Kaskus

Entertainment

amboerdahAvatar border
TS
amboerdah
BERBICARA MASALAH PERSPEKTIF HIDUP
BERBICARA MASALAH PERSPEKTIF HIDUP

#SELF_IMPROVEMENT


.
.

Soal berita kriminal saya secara hakikat motif nya saya tahu, jadi karena tahu itu saya kurang bergairah mengikuti nya. Orang melihat lihat berita kriminal atau bad news hanya melihat sisi objektivitas yang disajikan apa adanya oleh media atau jurnalis.

Padahal dibalik kejadian sesungguhnya pasti ada hukum sebab akibat yang yang sangat panjang. Misalkan melihat sosok seorang anak membunuh ibu, orang tua membunuh anak, istri membunuh suami atau sebaliknya. Jika diperhatikan penyebab nya juga kadang hal sepele. Tapi kenapa hal itu sampai rela dilakukan?

Nah sebagai pembaca berita awam yang dilihat itu nya saja. Padahal kejadian sebenarnya terjadi tidak tahu. Bisa jadi ada pengaruh secara psikologis. Lautan emosi yang sangat dalam sehingga ketika bertindak begitu kejam dia diluar kendali.

Misalkan ada orang di berita membunuh tetangga nya hanya karena di ejek. Kalau sekilas melihat berita kejadian seperti itu kayana nya kejam banget.

Masa sih cuma dijejek gitu doang sampai membalas nya menghilangkan nyawa orang. Kan kejam banget. Padahal saya yakin kejadian sebenarnya tidak seperti itu.

Bisa jadi dia diejek nya sangat sering, terus si tetangga nya gak pernah tahu kondisi tetangga nya apakah dia tipe baper atau tipe yang ceria yang kalau di ejek justru malah suka

Tapi kalau yang ejek tetangga yang baper, psikis nya terganggu. Dia tipe pendendam, sulit memaafkan, dsb nya ini bisa jadi penyebab si pelaku membunuh korban.

Terus misalkan di ejek nya berkali kali terus kondisi psikologis nya terganggu. Karena setiap diejek si pembunuh ini menyimpan emosi negatif kepada tetangga nya.

Maka pantas saja ketika suatu saat tabungan emosi nya penuh dan banyak. Dia seperti bom waktu yang siap meledak dan hal itu pasti mematikan logika. Dan kalau di baca dari sisi seperti ini sangat wajar. Ini proses alami cara kerja psikologi nya manusia seperti itu. Kalau anda sebagai orang yang baper, saya yakin anda juga nasib nya akan sama.

Jadi balik setiap kejadian dalam kehidupan ada konsekuensi konsekuensi yang berlaku. Si korban terbunuh ada konsekuensi yang ia dapatkan dari kehidupan lewat tetangga nya, nyawa nya melayang. Karena ulah dirinya sendiri.

Memang secara hukum perundang undangan hal ini tidak berlaku.
Undang Undang berlaku membaca bukti kenyataan di lapangan seperti apa. Gak pernah membaca sebab sebab nya. Pokonya kalau dia terbukti melakukan kriminal apapun alasan ya tetap bersalah dan di hukum.

Tapi inilah sisi adil nya kehidupan. Kalau kita jadi korban pasti itu karena ada berhubungan dengan ulah nya diri kita. Dan kalau seseorang korban dihukum oleh sosial atau undang undang di negara itu. Ya itu konsekuensi dari tindakan pelaku nya. Jadi kehidupan ini sangat adil sekali

Saya sering mengamati, pola pola sosial maupun individu. Banyak banget pola yang sama dan hal itu bisa diamati. Tapi memang mekanisme sistem kehidupan itu adil sekali.

Saya sering membaca misalkan kejadian seorang teman. saya ingin lihat kalau dia melakukan ini (kezaliman/kesalahan/kekeliruan kepada orang lain) kira kira kejadian apa (kesialan) yang bakal ia temui di kehidupan nya. Karena saya tahu karakter teman saya seperti apa, dan gerak gerik nya pun saya tahu. Karena saking dekatnya.

Dan tidak butuh waktu lama saya sering melihat jelas sekali bagaimana kehidupan tentang hukum sebab akibat nya selalu berlaku untuk semua orang.

Saya juga punya guru yang ia bercerita bagaimana kehidupan nya selalu mulus, seolah tanpa halangan misalkan di kecewa kan oleh orang lain, ditipu, dllnya. Selama hidup nya.

Saya penasaran apa yang melatar belakangi kejadian itu. Setelah ditelusuri ternyata ada hubungan nya dengan kondisi mindset dan belief dia. Yang itu ia dapat kan dari pendidikan keluarga nya.

Sama orang tua nya ia didik di ajari jangan pernah menyakiti orang lain. Jangan pernah melakukan kesalahan apapun kepada orang lain. Aturan itu jadi prinsip kuat di hidup nya. Dan dia di kehidupan Sangat berhati hati dalam memperlakukan orang lain. Dan benar dia jarang bahkan hampir gak pernah sekali saja tidak punya masalah yang berhubungan dengan orang lain. Misalkan di kecewa kan, dikhianati, ditipu, dsb nya.

Jadi so sebenarnya balik kesulitan apapun dalam hidup kita pasti itu terjadi karena ulah diri kita sendiri. Baik yang berhubungan dengan finansial, keluarga, Sosial, teman, maupun masalah yang datang menghadang diri kita pasti itu disebabkan oleh diri kita sendiri.

Cuma masalah nya karena tabir ketidaktahuan, ketidakpahaman, ketidaksadaran akan hal ini jadi seolah olah hidup ini bersifat pasif. Yaudah gue ditakdirkan begini pasti ujian ujian ini harus saya hadapi. Ini cobaan untuk gue. Ini itu apalagi di bumbu bumbuin oleh dogma dogma agama. Sabar, sabar, iklhas, pasrah dllnya. Sebenarnya gak ada yang salah atas makna makna di atas. cuma kadang makna diatas dijadikan obat untuk diri sendiri untuk lari dari intropeksi diri dan memperbaiki.

Ibarat seorang sakit kepala dia beli obat ke apotek untuk mengobati nya. Tanpa tahu gejala akar penyebab sakit kepala itu sesungguhnya dari mana. Akhirnya obat itu hanyalah berlaku seperti penghilang gejala rasa sakit. Yaudah sakit nya hilang beberapa saat kemudian karena akar nya tidak di sembuh kan ya akan kambuh lagi. Padahal bisa jadi dia sakit kepala karena stress mikirin kerjaan.

Akhirnya merembet ke sistem biologis sistem di tubuh, dan terjadi reaksi rasa sakit di kepala. Dia berobat pakai obat medis. Ya itu bukan akar masalah nya. Padahal akar masalah nya dia butuh solusi atas masalah yang ia hadapi. Nah stres ini akibat ketidaktahuan dia mengatur emosi. Artinya obat dia itu bukan obat medis dia hanya butuh ketenangan. Dari ketenangan maka hal itu menurunkan gelombang otak dan kinerja beban di otak.

Nah banyak diantara kita salah obat dalam menyikapi kehidupan. Masalah nya apa solusi nya apa, yang notabene gak ada hubungan nya dengan akar masalah itu.

Maka kalau salah solusi kadang bukan selesai masalahnya. Malah justru menambah masalah baru. Akhirnya masalah lama belum selesai sudah muncul lagi masalah baru.

Akhirnya di kehidupan nya dia selalu membawa solusi yang berbeda dan selalu salah terhadap masalah masalah yang ia hadapi. Padahal kenyataan dia bukan sedang memberi solusi tapi sedang menambah masalah baru.

Nah dari mana anda bisa salah dalam membaca dan mendiagnosis masalah dalam hidup anda. Ya darimana lagi kalau dari kebiasaan cara anda berpikir. Cara berfikir tidak holistik (menyeluruh), tidak kritis, tidak mendalam akhirnya anda berfikir yang bersifat permukaan permukaan nya saja.

Kebiasaan itu di dapat di antara nya anda sering menilai hal hal permukaan nya saja. Seperti membaca realitas berita kriminal seperti di contoh kan diatas tadi. Anda sering menghakimi, me judgment kenyataan di reliata kan. Kadang kita ikut hanyut oleh berita berita kriminal. Jadi jengkel sendiri. Dasar anak durhaka, suami kurang ajar, tetangga gob*lok, istri gak tahu diri, dst dst nya.

Anda terbiasa membaca kenyataan terlalu dangkal. Sehingga kebiasaan itu terbawa kepada cara anda menjalani kehidupan ini.

Dan itu bahaya nya, anda membaca setiap masalah dalam hidup terlalu dangkal. Akhirnya solusi yang didapat kan juga dangkal.

Ibarat rumput anda kesal karena mengganggu pelataran rumah anda. Anda misalkan berusaha menghilangkannya dengan cara dipotong atas nya saja. Apakah hal itu akan selesai?
Tidak, esok hari saya yakin akan bertumbuh lebih lebat lagi. Padahal seharusnya supaya rumput itu gak tumbuh lagi ya dicabut sama akar akar nya baru menyelesaikan masalah itu.

Jangan lupa join di channel telegram (Istana Pengetahuan)

sumber gambar: google
Diubah oleh amboerdah 20-02-2021 03:40
0
352
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan