Kali ini ane akan ngoceh mengenai vaksin Covid19 alias vaksin untuk virus Corona.

Corona..iya virus Corona atau kerennya disebut Covid-19 nyatanya benar benar saat ini bisa dijadikan sebagai kambing hitam untuk alasan segala hal yang berjalan tidak sesuai dengan rencana.

Lihat saja, aktifitas bisnis terganggu, aktifitas pendidikan terganggu, bahkan aktifitas yang berhubungan dengan hati pun juga terganggu. Menikah misalnya, banyak menuai pro dan kontra saat pelaksanaan ijab kabul maupun resepsinya. Yah itulah kondisi yang bersama saat ini kita rasakan.




Itupun juga terjadi dalam kehidupan ane sekeluarga.

Bagaimana tidak, ane sebagai pejuang receh kecil kecilan dengan membuka warung makan, akhirnya mau nggak mau juga harus mengakui bahwa dapur ane ngebulnya nggak seperti yang di harapkan.

Belum lagi bagi anak ane yang saat awal pandemi baru masuk Sekolah Dasar, harus kembali lagi belajar mandiri di rumah.

Sekolah saja nggak sampe dua semester rutin masuk. Sisa nya sampai saat ini, ya bapak ibunya yang berjuang mengajari seluruh mata pelajaran dengan cara dan pemahaman yang jauh dari kata layak kalau dibandingkan dengan bapak ibu gurunya di sekolahnya.



Vaksin Covid19"sang virus misterius" pun tiba. Ini menjadi semacam oase di tengah gurun pasir bagi kami. Berbagai bayangan indah ketika nantinya target vaksinasi bisa tercapai, atau paling nggak lingkungan sekitar ane sekeluarga tervaksinasi.

Harapan ketika vaksinasi beres langsung menyeruak, membangunkan mimpi mimpi ane sekeluarga untuk segera menjadi nyata.
Mimpi yang cukup sederhana bagi kami, tapi bagi kami, efeknya akan luar biasa.

Kerja ngumpulin receh bisa menjadi lancar lagi, anak bisa bersekolah seperti yang seharusnya. Itulah mimpi sederhana kami.

Masalah orang lain gak mau di vaksin dengan berbagai alasan, silahkan, kami nggak akan komen macam macam. Karena pastinya setiap individu punya pembenaran sendiri sendiri. Biar ajalah, namanya juga kehidupan.

Bayangan ane seandainya vaksinasi sudah beres, dan ternyata memberikan efek positif dalam segi kesehatan seperti yang kami harapkan, pasti bakalan indah. Ya itu tadi, perjuangan kami ngumpulin receh bisa lancar kembali. Anak anak bisa happy bersekolah menuntut ilmu serta bersosialisasi dengan sebayanya sebagaimana kehidupan orang normal.

Yah pastinya, semua gak bakalan kembali ke masa masa sebelum ada virus, tapi paling tidak, kebiasaan baik, dalam segi protokol kesehatan - melakukan 3M - sudah menjadi kebiasaan baru, dan itu hal positif yang harus diteruskan.

Bayangkan, bagaimana selama ini anak anak cukup tertekan karena belajar dirumah. Bukan karena besarnya tugas dari sekolah yang kadangkala cukup banyak, tapi menurut ane karena faktor kami sebagai orang tua yang kurang pintar dalam hal mengajari anak belajar diakibatkan minimnya pengetahuan kami dalam berperan sebagai pendidik. Tidak seperti bapak ibu guru di sekolahnya.

Selain itu, karena tuntutan harus membagi waktu antara mengajari anak, dan disaat bersamaan harus berbagi pikiran serta tenaga dalam mengurus pencarian nafkah. Akhirnya mau nggak mau pasti sebagai orang tua akan memberikan tekanan dan target yang lebih agar tugas anak ane secepatnya selesai.

Hal yang sama ane rasakan, ketika berusaha memutar roda perekonomian. Secara ane usaha buka warung makanan kecil kecilan. Jaman sekarang orang pun lebih sedikit yang beli karena berbagai alasan juga.

Jualan makanan online, ya masih jalan, tapi ya begitu, di masa pandemi saat ini semakin banyak orang punya waktu luang, dan kebanyakan juga akhirnya masuk ke usaha kuliner seperti yang kami jalani. Penjual semakin banyak, pembeli menurun jumlah nya. Tapi ya itulah resiko pengusaha makanan seperti ane wahahahhahaaa..

Kalau di tanya, apakah ane setuju adanya vaksinasi? Ya dengan cepat ane berada di tim hore...Tim Yakin...Haqul Yaqiin

Kan belum jelas vaksinnya ampuh apa kagak? Ya biarin aja, ane bukan orang kedokteran, bukan orang medis. Lebih banyak yang lebih ahli daripada ane. Ya ane ngikut yang lebih ahli aja. Simple donk

Lagian, banyak tenaga medis yang di vaksin sebelum ane nantinya. Atau bahkan ane gak dapat jatah vaksin. Ya enjoy aja lah, yang penting mayoritas orang di sekitar ane kena vaksin, paling tidak bisa meminimalisir penyebaran yang berpotensi menyerang ane sekeluarga.




Intinya, pokoknya ane setuju dan Yakin dengan adanya vaksinasi secara massal. Itu aja titik dah.

Demi apa?
Demi cita cita sederhana ane dan keluarga. Kondisi kembali aman, ekonomi lancar kembali dan anak bisa bersekolah dan bersosialisasi dengan sebagaimana mestinya.

Mudah bukan?

Itu saja pendapat ane dalam menyikapi Vaksin Covid19, sang musuh tak kasat mata....Covid19 aka Corona

Wassalam..