

TS
bayuep
SEJARAH INI TAKKAN 'TERLIHAT', TANPA PERJUANGAN MEREKA

Quote:
Quote:
INTRO
Halo GanSis, Selamat datang kembali di Thread Pemula ini. Semoga GanSis selalu merasa merdeka dalam diri kita. Ya, Merdeka yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah salah satunya tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau bisa diartikan juga sebagai orang yang bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya). Merdeka era sekarang tentu sudah berbeda dibanding era penjajahan dahulu. Merdeka sekarang seperti merdeka dalam finansial, merdeka dalam pekerjaan, merdeka dalam kehidupan.
Tentu perlu perjuangan dalam meraih Ke-merdeka-an tersebut. Perjuangan-perjuangan dalam proses tersebut tentu bisa menjadi sejarah yang akan dikenang di kemudian hari. Bagaimana kita bisa tahu semua sedang kita sendiri tidak mengalami. Untuk itu tentu dibutuhkan perantara, baik itu cerita lisan, gambar maupun tulisan. Seperti halnya sejarah proklamasi kemerdekaan negara kita Indonesia.
Quote:
Quote:
Kemerdekaan Indonesia
Mari kita mundur jauh kebelakang, tepat pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, naskah proklamasi dibacakan, bendera merah putih dikibarkan, Indonesia Raya dikumandangkan tonggak sejarah baru dimulai. Tentu hal ini bisa terjadi dengan pengorbanan banyak darah pejuang-pejuang kita demi memerdekakan bangsa ini. Dengan atau tanpa senjata para pejuang dengan sepenuh jiwa telah berjuang. Dengan apapun mereka berjuang, seharusnya dan sepatutnya kita sangat bersyukur, ka
Quote:
Quote:
Perjuangan Sejarah dengan Senjata kamera 

Terbayangkan tidak GanSis? kita tidak ada bukti visual ketika proklamasi dibacakan yang bisa membuktikan bahwa kita memang sudah menjadi bangsa yang merdeka. Mungkin jika tidak ada gambar tersebut akan ada perdebatan diantara netizen jaman sekarang.Nanti dibilang NO PIC=HOAX .
Sudah sepatutnya kita bersyukur di saat itu memiliki pahlawan berkamera, ya beliau adalah Alex dan Frans Mendur.
Quote:
Alexius “Impurung” Mendur adalah anak pertama dari keluarga Agustus Mendur dan Ariantje Mononimbar. Dia lahir di Kawangkoan, Manado, pada 7 November 1907 sedangkan Frans Soemarto Mendur sang adik lahir pada 16 April 1913. Beliau berdua adalah fotographer profesional dimasa itu, Alex Mendur adalah juru foto kantor berita Domei yaitu kantor berita kekaisaran jepang dan saudaranya Frans Soemarto Mendur adalah juru foto harian asia raya.
Berkat jasa beliau berdua, kita dapat menikmati foto-foto momen sakral negara kita, perjuangan mereka pun bisa dibilang tidaklah mudah dimasa itu. Bahkan mereka baru sadar kalau tidak ada juru foto di tempat itu selain mereka. Memang proklamasi saat itu berlangsung dengan spontan dan masih dalam kondisi serba tidak pasti. Oleh karena itu acara ini tidak ada persiapan khusus layaknya acara aacara besar setelah kemerdekaan, tidak ada panitia acara, master of ceremony (MC) atau seksi acara apalagi seksi konsumsi. Tak ada jurnalis, kameramen atau wartawan untuk meliput peristiwa maha penting tersebut.
Setelah prosesi selesai, kamera alex dirampas tentara Jepang. Pelat-pelat negatif karya Alex pun langsung dihancurkan. Hal yang berbeda dilakukan Frans yang lebih cerdik. Frans mengubur pelat-pelat negatif miliknya di halaman Kantor Asia Raya. Ketika tentara Jepang menggeledahnya, Frans mengelabuhi tentara jepang dengan mengaku bahwa negatif filmnya telah dirampas Barisan Pelopor pendukung Soekarno.
Setelah prosesi selesai, kamera alex dirampas tentara Jepang. Pelat-pelat negatif karya Alex pun langsung dihancurkan. Hal yang berbeda dilakukan Frans yang lebih cerdik. Frans mengubur pelat-pelat negatif miliknya di halaman Kantor Asia Raya. Ketika tentara Jepang menggeledahnya, Frans mengelabuhi tentara jepang dengan mengaku bahwa negatif filmnya telah dirampas Barisan Pelopor pendukung Soekarno.
Untuk mencetak fotopun harus dilakukan dengan sangat hati hati agar tidak ketahuan oleh tentara jepang, karena jika sampai tertangkap mereka pastinya akan dihukum mati. Bahkan butuh beberapa bulan untuk menerbitkan di surat kabar.
Tanpa mereka tentu tidak akan pernah terlihat oleh dunia bahwa negara kita telah merdeka dengan rekaman visual berupa potret proses proklamasi ini.
Quote:
Dari cerita di atas tentu dapat kita ambil kesimpulan, bahwa untuk menjadi pahlawan sejarah tidak harus kita bersenjatakan senapan maupun berpangkat jenderal. Bisa jadi kita sebagai pelaku sejarah saat ini akan menjadi pahlawan di masa datang, ketika saat ini sudah menjadi sejarah. Sejarah tentang perjuangan melawan pandemi akan tertulis maupun terceritakan kepada generasi mendatang.
Siapapun bisa menjadi bagian dari sejarah, entah baik atau buruk, kelamnya suatu sejarah sebaiknya tetap diceritakan apa adanya karena biar menjadi pelajaran kelak tidak akan mengulangi sebab terjadinya sejarah kelam tersebut.
Lantas kita sebagai penikmat dari sejarah yang telah tercipta di masa lampau, sepantasnya mensyukuri bahwa sejarah tersebut membawa nikmat kepada kita. Nikmat merdeka sebagai bangsa. Meskipun TS rasa bangsa ini belum merdeka yang seutuhnya, setidaknya merdeka dari penjajahan patut kita syukuri.
Terimakasih pahlawanku,
Quote:
_lusuhnya kain bendera
dihalaman rumah kita
bukan satu alasan
untuk kita tinggalkan_
+
+
*sumbang-iwan fals*
dihalaman rumah kita
bukan satu alasan
untuk kita tinggalkan_
+
+
*sumbang-iwan fals*
Sumber referensi dan gambar
2.Opini Pribadi






untukkaskus11 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
733
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan