidup. Cari aman, hidup nyantai sampai hari tua. Kan sudah aman. Ngapain si elon musk capek capek. Tapi itu bukan ghairah hidup dia.

Namun justru saat dia mendapatkan uang 4 triliun langsung uang itu diputar kembali di bisnis TESLA sama Space X. Dan dia kembali hidup miskin bahkan tempat tinggal pun dia harus rela numpang di rumah teman nya. Ini kan logika awam sangat sulit menerima nya. Namun itulah pola orang sukses.

Dia tidak takut, dengan resiko bisnis baru yang kemungkinan gagal nya besar. Seandainya dia uang itu hilang di bisnis dia. Dia sama sekali tidak takut. Karena hasrat nya bukan di uang. Dia tidak melekat dengan uang dan kemewahan seperti mental nya calon calon orang yang gak sukses.

sumber gambar: google

Yang mau join di channel telegram silahkan cari aja "Istana Pengetahuan"