- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Sepenggal Kisah


TS
opabani
Sepenggal Kisah

Pict : Pinterest
Sepenggal Kisah
Ini yang kesekian kalinya aku duduk termangu. Merangkum kembali serpihan kisah yang telah terlanjur beranak pinak. Menjelma kidung di lembah sunyi, di mana aku berpijak, untuk saat ini dan mungkin saat-saat yang akan datang, selama napas masih di kandung badan.
Aku telah lelah mencumbu semu dan semestinya tidak ada yang harus patah, jatuh, terluka dan merasa mati di tengah gemerlap fana. Jika menyudahi saja cerita, saat endingnya belum terselesaikan, mungkin semua itu tidak akan pernah terjadi.
Harus berapa lama lagi aku seperti itu?
Membiarkan secangkir kopi menanti inginku. Melumatnya mesra tanpa ada beban, kemudian kami saling menceritakan kisah-kisah heroik para petani kopi, hingga mereka mampu menghadirkan kau di atas meja ku. Memberikan rasa nyaman dan menjadi candu yang selalu kurindukan.
Sekarang semua sudahlah tergerus kisah. Aku bersamamu, kopi. Namun, hati dan pikiranku tak pernah ada di hadapanmu. Kita sama-sama satu ruang dan waktu--namun, sudah tak seindah dulu. Ibarat langit ngelangut terbalut mendung dari segala arah.
Aku bercerita tentang kepedihan, kopi bercerita tentang aroma.
Yaa!
Kita sudah tidak seiring sejalan, meskipun di antara kita saling mengerti, saling memahami satu sama lain, hingga keheningan pun menjadi semakin larut, melewati waktu yang terus saja berlalu. Ah, aku muak!
Saat ini ...
Bagiku, kesepian adalah keindahan tersendiri. Ketika semuanya sudah tidak seindah masa lalu, yang terpenting aku masih saja bercengkerama bersamamu;kopi, melewatkan kisah-kisah yang mulai terkubur, walau butuh berkali-kali aku jatuh dan kembali terbangun, demi sisa waktu yang harus kuhadapi.
Dan ternyata ...
Kesepian tidaklah sehoror yang orang-orang katakan, kesedihan tidaklah serumit apa yang mereka perbincangkan, selagi aku masih bisa merawat luka dengan ketabahan, bukan dengan emosi, yang bisa saja semakin melarutkan diri pada kenestapaan.
Lalu ...
Ingatan coba untuk melupakanmu, aku kembali lagi pada hening yang paling hening, seperti awal sebelum memahat cerita lalu, antara kau dan aku.
Bagaimana caraku menyeduhmu;Kopi? Di saat-saat luka yang dulu masih menganga?
Hanya aku dan kopi yang memahaminya.
DBaniK 170218 ☕👈😊
Diubah oleh opabani 19-02-2021 02:15
0
306
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan