Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

izhmashtomoeAvatar border
TS
izhmashtomoe
Sejarah Prasejarah Di Jawa Barat.
tujuan projek
Assalammualaikum wr wb

seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki sejarah yang menarik mulai dari Prasejarah hingga masa sekarang, salah satunya adalah daerah Jawa Barat. Jawa Barat memiliki sejarah yang menarik seperti daerah lainnya. Projek ini saya rancang berdasarkan sumber yang terpercaya. Saya merancang projek ini untuk memberitahu akan sejarah dari Jawa Barat dari zaman prasejarah sampai zaman sekarang. Yang saya maksud dari "sejarah" adalah penjelasan akan asal-usul sebuah budaya, asal usul dari sebuah peristiwa, dan biografi tokoh terkenal. Jadi di thread ini saya tidak selalu fokus pada Jawa Barat itu sendiri, melainkan saya juga akan fokus terhadap hal hal lain yang masih satu topik. 

Jika ada kesalahan dalam penjelasan saya, saya meminta maaf sebesar-besarnya dan tolong saya diberitahu dimana letak kesalahan saya. 

terima kasih akan perhatiannya, wassalammualaikum wr wb

Bagian pertama, Pembentukan Jawa Barat dan Sekitarnya

Tanah Jawa Barat termasuk bagian dari sebuah semenanjung di Asia Tenggara. Tanah ini dinamakan "Sundaland." Tanah ini menjadi penghubung antara Kepulauan  Nusantara dan juga dataran utama benua Asia. Hal ini membuat hewan-hewan dengan bebasnya bermigrasi ke wilayah ini. Wilayah ini muncul di zaman glasial akhir sekitar 110.000-120.000 tahun yang lalu. Dimana tinggi air laut menurun hingga 30-40 meter. Hal ini membuat dataran Asia terhubung dengan sumatra, jawa, dan borneo. 


(Sundaland)


Flashback sekitar kurang lebih 26 juta tahun yang lalu, dataran tinggi jawa barat menampakkan dirinya dari bawah laut. Pembentukan ini disertai dengan terbentuknya gunung berapi, gunung, bukit, dan dataran tinggi di Daerah Jawa Barat. Proses ini berjalan terus hingga zaman plioseen dan pleistoseen.

Jawa Barat dihuni oleh mayoritas hewan mamalia. Hal ini dikemukakan berdasarkan ditemukannya fosil hewan tersebut. Fosil tersebut ditemukan di lapisan batu kapur, dan berdasarkan perhitungan peneliti. Fosil tersebut bisa dilacak kembali ke zaman plioceen ( 5,332 hingga 1,806 juta tahun yang lalu) dan mioceen. ( 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu).

Bagian kedua, munculnya manusia purba

Manusia di kepulauan nusantara telah eksis untuk waktu yang lama sekali, termasuk di Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan penemuan kerangka manusia purba di situs gua pawon, kabupaten bandung barat pada tanggal 2003. Kerangka tersebut dinamakan kerangka 1, kerangka 2, kerangka 3, dst sampai kerangka 7. Kerangka 1-2 ditemukan hanya bagian tengkorak sebelah belakang, Kerangka 5 ditemukan hanya bagian rahang atas dan bawah. Ketiga individu tersebut ditemukan di lapisan budaya yang berumur sekitar 5600 tahun yang lalu. Sementara itu keempat individu lainnya ditemukan dengan keadaan utuh dan posisi tubuh yang terlipat. Keempat individu ini ditemukan dengan kedalaman yang berbeda-beda. Kerangka 3 ditemukan di kedalaman 20 cm dengan umur 7300 tahun yang lalu, kerangka 4 berusia 9500 tahun yang lalu di kedalaman 235 cm, kerangka 6 ditemukan dengan umur 10.000 tahun yang lalu, kerangka 7 yang berusia 11.000 tahun yang lalu ditemukan pada kedalaman 245 cm. 



Budaya masyarakat purba di Jawa Barat tergantung terhadap waktu dan evolusi. Mereka kerap menggunakan kapak genggam untuk mengolah sumber daya disekitarnya. Kapak ini ditemukan di berbagai tempat di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Parigi, dan Jampang. Kebudayaan dimana masyarakatnya menggunakan kapak batu genggam disebut zaman paleolitik. Kapak genggam paleolitik sudah sering ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Masyarakat paleolitik dikenal sangat sederhana dari berbagai aspek. Mereka tidak memiliki tempat tinggal, mereka belum bisa bertani, dan mereka bergantung dengan alam. Jika suatu tempat sudah habis sumber dayanya, maka mereka akan pindah ke tempat lain. Mereka juga makan buah-buahan, umbi umbian, dan daging hewan buruan. Mereka juga sudah mengenal pakaian. Pakaian mereka pakai untuk melindungi bagian yang penting saja. Biasanya pakaian yang mereka pakai berasal dari kulit hewan atau kulit pohon. 


(kapak genggam)


Budaya masyarakat purba terjadi dalam waktu yang sangat lama. Perubaha dari budaya paleolitik ke budaya yang lebih maju yaitu mesolitik. Alat-alat di zaman ini sudah digosok, walaupun masih sedikit kasar. Mereka juga mulai tinggal menetap dan memulai pertanian secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka tinggali adalah di tepi pantai. Oleh sebab itu, sering ditemukannya kjokkenmoddinger (sampah dapur) disepanjang tepi laut Sumatra. Di sebelah utara Kota Hanoi di daerah Tongkin terdapat dua pusat kebudayaan yang amat penting dalam penyebaran budaya ke Indonesia. Kedua pusat tersebut juga termasuk kedalam budaya mesolitik, yaitu Pegunungan Bacson dan Hoa Minh. Dari kedua tempat tersebut kebudayaannya tersebar ke seluruh Asia Tenggara, budaya ini dinamakan kebudayaan bacson-hoa minh. Kebudayaan ini masuk ke Indonesia sekitar 10.000 hingga 4000 tahun yang lalu. Dari zaman kebudayaan Bacson dan Hoa minh terdapat kapak yang ujungnya diasah tajam, sebuah microlith yang dimana berwujud panah yang terbuat dari batu kecil, dan barang barang tari tulang dan tanduk. Beberapa alat dari zaman mesolitik juga sudah ditemukan di daerah Jawa Barat. Seperti penemuan alat alat mesolitik di Bandung Utara, yaitu di Dago dan Kaki Gunung Malabar. 


(kjokkenmondinger)


Namun, dari sekiannya penemuan tersebut. Ada suatu hal yang terbilang cukup menarik. Yaitu penemuan alat alat mesolitik di daerah dataran tinggi. Mungkin di benak anda hal ini cukup normal, karena penemuan tersebut masih berada di dataran, bukan di lautan. Namun jika dipikirkan lagi. Masyarakat mesolitik mayoritas tinggal di pesisir, bukan di dataran tinggi. Penemuan barang-barang mesolitik tersebut ditemukan di atas ketinggian 725 meter dari permukaan laut. Lalu muncullah sebuah teori dimana daerah luas yang dibatasi oleh temuan barang-barang itu adalah sebuah danau purba. Danau ini disebut Danau Bandung. Teori ini dibuktikan dengan tanah di Kota Bandung dan sekitarnya yang merupakan bekas sebuah danau. Danau ini muncul sekitar 105.000 tahun yang lalu dimasa pleistoseen. Danau ini mengering sekitar 16.000 tahun yang lalu. Danau Bandung memiliki kedalaman sekitar 20-30 meter. Beberapa teori dikemukakan oleh para ahli tentang asal usul danau purba ini. Berikut adalah teori terbentuknya danau bandung. 


(danau bandung purba)


-teori letusan gunung berapi tangkuban perahu

Teori ini dikemukakan berdasarkan bukti bahwa gunung berapi tangkuban perahu yang meletus sekitar 6000 tahun yang lalu. Letusan ini mengeluarkan material yang menyebabkan Sungai Citarum tersumbat. Berdasarkan teori ini, danau bandung mengering diakibatkan bocornya bendungan yang terbuat dari muntahan gunung berapi tangkuban perahu. 

-teori Gunung sunda

Teori ini dikemukakan berdasarkan bukti bahwa dulunya, terdapat sebuah gunung purba yang dinamakan "Gunung Sunda." Gunung ini meletus sekitar 105.000 tahun yang lalu, membuatnya memiliki kaldera ditengahnya. Kaldera ini yang kemudian menjadi Danau Bandung Purba. Namun, berdasarkan teori ini. Penyebab keringnya danau bandung belum diketahui. 

Bagian tiga, perkembangan zaman

Kehidupan masyarakat mesolitik berangsur-angsur mulai ditinggalkan. Budaya Neolitik menjadi pegangan masyarakat pada masa itu. Mereka mulai tinggal menetap dan bercocok tanam. Mereka memiliki sistem masyarakat yang lebih teratur. Mereka mulai bertani, mempelajari ilmu pengetahuan dengan efektif,  membuat tembikar, dan mulai terampil dalam membuat peralatan dari batu. Pada saat itu mereka mulai lebih terampil dalam hal membuat perkakas. Hal ini dibuktikan dengan penemuan pacul, beliung, belincong, dan pahat yang rapi dan terlihat indah. Alat-alat neolitik telah ditemukan di berbagai tempat di Jawa Barat. 

Zaman batu kemudian mulai ditinggalkan. Hal ini dikarenakan pengetahuan manusia yang mulai berkembang. Mereka mulai mengenal dengan material lain yang lebih efektif jika diolah, yaitu logam. Zaman logam di negara kita dimulai dengan zaman perunggu. Manusia mulai membuat peralatan dari perunggu. Beberapa peralatan tersebut adalah; kapak perunggu, neraka, genderang perunggu, perhiasan, arca manusia, arca hewan, ujung tombak, dan lain lain. Mereka memiliki ketreamplian dalam membuat peralatan perunggu. Teknik yang digunakan adalah teknik tuang. Teknik tuang memiliki 2 cara, yaitu bevalve dan acire perdue. Teknik bevalve sering digunakan untuk membuat perkakas kapak corong dan kapak sepatu. Cetakan yang digunakan dalam teknik bevalve ditemukan di Daerah Bandung utama yaitu di Daerah Dago. Teknik acire perdue digunakan jika ingin membuat barang yang lebih rumit lagi termasuk yang banyak cabangnya. 

Tentu saja, di kehidupan ini akan terasa pahit tanpa adanya seni budaya. Sejak prasejarah, leluhur kita telah membuat berbagai seni entah wujudnya berupa lukisan dinding, perhiasan, atau sebuah arca. leluhur kita di juga membuat karya seni mereka masing masing. Walaupun begitu beberapa karya seni itu belum ditemukan, atau hancur karena waktu. Namun, beberapa dari karya seni tersebut sangat beruntung untuk ditemukan sampai zaman sekarang. Orang zaman dahulu telah mengenal seni tari. Mereka kerap mengikuti gerak tubuh dari seekor harimau, gajah, atau hewan lainnya. Mereka juga menggunakan seni tari dalam upacara adat. Bagaimana cara mereka menari masih menjadi tanda tanya. Diperkirakan mereka berkumpul di suatu tempat, dan menari untuk leluhur mereka. Mereka melakukan ini sebagai tanda hormat, berterima kasih, dan menghargai jasa leluhur mereka. Mereka juga membuat sebuah tugu peringatan. Tugu ini sering dibangun diatas bukit. Dengan tujuan untuk berhubungan langsung dengan arwah leluhur. Mereka biasa membuat sebuah latar bertingkat yang disebut juga dengan punden berundak. Biasanya mereka mengadakan tarian penghormatan untuk leluhur di punden berundak. Punden berundak merupakan salah satu karya seni bangunan dari masa prasejarah. Punden berundak tersebar luas dari nusantara sampai polinesia. Berbagai seni bangunan banyak ditemukan di kepulauan nusantara. Bangunan tersebut seperti menhir, dolmen, lesung batu, peti batu, dan batu dakon. Bangunan tersebut dibuat dengan tujuan tertentu. Seperti menhir yang wujudnya sebuah tugu yang kerap digunakan untuk tugu peringatan orang yang sudah meninggal.



(punden berundak)


Struktur masyarakat di zaman perunggu memiliki keterangan yang samar-samar. Namun dapat dipastikan bahwa pemimpin suku berasal dari keturunan yang mendirikan suku tersebut. Masing masing penduduk di zaman tersebut memiliki perannya masing masing. Mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang beternak, bertani, memahat, membangun, dan memimpin. Kemungkinan, perbudakkan telah muncul di zaman ini. Budak didapatkan dari peperparangan antar suku, dan tawanan perang digunakan sebagai budak bagi suku yang memenangkan perang tersebut. 

Manusia dizaman tersebut telah mengenal dengan adanya alam ghaib. Yaitu alam yang tidak bisa mereka lihat dengan mata telanjang. Mereka yakin bahwa di alam tersebut, leluhur dan roh yang telah meninggal tinggal disana. Kepercayaan ini menjadi konkrit di zaman neolitik dan zaman logam. Di zaman itu mereka mulai tinggal menetap dan bertani. Oleh sebab itu, mereka selalu berdoa untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. Doa ini ditujukan kepada roh atau arwah ghaib, yaitu nenek moyang mereka yang telah memberikan mereka rezeki yang melimpah. Doa yang mereka tujukan tidak boleh asal-asalan. Jika asal-asalan, maka nenek moyang mereka akan marah dan menurunkan bencana alam. 

Mereka percaya bahwa arwah nenek moyang mereka tinggal di bangunan/benda tertentu. Bisa dibilang, bahwa arwah nenek moyang bisa merasuki ke seseorang. Kemudian, arwah tersebut akan berkomunikasi langsung dengan orang yang masih hidup melalui perantara merasuki tubuh seseorang. 

Biasanya didalam kubur batu, terdapat berbagai barang peninggalan seperti kapak, patung, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan kubur batu tersebut sangatlah suci dan sakral. Mengapa barang tersebut ditaruh didekat kuburan batu dikarenakan barang tersebut adalah bekal sang roh dalam perjalanannya menuju alam baka. Kepercayaan dimana masyarakatnya menyembah roh-roh ghaib dinamakan animisme. Sementara itu, kepercayaan dimana masyarakatnya menyembah barang-barang tertentu dinamakan dinamisme. 

Salam penutup

Sekian dulu penjelasan dari saya. Dikarenakan keterbatasan oleh suatu thread. Saya akan membagi thread ini menjadi beberapa bagian. Terima kasih telah mengunjungi thread saya! Semoga menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat.

wassalamualaikum wr wb
dregqueenAvatar border
dregqueen memberi reputasi
1
635
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan