Perlukah Kota Bawah Tanah?




Populasi manusia dibumi bertambah begitu cepat, sedikit demi sedikit lahan hijau mulai di ubah menjadi tiang tiang beton.

Semua yang bergantung pada hutan, terutama hewan hewan liar, perlahan lahan mulai berkurang populasinya, tak hanya karena tempat tinggal mereka diubah menjadi hutan beton, mereka juga di buru oleh manusia, bahkan ada yang diburu hanya untuk memuaskan hobi semata.

Manusia mungkin sadar apa yang dilakukannya, akan berdampak buruk untuk siklus alam di bumi. Seperti yang kita tahu, suhu di bumi sudah meningkat, sedikit demi sedikit es di kutub mencair, pemanasan global, polusi, lapisan ozon perlahan lahan menipis, cuaca ekstrim, dan sebagai nya.




Berbagai gerakan kampaye yang beredar di masyarakat dunia, seakan tak merubah apapun, sampah masih banyak nerserakan si segala sisi bumi, mulai dari sungai, dilautan, bahkan di puncak gunung yang notabene di daki atas dasar mencintai alam pun masih ditemukan sampah.

Oke, sekarang kita balik ke topik utama yaitu, perlukah manusia membuat kota di bawah tanah? dan ini adalah pandangan menurut ane sendiri.

Untuk membuat kota bawah tanah memang tak semudah membangun kota di permukaan, tapi dengan adanya teknologi yang terus berkembang bukan tidak mungkin manusia bisa membangun kota di bawah permukaan.

Bayangkan jika hal itu bisa terjadi, mungkin hutan hutan akan tetap terjaga dan siklus alam akan membaik.

Apakah gan sis sudah tau, beberapa bekas tambang di jadikan obyek wisata dan hiburan yang cukup "mewah".



Itu hanya dalam sekala kecil saja, sekarang apa jadinya jika sebuah kota seluas "Jakarta" mampu di buat manusia di kedalaman tanah?. Tentu kita tahu manusia itu sangat mudah beradaptasi di sebuah lingkungan baru. bahkan dengan teknologi bukan tidak mungkin kota di bawah tanah di buat semirip mungkin dengan keadaan di atas permukaan, membuat langit buatan, siklus siang malam, dan sebagainya.

Terlepas dari itu semua, yang perlu di waspadai adalah bencana alam. Yeah, mulai dari gempa bumi, gunung meletus dan sebagaiya. Dimana kota di bawah perut bumi dibutuhkan material yang kokoh untu dapat bertahan dari kemungkinan bencana besar yang terjadi.

Hmmm,..
Saya nandeko dan..
salah Uhuyy...