Kaskus

News

industry.co.idAvatar border
TS
industry.co.id
Gara-gara Kebijakan Ini, Walikota Bogor Bima Arya 'Dicemberuti' Ribuan Pengusaha
Gara-gara Kebijakan Ini, Walikota Bogor Bima Arya 'Dicemberuti' Ribuan Pengusaha

INDUSTRY.co.id - Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi memperpanjang kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat dengan penerapan Ganjil-Genap (Gage). Walikota Bogor Bima Arya memutuskan melanjutkan kebijakan tersebut setelah menggelar rapat Satgas Covid-19.

"Kami menyepakati tadi, Ganjil-Genap Insya Allah akan dilanjutkan hari Sabtu dan Minggu, tetapi dibatasi jam pemberlakuannya dari jam 09:00 sampai 18:00 WIB,” kata Bima (16/2).

Menurutnya, penerapan Gage berdampak pada pengurangan jumlah kendaraan yang melintas di Kota Bogor. Hal itu diyakini sebagai cara efektif dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.

"Tanggal 6 Februari angka­nya 187, kemarin tanggal 15 Februari angkanya 105. Jadi ini penurunan yang paling signifikan sepanjang pan­demi di Kota Bogor," ungkapnya.

Namun, ia tak menampik kebijakan itu juga berdampak pada penurunan di bidang ekonomi. Kondisi ini yang membuat sejumlah pengu­saha hotel dan resto cem­berut lantaran tingkat hunian hotel, pengunjung rumah makan dan restoran otomatis anjlok.

"Memang ikut terdampak. Termasuk juga kunjungan pasar ikut menurun. Dan ka­rena itu kami harus mencari titik temu protokol kesehatan yang utama, tetapi ekonomi diperhatikan," kata Bima.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengatakan, penerapan Gage di Kota Bogor berdam­pak langsung pada tingkat okupansi hotel se-Kota Bogor yang ‘terjun bebas’.

"Berdasarkan perhitungan teman-teman (di PHRI, red), tingkat okupansi di hotel bin­tang tiga ke atas, menurun hingga 50 persen," kata Yuno, Selasa (16/2).

Kendati demikian, Yuno mengaku pembelakuan Gage bukanlah hal yang tidak baik. Sebab, dari data pemerintah terlihat efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.

Namun, Yuno berharap pe­merintah dapat memberi solusi terhadap para pengu­saha hotel dan restoran se­hingga mereka bisa memper­tahankan atau mengembali­kan bisnisnya dengan tingkat pengunjung yang normal, bahkan meningkat.

"Semua manajemen hotel maupun restoran juga dalam menghadapi pandemi ini terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, kami juga mendukung pe­merintah untuk melawan penyebaran Covid-19, khu­susnya di Kota Bogor," tu­turnya.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol, Su­satyo Purnomo Condro men­gatakan, pada akhir pekan pertama pemberlakuan Gage di Kota Bogor, ada 9.905 ken­daraan yang diputar balik karena melanggar kebijakan ini.

Sedangkan pada akhir pekan kedua, ada 30.474 kendaraan yang diputar balik. "Sehingga ada selisih sekitar 20 ribu, dilihat dari gerbang tol. Di pintu Tol Bogor ataupun BORR," katanya.

Selain itu, ada penindakan sanksi yang diberikan untuk para pelanggar pada akhir pekan kedua pelaksanaan Gage. Tak kurang 252 ken­daraan yang dikenakan sanksi administratif dan 452 kendaraan yang mendapat teguran. Termasuk 87 ang­kutan umum yang ditindak karena melebihi kapasitas 50 persen.

Baca Berita Selengkapnya:
https://www.industry.co.id/read/8102...l-dan-restoran
selldombaAvatar border
selldomba memberi reputasi
1
697
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan