jungyeon96Avatar border
TS
jungyeon96
Dompet Hello Kitty Membawa Aku Padamu
Quote:


Berawal Dari Sebuah Dompet

Hari itu sedang hujan. Aku berjalan kaki hingga basah kuyup. Hanya tas ransel berisi buku-buku yang aku lindungi dengan cara memeluknya erat ke bagian dada. Sekitar lima langkah sebelum sampai ke halte, aku menginjak sesuatu hingga membuatku hampir saja terjatuh.

Dompet biru berkarakter hello kity, itulah yang menghetikan langkahku. Sejenak, aku melirik kiri kanan, memastikan ada orang atau tidak. Setelah merasa aman, kupungut dompet tersebut. Tidak berniat mengambil milik orang lain. Aku hanya ingin memeriksa, apakah ada identitas pemilik di dompet tersebut. Sayangnya, isi dompet itu hanya terdapat selembah uang Rp 50.000.

Aku memeriksa hingga ke bagian terkecilnya. Tak ada KTP, tak ada kartu pelajar, hanya satu lembar foto 3x4 terselip di sana. Cantik. Ya, perempuan di foto itu tampak cantik. Cerita ini terdengar seperti drama, bukan? Tapi itulah yang pernah aku alami sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).


Sumber Gambar

Keesokan hari, aku berangkat sekolah seperti biasa. Cuaca hari itu cukup cerah dan bersahabat. Suasana hatiku juga baik.

Sebagai murid yang aktif di berbagai kegiatan sekolah, dan termasuk anggota OSIS, aku cukup terkenal. Terkenal kocak dan berisik tentunya. Aku punya banyak teman perempuan, mereka bilang, aku orangnya asyik. Tapi entah kenapa aku belum juga punya pacar. Sepertinya terlalu nyaman dengan teman-teman.

So,tidak begitu memikirkan soal pacaran. Ditambah bapakku orangnya sarkas. Kalau negur berasa ngajak berantem. Jika ketahuan punya pacar, bisa-bisa aku diceramahi siang malam.

"Nas, di kelas sebelah ada murid baru, loh. Cantik!" seru Riana.

"Kalau cantik emangnya kenapa?" sahutku basa-basi.

"Halah! Tumben nggak bilang, kenalin ke aku, dong!" ejek Ratih.

"Lupakan saja, Bro. Itu cewek sedingin salju!" Aswin menepuk pundakku.

"Emang dia sempat tinggal di kutub utara?" candaku diiringi tawa teman-teman.


***

Jam istirahat tiba, aku menuju kantin bersama Riana, Ratih, dan Aswin.

"Nas, liat, deh. Dia cantik, kan?" ucap Ratih sedikit berbisik.

"Kamu naksir, ya?" godaku dan melirik ke arah gadis yang dimaksud.

"Gila! Aku masih normal kali!" sanggah Ratih dan menimpuk bahuku.

"Abisnya dari pagi kalian kerjaannya muji tu cewek. Terus cantiknya di mana? bukannya kita cuma bisa lihat punggungnya?" ujarku cekikikan.

"Serius kamu nggak suka sama dia? Tadi dia, kan, ngadep sini, Oneng!" timpal Aswin.

"Dia jelas suka sama semua cewek, kendalanya itu di bapaknya, Guys!" seru Riana dan berlari menuju kelas.


Riana emang teman paling konyol dan suka mengejek. Parahnya, dia bahkan tidak segan bawa-bawa nama bapakku. Tetapi, meski begitu, Riana adalah teman yang paling baik dan pengertian di atara teman lainnya. Soal anak baru yang mereka bicarakan, aku belum melihatnya dengan jelas.

***

Jam pelajaran kedua sebentar lagi akan dimulai. Beberapa anak kelas lain tampak berkumpul. Mereka adalah anggota osis. Aku ikut diminta untuk bergabung. Ternyata hari ini ada tugas merajia ponsel dan benda-benda lain yang tidak diperbolehkan untuk dibawa ke sekolah.


Gambar: Dokpri

Operasi dimulai dari kelas 10, lanjut ke kelas 11. Saat memasuki ruang kelas IPA 1, aku melihat wajah baru di sana. Aku pikir itu adalah gadis yang sering dibicarakan teman-temanku sedari pagi. Tetapi, wajahnya tampak tak asing. Aku seperti pernah melihat gadis tersebut.

Ngomong-ngomong, gadis itu memang sangat cantik. Aku mendekati bangkunya, memeriksa tas dan menatap gadis itu baik-baik. Ririn Rubyanti, Nama itu tertera di bagian dada kirinya. Wah, nama yang cantik, sama seperti wajahnya, pikirku.

Tapi tunggu, isi tas Ririn mencuri perhatianku. Ada satu dompet Hello Kitty warna putih di sana. Aku jadi teringat sesuatu. Ya, dompet yang aku temukan di jalan beberapa waktu lalu. Benar juga, Ririn adalah pemilik dompet yang aku temukan.

Menyadari hal itu, aku menunggu Ririn di gerbang sepulang sekolah. Aku meminta Riana, Aswin dan Ratih pulang lebih dulu.

"Hai, boleh ngomong sebentar?" sapaku saat Ririn mendekati gerbang.

"Iya?" sahutnya penuh tanda tanya.

"Duduk di sana sebentar, boleh?" tanyaku lagi.

"Ada apa?" tanyanya dingin.

"Ada sesuatu," kataku dan tersenyum.


Ririn kembali ke halaman sekolah. Duduk di dekat pohon sawo tempat biasa para murid nongkrong saat istirahat.

"Apa ini milikmu?" tanyaku dan menunjukan sebuah dompet.

"Aa ... ya. Kok, bisa ada di kamu?" tanyanya heran dan langsung berdiri.

"Aku nemu di jalan, dekat halte."

"Oo, ternyata jatuhnya di sana. Sial! Aku mencarinya dari kemarin. Aku pikir ni dompet dicuri orang saat aku menyerahkan surat pindah kemarin siang."


Setelah mendengar penjelasannya yang panjang lebar, aku jadi tahu kenapa dompet itu jatuh di sana. Dari situ, aku dan Ririn menjadi teman. Dari teman biasa, sedikit demi sedikit menjadi lebih dekat. Ya, aku menyukai gadis yang dianggap dingin oleh teman-temanku.

Ririn memang tak banyak bicara pada orang yang tak ia kenal dekat. Tapi dengaku? Jangan ditanya, dia sungguh cerewet dan menggemaskan.


Gambar: Dokpri

Di hari ulang tahunnya yang ke 17, aku diundang. Rasanya deg-degan juga masuk ke rumah Ririn. Duduk dan foto bareng. Kepribadianku berubah drastis saat menjadi pacarnya. Yang tadinya super konyol, berubah cool. Biasa, Gansist. Jaga imag di depan pacar. Hahaha!

Nah, itulah kisah cinta pertama aku. Sangat membahagiakan bertemu Ririn. Aku masih teringat bagaimana kikuknya aku ketika menyatakan cinta padanya. Sungguh memalukan.


End ...

Penulis: @jungyeon96
Kisah Nyata Pribadi
dahyun98Avatar border
darmawati040Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
808
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan